Wajar atau Tidak Pasangan Lebih Sering Minta Kabar Terlebih Dahulu

kisah cinta sejati - melek cinta - 5k relationship

Apakah wajar atau tidak pasangan lebih sering minta kabar terlebih dahulu? Sebelum menjawabnya, maka kamu harus tahu terlebih dahulu. Bahwa menjalani hubungan cinta pasti tidak terlepas dari saling bertukar kabar. Sarana komunikasi dua ara untuk melepas rindu, mengenal lebih jauh lagi pasangan, hingga menghilangkan rasa khawatir.

Ajang saling bertukar kabar ini pada zaman kekinian sangatlah mudah, cepat, dan murah dibandingkan dengan zaman dulu. Zaman dulu memang sudah ada telepon seluler, tetapi bisa dikatakan barang mewah jauh dari kata murah dan tidak semua orang memilikinya. Kebanyakan pasangan ingin berkomunikasi dengan kekasihnya melalui telepon umum (telepon box).

Wajar atau tidak pasangan lebih sering minta kabar terlebih dahulu? Baliknya lagi seberapa jauh kenyamanan pasangan terhadap kebutuhan komunikasi dan kebebasan atau privasi dirinya. Gaya komunikasi ini menyangkut rasa rindu pasangan. Apabila ada yang tidak sesuai dengan gaya komunikasi pasangan, maka bicarakanlah bukan malah mendiamkannya

Momen inilah sangat berharga bagi kedua pasangan dari sisi deg-deg menunggu pasangan saling bertukar kabar. Karena zaman dulu komunikasi hampir tidak dilakukan setiap hari, tetapi beberapa hari saja bisa seminggu sekali atau sebulan dua kali saja, serta mengobrol tidak berjam-jam lamanya mengingat harganya yang mahal.

Berbeda dengan zaman kekinian atau kamu mengenalnya zaman now, kemajuan teknologi komunikasi dan internet sudah berkembang pesat. Kamu bisa mengakses media sosial, video call, mengirim teks pesan melalui WA atau LINE untuk berkomunikasi dengan pasangan. Kemudahan dan kecanggihan sarana komunikasi pada zaman kekinian, kenyataannya banyak pasangan mulai kekehilangan esensi komunikasi saling bertukar kabar. Banyak pasangan merasa terganggu dengan gaya komunikasi pasangannya.

Pertanyaannya, apakah kamu juga termasuk orang yang terganggu dengan gaya komunikasi pasanganmu? Gaya ini dipengaruhi oleh kebiasaan, rasa rindu, dan sayang seseorang kepada pasangannya. Perasaan ini menyangkut bentuk ekspresi dari cinta dan perhatian dari pasangan, tentu saja yang dipikirkan adalah kesehatan, kebahagiaan, dan keselamatan pasangannya. Hal ini yang membuat pasanganmu tidak ragu menanyakan kabarmu pada hari ini.

Oleh karena itu, bukanlah sesuatu yang baru atau aneh bagi pasangan untuk intens berkomunikasi dengan kekasihnya. Komunikasi ini menyangkut kehangatan dan kedekatan hubungan makin mesra, atau sama rasanya ketika masih PDKT dulu. Bukankah saat PDKT dulu selalu intens menanyakan hal-hal yang sebenarnya cukup sederhana (sepele). Karena sekarang kamu dan ia sudah berkomitmen menjalani hubungan cinta, bukankah seharusnya komunikasi harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan lagi kualitasnya.

Ketika kamu merasa terganggu dengan gaya komunikasi pasangan, maka kenali dan pahami dulu pertanyaan ini. Apakah pasanganmu itu overprotektif? Ataukah, kamu sendirilah yang merasa sensitif dengan gaya komunikasi pasangan. Dikhawatirkan ternyata masalahnya ada pada dirimu, yakni perasaan jenuh dan bosan dengan hubungannya sebagai salah satu penyebab rasa tidak nyaman tersebut.

Satu-satunya jalan, ya kamu komunikasikan lagi dengan pasanganmu. Hal yang kamu inginkan dan tidak diinginkan, terutama gaya komunikasi pasanganmu. Hal ini untuk mencari jalan keluar terbaik bagi keduanya, seperti waktu yang cocok untuk saling bertukar kabar, merencanakan agenda lain, atau jenis komunikasinya jangan terlalu monoton (sudah makan belum, sudah ibadah belum, atau lain sebagainya).

Jangan lupakan juga, unsur komunikasi lainnya adalah keterbukaan, kejujuran, dan hindari posesif. Ini penting bagi kamu dan pasangan dalam menjalani hubungan cinta. Apa pun yang terjadi, atau sedang yang kamu alami maupun rasakan bicarakan semuanya kepada pasangan. Keterbukaan dan kejujuran adalah awal dari tipe hubungan cinta yang sehat ke depannya.

Kemudian, hindari sikap posesif kepada pasangan. Ingat, pasanganmu bukanlah anak kecil yang harus didikte harus seperti apa dan melakukan apa. Seperti yang kamu ketahui, setiap orang memiliki kebebasan atau privasi sendiri-sendiri, atau kamu mengenalnya dengan bahasa kekinian “Me time”.

Kesimpulan wajar atau tidak pasangan lebih sering minta kabar terlebih dahulu

Intinya, kamu harus selalu menjaga komunikasi dengan pasangan sesuai kadarnya. Perhatikan kenyamanan pasangan terhadap kebutuhan komunikasinya dan kebebasan atau privasi dirinya. Apabila ada yang tidak sesuai dengan gaya komunikasi pasangan, maka bicarakanlah bukan malah mendiamkannya. Karena gaya komunikasi seseorang ini menyangkut rasa rindu. Rasa ini adalah salah satu bumbu keromantisan hubungan cinta semakin manis.

Terima kasih sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca wajar atau tidak pasangan lebih sering minta kabar terlebih dahulu. Silakan bagikan artikel ini kepada teman-temanmu, pacarmu, atau keluargamu melalui media sosial. Jika kamu punya pendapat lain tentang wajar atau tidak pasangan lebih sering minta kabar terlebih dahulu? Silakan berinteraksi dengan memberikan komentarnya di bawah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top