Suami Salahkan Istri Tidak Hamil Sudah 5 Tahun Menikah

blog edukasi cinta - curhat cinta online

Curhat cinta online: suami salahkan istri tidak hamil sudah 5 tahun menikah. Saya laki-laki berusia 30 tahun dan istri berusia 26 tahun. Saya sudah diberhentikan dari pekerjaan karena pandemi covid 19. Istri saya memiliki bisnis yang dikelola oleh kami berdua.

Sekarang saya membantu bisnis milik istri. Dari usaha itu bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga kami jadi kurasa itu tidak ada masalah. Pernikahan kami sudah berjalan 5 tahun dan istri saya tidak kunjung hamil.

Istri malah menyuruh saya untuk ikut periksa juga. Saya merasa baik-baik saja. Saya mau menikah lagi sudah ada calonnya. Setelah menikah saya mau mengajak istri baru untuk tinggal bersama di rumah mertua karena saya masih menumpang di rumah mertua.

Ini bukan karena saya dan istri tidak sanggup membeli rumah, tapi mertua tidak memperbolehkan kami untuk pindah rumah. Mertua maunya kami tinggal satu daerah yang sama tidak boleh pindah jauh-jauh.

Saya bingung cara meyakinkan mertua agar mau mengizinkan saya menikah lagi dan mengajak istri baru untuk tinggal bersama. Istri pasti setuju karena saya suaminya, apalagi dia tidak hamil selama 5 tahun pernikahan.

Bagaimana cara meyakinkan mertua untuk mengizinkan saya menikah lagi?

Baca juga: 10 Kesiapan Menjelang Pernikahan Hingga 10 Kesiapan Biaya Pernikahan

Jawaban suami salahkan istri tidak hamil sudah 5 tahun menikah oleh konselor

Suami Salahkan Istri Tidak Hamil Sudah 5 Tahun Menikah

Sebelum meyakinkan mertua untuk mengizinkan kamu menikah lagi. Sudahkah kamu dan istri memeriksakan diri ke dokter? Kehamilan bukan hanya faktor istri semata. Suami juga berperan bisa menyebabkan istri sulit hamil. Kontribusi infertilitasnya kurang lebih rasio kehamilan, yaitu: istri itu 60 persen dan suami itu 40 persen.

Infertilitas tidaklah sama dengan kemandulan. Infertilitas adalah ketidakmampuan menghasilkan keturunan dalam periode setahun dengan berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi. Penyebabnya bisa dari gaya hidup tidak sehat, menstruasi tidak teratur, hingga penyakit infeksi.

Mohon dipahami ya, infertilitas hanya menandakan kurang mampu menghasilkan keturunan bukan tidak mampu. Masalah kesuburan bukan tidak ada jalan keluarnya, apalagi teknologi kedokteran saat ini sudah semakin maju dan canggih.

Istri sulit hamil bisa karena pengaruh gangguan hormonal, kondisi fisik dan psikisnya. Contohnya infertilitas pada istri itu perasaan sedih, takut, kecewa, cemas, dan rapuh. Belum lagi stigma istri tidak hamil-hamil pasti yang disalahkan perempuannya.

Untuk infertilitas pada suami terletak pada kualitas sperma, apa ada gangguan fungsi organ tubuh, kondisi fisik yang menurun, hingga masalah psikis bisa membuat suami jadi mudah stres. Contohnya, candaan jantan para laki-laki mengenai pernikahan dan seks.

Ini bisa memengaruhi mental laki-laki yang barusan menikah, seperti memuaskan istri di ranjang atau kehamilan yang cepat. Yang terjadi suami tidak bisa konsentrasi, mood naik turun, hingga suka marah-marah.

Ditambah lagi penyaluran emosi masih dianggap tabu. Ini membuat suami masih suka memendam emosinya. Yang akhirnya membuat suami mengeluarkan perilaku emosional (suka marah-marah) itu gambaran dari keluarnya emosi diri secara tidak langsung.

Baca juga: Buang Ekspektasimu yang Berlebihan Adalah Kunci Hubungan Langgeng dan Bahagia

Daripada suami salahkan istri tidak hamil sudah 5 tahun menikah lebih baik lakukan pemeriksaan ke dokter bersama-sama agar cepat dapat solusinya

Suami Salahkan Istri Tidak Hamil Sudah 5 Tahun Menikah

Dokter akan melakukan serangkaian tes kesuburan pada pasangan suami istri. Untuk suami, dokter akan melakukan tes kadar hormon dan sperma untuk mengamati jumlah, bentuk, dan pergerakannya.

Untuk perempuan, dokter akan melakukan tes adakah proses ovulasi setiap bulannya dan kesehatan organ reprodukasinya. Dari tes kesuburan itu dokter akan menentukan cukup dengan obat atau tindakan lain untuk mengatasi masalah ketidaksuburan tersebut.

Contohnya inseminasi, bayi tabung, atau cara lainnya. Jadi, untuk memastikan penyebab istri tidak kunjung hamil sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter kebidanan dan kandungan dulu sebelum menikah lagi.

Suami salahkan istri tidak hamil bisa jadi adanya tingkat stres yang dialami oleh kalian selama 5 tahun pernikahan

Masalah sulit hamil bisa karena tingkat stres yang dialami oleh suami dan istri. Stres bisa membawa pengaruh pada fisik dan mental yang akhirnya memengaruhi hormon dalam tubuh. Lalu, bagaimana kebiasaan hidup kalian selama ini?

Kebiasaan hidup yang kurang sehat dapat menurunkan peluang untuk mendapatkan kehamilan. Contohnya berat badan istri yang tidak ideal, mengonsumsi alkohol, atau merokok bisa memperkecil peluang istri untuk hamil.

Kami tidak tahu bagaimana dulu kamu dan istri sebelum menikah, apakah sudah mengenal betul satu sama lain? Bagaimana kesiapan kalian sehat secara fisik dan mental? Sudahkah kamu dan istri melakukan medical check up pranikah untuk mengetahui riwayat kesehatan masing-masing?

Bagaimana cara kamu dan istri berdiskusi dan mengambil keputusan masih sepihak atau tidak? Apakah kamu dan istri mau minta maaf apabila berbuat salah? Bagaimana kesiapan emosi kamu dan istri dalam menghadapi tekanan yang muncul?

Sejauh mana pengetahuan kamu dan istri tentang kesehatan reproduksi dan alat kontrasepsi untuk mengatur jarak kehamilan? Kalau kamu selalu meributkan istrimu tidak hamil, lalu memutuskan sepihak untuk menikah lagi dengan istri kedua.

Bagaimana setelah menikah dengan istri kedua ternyata tidak kunjung dikaruniai anak? Responmu apa kembali menyalahkan istri kedua yang tidak hamil, lalu menikah lagi ketiga kalinya agar bisa memiliki keturunan.

Apakah istri hanya sebagai alat untuk memberikan keturunan apabila tidak bisa istri tidak bernilai dan berharga? Kamu sebagai suaminya seharusnya menjadi support system daripada menyalahkan istrimu. Ada baiknya kamu ikut juga periksa ke dokter bersama istrimu.

Masalah istri tidak hamil atau belum punya anak saja kamu sudah hobi ribut. Dikhawatirkan waktu kamu punya anak akan lebih capek, lebih pusing, dan lebih ribet karena banyak yang harus kamu pikirkan.

Contohnya biaya kehamilan, persalinan, perawatan, kesehatan, pendidikan, hingga pengasuhan anak. Apakah kamu sudah siap untuk semua itu? Bagaimana perasaan anak saat melihat orang tuanya selalu ribut dan tidak rukun?

Baca juga: Apakah Pernikahan yang Dipaksakan (Dijodohkan) Bisa Bertahan Lama?

Perhatian: curhat adalah sesi konsultasi yang disetujui untuk dibagikan di blog dan media sosial kami untuk dijadikan contoh kasus. Agar siapa pun yang mengalami masalah serupa dapat belajar dari kisahnya.

Suka dengan postingan ini? Pastikan kamu subscribe agar tidak ketinggalan update dari Melek Cinta yang berfokus 5K’s Relationship.

Terima kasih buat kamu yang sudah membaca sampai selesai. Semoga bermanfaat. Oh ya, tinggalkan komentar apabila kamu masih kurang mengerti. Ingin curhat? Kamu menginginkan solusi lebih profesional dari konselor, silakan ke menu layanan curhat. 

Follow instagram @ruang cinta seputar relationship, putus cinta, pranikah, dan self improvement dari remeh-temeh, serius, sampai sensitif + isu-isu tabu relationship yang dibahas secara ringan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top