Setelah pertunangan kenapa hati ini masih belum yakin disebabkan kita bimbang karena dihadapkan adanya kondisi yang terjadi di dalam proses bertunangannya, misalnya sikapnya mulai berubah jadi suka marah-marah, namun di satu sisi tunangan kita saat ini sudah tidak bekerja lagi.
On this stories
Tetapi kita tidak mengira sifat marahnya akan jadi seperti ini, walaupun selama pacaran bersamanya kita mengetahui orangnya pemarah. Selama bertunangan dirinya tidak pernah datang lagi ke rumah, kalau mau ketemuan selalu mengajak kita bertemu di luar rumah seperti mall, taman atau foodcourt.
Perubahan sikap yang ditunjukkan olehnya membuat kita jadi berpikir yang tidak-tidak “kalau dia itu bukan jodohku”, kita melihat sikapnya yang berubah seperti itu dan mengajak tunangan kita untuk membicarakan mengenai masalah ini, apakah bertunangan ini dilanjutkan atau dibatalkan tetapi respon yang kita dapatkan.
Dirinya malah menyuruh kita untuk bicara sendiri ke orang tuanya kita kalau memang mau dibatalkan acara pertunangannya, namun di sisi lain akibat perubahan sikapnya membuat kita jadi masih berharap banyak kepada seseorang yang sudah menjalani hubungan bersamanya sekitar 5 tahun lebih tetapi statusnya masih “hubungan tanpa status”.
Setelah pertunangan kenapa hati ini masih belum yakin disebabkan kita jadi bimbang karena dihadapkan perubahan sikapnya sekarang tergantung bagaimana kita menyikapinya dalam 5 atau 10 tahun ke depan
Bagaimana kita menghadapi kebimbangan tersebut, apa kita harus bertahan atau memilih salah satunya atau melepaskan semuanya. Masalah kita bertahan atau tidak, memilih atau tidak, melepaskan atau tidak, tergantung dari kita sendiri bagaimana menyikapi hubungan tersebut dalam 5 atau 10 tahun bahkan 20 tahun ke depan.
Jadi sebelum memutuskannya ada baiknya kita melihat dulu semuanya dengan kejernihan pola pikir dan kejernihan pola rasa agar jelas dalam melihatnya, kenapa? setelah pertunangan kenapa hati ini masih belum yakin kepadanya pasti ada sesuatu alasan kenapa hatinya kita jadi belum yakin “belum mantap” dengan hubungan yang akan kita jalani bersamanya.
Perhatikan dulu komunikasi yang terjadi di dalamnya, apakah berjalan dengan lancar bisa terbuka dan jujur satu sama lainnya, baik itu ketika menjalani hubungan sebelum dan sesudah bertunangan, termasuk juga perhatikan lagi hubungan tanpa status sekitar 5 tahun lebih bersama seseorang.
Apa pernah kita menanyakan secara langsung kepada tunangan kita, kenapa sikapnya mulai berubah sejak bertunangan. Kalau kita bisa melihatnya dengan cermat sering dijumpai semua perubahan sikapnya dilatarbelakangi, dirinya kepikiran “pikirannya jadi karut marut” karena posisinya saat ini dirinya sudah tidak bekerja lagi.
Akhirnya membuat tunangan kita jadi bingung bagaimana caranya untuk mengurusi semua kebutuhan hidup rumah tangganya nanti setelah menikah “menafkahi kita” seperti makan, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, persalinan, pendidikan dan lain-lain. Di sisi lainnya tunangan kita melihat beberapa bulan lagi acara pernikahan semakin lama semakin dekat.
Solusinya cobalah berkomunikasi secara terbuka dan jujur satu sama lainnya apa yang dirasakan dan dipikirkan untuk disampaikan secara langsung kepada pasangan, tujuannya berkomunikasi untuk menemukan akar permasalahannya apa dan bagaimana jalan keluarnya.
Namun kalau kita tidak membantu tunangan kita dengan cara berkomunikasi untuk menemukan jalan keluarnya tetapi kita lebih memilih seseorang yang statusnya kita masih “hubungan tanpa status” bisa dikatakan kita terlalu bodoh dan egois masih memikirkan diri sendiri itu sama artinya kita menghindari konflik yang muncul di dalam hubungannya.
Menjalani hubungan tanpa status sekitar 5 tahun lebih menunjukkan seseorang tersebut tidak memiliki niat dan tujuan yang serius untuk membangun kualitas hubungan cintanya, kita menjalani ketidakjelasan hubungannya sama saja artinya hubungan yang kita jalani sudah tidak sehat lagi terutama hubungan jangka panjang. Kenapa? orang tersebut tidak menghargai kita bisa dikatakan dirinya ingin memiliki kita tetapi di sisi lainnya ingin bebas tanpa ikatan apa pun.
Apakah kita masih mempertahankan hubungannya dan memilih tunangan kita atau lebih memilih membatalkan acara pertunangan, untuk menjawabnya perhatikan bagaimana perubahan sikapnya, apabila kita sudah melakukan komunikasi tiap waktunya dengan membicarakan apa yang kita rasakan secara pelan-pelan dan baik-baik tetapi tunangan kita tidak ada respon yang positif.
Sikapnya bisa dikatakan tunangan mau lepas dari tanggung jawab untuk membangun kualitas hubungan cintanya ke depan, maka kita wajib bersyukur tunangan kita memperlihatkan “perilaku yang sebenarnya” saat ini begitu mengecewakan daripada nanti setelah menikah malah yang ada timbul rasa penyesalan.
Namun kalau kita tetap meneruskan dibawa ke jenjang pernikahan dengan alasan nanti dirinya akan berubah setelah menikah bisa membahayakan kualitas pernikahannya, kenapa? dari awal hubungannya sudah tidak sehat lagi tetapi kita menghiraukannya, apa pun yang kita dapatkan di masa pacaran maupun bertunangan akan kita dapatkan nanti di masa pernikahan malah semakin tambah parah.
Apalagi tunangan memiliki sifat pemarah bisa dikatakan seperti bom waktu kalau timernya sudah habis bisa meledak sangat dahsyat dan kita tidak tahu kapan timer yang dimiliki oleh tunangan kita berhenti berputar, di sisi lain tunangan kita memiliki daya juang yang rendah “gampang menyerah”, walaupun kita sudah memberikannya semangat untuk jangan menyerah sampai mencarikannya lowongan pekerjaan.
Tetapi dirinya tidak berupaya sekeras tenaganya untuk merespon lowongan pekerjaan tersebut atau membuat start-up bisnis, namun yang ada menyalahkan keadaan atau pun menyalahkan kita. Kalau kita menemukan sikap tunangan seperti yang ada di atas masih tidak ada perubahan yang berarti.
Disarankan lebih baik memutuskan untuk mengakhiri pertunangannya daripada menjalani hubungan yang sudah tidak sehat lagi, katakan secara jujur dan terbuka apa alasan kita mengakhiri pertunangannya kepada tunangan kita, orang tuanya kita maupun orang tua tunangannya kita.
Kesimpulan setelah pertunangan kenapa hati ini masih belum yakin:
Disebabkan kita jadi bimbang karena dihadapkan kondisi yang terjadi di dalam pertunangannya, sebelum kita memutuskan untuk bertahan atau tidak, memutuskan untuk melepaskan atau tidak. Untuk menjawabnya dibutuhkan kejernihan pola pikir dan kejernihan pola rasa agar bisa jelas dalam melihat permasalahan tersebut.
Bagaimana kita menyikapinya dalam 5 atau 10 tahun bahkan 20 tahun ke depan, solusinya komunikasi secara terbuka dan jujur apa yang dirasakan dan dipikirkan untuk disampaikan secara langsung kepada pasangan untuk menemukan akar permasalahannya apa dan bagaimana jalan keluarnya.
Terima kasih sahabat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca setelah pertunangan kenapa hati ini masih belum yakin, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Berikan komentarnya atau ada yang ingin ditanyakan?