Sudah seberapa benar usaha kamu memilih pasangan yang tepat untuk dirimu? Pertanyaan ini muncul sebagai jawaban untuk kamu menginginkan pasangan idaman yang satu visi misi, namun masih bingung bagaimana cara memilih dan menentukan pasangan idaman tersebut.
On this stories
Terapkan tiga formula untuk menentukan seberapa benar usaha kamu memilih pasangan yang tepat satu visi misi. Apakah tiga formula itu? Mirroring, matching, dan completing. Kamu akan menggali dan mengenali pasanganmu lebih dalam, sehingga tidak kaget saat mengetahui “wajah asli” pasanganmu
Terapkan tiga formula untuk menentukan seberapa benar usaha kamu memilih pasangan yang tepat satu visi misi. Apakah tiga formula itu? Mirroring, matching, dan completing. Kamu akan menggali dan mengenali pasanganmu lebih dalam, sehingga tidak kaget saat mengetahui “wajah asli” pasanganmu
Kekhawatiran ini membuatmu memunculkan berbagai pertanyaan dalam benakmu, apakah ia pasangan yang tepat untuk menjalani hubungan bersama? Apakah ia mau berjuang membangun keromantisan hubungan yang satu visi misi? Di satu sisi, banyak hubungan cinta yang bertahan bukan karena landasan cinta melainkan alasan lain.
Misalnya, malu kalau tidak memiliki status hubungan, ia adalah sumber kebahagiaanku, kalau tidak bersamanya aku tidak tahu bagaimana harus hidup, jadi pacarnya bisa menaikkan statusku di depan teman-teman, dan lain sebagainya. Tak jarang, alasan ini membuat hubungan cinta menjadi kering akibat salah pilih pasangan.
Oleh karena itu, seberapa benar usaha kamu memilih pasangan yang tepat akan menentukan pasangan idamanmu. Istilahnya, bagaimana cara kamu menggali dan mengenali pasanganmu lebih dalam lagi. Kamu tidak kaget saat mengetahui “wajah asli (kebiasaan buruk)” pasanganmu dalam menjalani hubungan cinta bersamanya.
Apabila kamu masih ada pertanyaan, “kok ia berubah ya”, “dulu ia tidak seperti itu”, “sekarang ia tidak romantis lagi”, atau sejenisnya. Artinya, kamu kaget melihat “wajah asli” pasanganmu akibat tertutup dengan “topeng keindahan” yang ia kenakan. Singkat kata, kamu tidak begitu mengenali dan menggali pasanganmu lebih baik.
Ada tiga formula seberapa benar usaha kamu memilih pasangan yang tepat, yaitu: mirroring, matching, dan completing. Tiga formula tersebut agar kamu terhindar dari pemilihan pasangan yang abal-abal.
Pertama, mirroring atau dikenal dengan proses kenali dirimu dulu
Langkah awal untuk mencari dan menentukan pasangan idaman yang satu visi misi, tentu saja kamu harus mengenali secara baik dirimu. Seperti apa sih dirimu itu, orangnya kayak apa dari kelebihanmu, kekuranganmu, hingga kebutuhanmu.
Apabila kamu tidak mengenal dirimu dengan baik, bagaimana mungkin kamu bisa memilih pasangan idaman dengan baik. Singkat kata, jika kamu sudah sepenuhnya memantaskan diri (meningkatkan kapasitas diri). Maka, kamu mampu menentukan kriteria ideal pasangan idamanmu seperti apa, “aku orangnya kayak begini, jadi pantasnya dengan sosok seperti ini”.
Mirroring akan mengajak kamu untuk menentukan value atau nilai apa yang ada dalam dirimu. Kalau kamu bingung maksudnya, apa yang membuatmu memiliki nilai lebih dibandingkan orang lain. Sehingga kamu berhak untuk memilih dan dipilih oleh seseorang yang terbaik.
Potensi diri apa yang kamu miliki untuk menunjang tercapainya tujuan hidup dalam membangun hubungan cinta. Selain itu, sudahkah kamu berdamai dengan diri sendiri dan mengenal dirimu 100%? Kamu pun sudah mengetahui kebutuhan dirimu seperti apa pasangan yang tepat untukmu.
Kedua, matching atau dikenal dengan proses kenali pasanganmu
Langkah kedua ini penting untuk menentukan pasangan yang tepat untuk dirimu. Pasangan yang sesuai dengan kebutuhan dirimu, istilahnya pasangan yang mampu menyempurnakan dirimu (mampu melengkapi kekurangan dirimu, serta menguatkan kelebihan dirimu). Kamu dan ia saling bersama-sama meningkatkan potensi diri menuju kehangatan dan keromantisan hubungan. Matching akan membuatmu mengenali dan menentukan kriteria pasangan seperti apa yang cocok untukmu.
Istilahnya, kamu mampu menerima dan mengenal seperti apa masa lalunya, kebiasaan baik maupun buruknya, hingga karakter keluarga pasanganmu. Semua itu akan membuatmu memiliki kecenderungan hati, logika, dan rasionalitas dalam memilih pasangan yang tepat untuk dirimu (bukan asal pilih pasangan).
Ketiga, completing atau dikenal dengan proses menyakinkan hati
Langkah ketiga ini merupakan keyakinan hati dari proses langkah pertama dan kedua di atas. Kamu dan pasangan harus meyakinkan diri untuk memantapkan atau mengukuhkan hati satu sama lain. Completing bisa dikatakan langkah serius dalam menjalani hubungan cinta.
Mengapa demikian? Langkah ini akan melibatkan keseriusan dari kedua pihak, apakah menjalin hubungan cinta hanya untuk bersenang-senang dengan berpacaran saja ataukah memang serius untuk menikah. Tahap keseriusan ini bisa dilihat dari kamu dan pasanganmu sudah melibatkan keluarga, bukan sebatas saling kenal saja melainkan sudah persiapan menuju pernikahan.
Completing ini untuk mengatasi berbagai pertanyaan yang kerap muncul dalam hubungan cinta, terutama menyangkut keraguan hati. Bagaimana mengatasi munculnya friksi antara kamu dan pasanganmu? Bagaimana meyakinkan hati yang tiba-tiba muncul di tengah keraguan? Bagaimana sikapmu untuk saling mengerti berbagai perbedaan yang tidak begitu prinsipal bisa menganggu hubungan ke depan?
Kesimpulan seberapa benar usaha kamu memilih pasangan yang tepat
Ada tiga formula untuk memilih dan menentukan pasangan idaman yang satu visi misi, yaitu: mirroring, matching, dan completing. Formula tersebut menyangkut seberapa benar usaha kamu memilih pasangan yang tepat. Bagaimana cara kamu menggali dan mengenali pasanganmu lebih dalam, sehingga tidak kaget saat mengetahui “wajah asli (kebiasaan buruk)” pasanganmu. Apabila kamu masih bertanya, “kok ia berubah”, “dulu ia tidak seperti itu”, atau “sekarang ia tidak romantis lagi”. Artinya, kamu tidak begitu mengenali dan menggali pasanganmu lebih baik.
Terima kasih sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca seberapa benar usaha kamu memilih pasangan yang tepat. Silakan bagikan artikel ini kepada kekasihmu, sahabatmu, atau keluargamu lewat media sosial. Jika kamu punya pendapat lain tentang sudah seberapa benar usaha kamu memilih pasangan yang tepat? Silakan berkomentar di bawah.