Sebelum kamu jatuh cinta kenali dulu fase patah hati, tujuannya agar kamu siap secara mental dan pikiran dalam menghadapi kenyataan yang ada. Pengalaman putus cinta adalah peristiwa kehilangan yang bisa menimbulkan rasa sakit yang nyata bagi kamu.
Key Points
Tak heran, orang yang baru atau mengalami putus cinta akan merasa kehilangan sebagian dirinya. Contohnya kamu sudah terbiasa setiap hari sabtu atau minggu jalan bareng bersama si dia, bahkan kamu dan si dia sudah memiliki tempat nongkrong favorit berdua.
Sebelum kamu jatuh cinta kenali dulu fase patah hati untuk mengetahui pengalaman putus cinta itu memang menyakitkan setelah ditinggal oleh orang yang kamu cintai. Namun, untuk melewati rasa sakit akibat putus cinta. Hal pertama yang wajib kamu pahami adalah kamu harus menerima rasa cinta itu benar-benar ada
Sebelum kamu jatuh cinta kenali dulu fase patah hati untuk mengetahui pengalaman putus cinta itu memang menyakitkan setelah ditinggal oleh orang yang kamu cintai. Namun, untuk melewati rasa sakit akibat putus cinta. Hal pertama yang wajib kamu pahami adalah kamu harus menerima rasa cinta itu benar-benar ada
Ketika sudah putus kamu bingung, apa yang harus dilakukan di hari sabtu atau minggu. Atau, kamu jadi ingat si dia saat melewati tempat nongkrong favorit berdua. Jika disimpulkan dari semua peristiwa di atas, kamu merasa bangga dan nyaman sebagai pacarnya si A.
Lantas, ketika putus kamu merasa galau memandang dirimu bukan lagi sebagai pacarnya si A. Hal tersebut bisa dikatakan peristiwa atau pengalaman putus cinta seperti kehilangan identitas diri dalam hidupmu, hingga kamu akan merasa kesedihan sangat dalam karena ditinggal oleh orang yang kamu cintai.
Kamu siap untuk jatuh cinta tetapi sebelum kamu jatuh cinta kenali dulu fase patah hati yang wajib kamu pahami, terutama ketika mengalami peristiwa putus cinta dari pacarmu. Berikut fase-fase peristiwa patah hati.
1. Penyangkalan
Perilaku yang sering dijumpai, kamu akan menyangkal atau menolak bahwa hubunganmu bersama si dia sudah berakhir. Pada fase ini kamu masih belum bisa menerima kenyataan yang ada, kalau kamu bukan lagi sebagai pacarnya si dia. Tercermin dari sikapmu sering mengeluarkan berbagai macam alasan ketika menanggapi putus cinta, misalnya dia lagi butuh sendiri nanti balikan lagi, atau nanti dia juga telepon minta ajak balikan.
2. Kemarahan
Ketika fase pertama (penyangkalan) sudah tidak bisa tertahan lagi akan muncul rasa kesal, marah dan benci seperti perasaan tidak terima. Tak heran, pada fase ini sering dijumpai timbulnya sebuah pertanyaan “mengapa harus aku?”. Namun, perlu dipahami pada fase ini, orang yang mengalami peristiwa putus cinta sering dijumpai marah tanpa alasan yang jelas kepada semua orang.
Istilahnya kamu akan merasa kesal karena tidak terima atas kejadian ini dengan menganggap semua orang berperilaku salah dan menyinggung seperti mantanmu. Kamu marah-marah kepada semua orang yang ada di sekitarmu, tercermin dari pengulangan kalimat yang sering diucapkan “semua orang di dunia ini tidak ada yang benar semuanya salah”.
3. Penawaran
Pada fase ini, perilaku yang sering dijumpai kamu akan bersedia melakukan tindakan atau sikap yang baik apa pun untuk ditukarkan dengan keadaan yang baik pula. Kamu sangat berharap si dia bisa balikan lagi dengan dirimu, tercermin dari hal-hal yang tidak biasanya kamu lakukan agar mantan bisa balikan lagi.
Misalnya, kamu berdoa kepada Tuhan dan berjanji akan lebih rajin beribadah tetapi ujung-ujungnya minta si dia balikan lagi dengan kamu. Atau, kamu menghubungi mantan dan berusaha meyakinkan si dia “kalau aku sekarang sudah berubah tidak seperti dulu” atau “aku bakal lakukan apa saja agar bisa balikan lagi sama kamu”.
4. depresi muncul
Kamu sudah menyadari peristiwa putus cinta adalah sesuatu hal yang tidak bisa lagi dilakukan (diselamatkan) ketika hubungan cinta bersama si dia telah berakhir. Kamu cenderung sulit makan, sulit berkonsentrasi, dan lebih sering menyendiri dibandingkan berkumpul bersama sahabatmu.
Pada fase ini, kamu sering dijumpai perasaan sedih, kecewa, kesepian, bingung, sengsara, kosong, atau rasa bersalah. Bahkan, kamu seringkali memikirkan mantan karena hubungannya bersamanya sudah berakhir. Istilahnya Kamu akan merasa sedih, kosong, dan tidak bisa menikmati sesuatu yang kamu senangi.
Ciri-cirinya kamu akan merasa tidak bersemangat sepanjang hari, suka menyalahkan diri sendiri, merasa tidak berharga, malas beraktivitas, penurunan atau kenaikan berat badan, sulit berkonsentrasi atau tidak bisa berpikiran jernih, merasa ingin mati atau ada keinginan untuk bunuh diri.
Jika kamu memiliki perasaan seperti di atas secara berturut-turut lebih dari dua minggu, bahkan aktivitasmu jadi terganggu. Ada kemungkinan kamu mengalami depresi atau gangguan mood. Mengapa? depresi bisa mengganggu kemampuanmu dalam menjalani aktivitas sehari-hari, termasuk bisa mengganggu kamu dalam menjaga hubungan baik dengan orang terdekat.
5. Penerimaaan
Kamu sudah dapat menerima keadaan dirimu atas peristiwa putus cinta. Pada fase ini, kamu tidak lagi merasakan seperti fase-fase sebelumnya. Istilahnya, kamu sudah dapat berdamai dengan diri sendiri dan menggunakan waktumu untuk melakukan kegiatan yang kamu senangi. Bahkan, kamu sudah bisa mengatur kembali hidupmu “kamu tidak galau lagi”.
Pengalaman putus cinta yang menyakitkan tersebut bisa membuatmu intropeksi diri dengan mengambil beberapa pelajaran berharga dari sebuah hubungan cinta bersama si dia. Bahwa peristiwa putus cinta bersama si dia sudah berakhir dan tidak bisa diubah lagi.
Di sini, kamu sudah mulai terbentuk sebuah pemikiran baru, nilai-nilai baru, semangat baru, prinsip baru, bahkan prioritas baru dalam hidupmu. Tercermin dari perubahan sikapmu yang sudah bisa ceria atau tersenyum ketika mengingat atau bertemu dengan si dia (mantan).
Kamu akan bersyukur kepada Tuhan setelah putus dari si dia, kamu bisa belajar banyak tentang kehidupan terutama masalah cinta. Bahkan, kamu lebih berkembang daripada mantan. Kamu menjadi lebih dewasa dalam menghadapi kehidupan bukan lagi kekanak-kanakan.
Contohnya kamu tidak mau menjalani hubungan putus nyambung, tidak tertarik dengan orang yang hanya berani mengajak pacaran berlama-lama tanpa ada ikatan yang jelas dan pasti, atau tidak lagi memiliki pemikiran yang sempit seperti tetap bertahan walaupun disakiti karena alasan masih sayang.
Kesimpulan sebelum kamu jatuh cinta kenali dulu fase patah hati:
Pengalaman putus cinta adalah peristiwa kehilangan yang bisa menimbulkan rasa sakit yang nyata. Dampaknya kamu akan merasakan kesedihan mendalam karena ditinggal oleh orang yang kamu cintai. Fase patah hati yang wajib kamu ketahui adalah penyangkalan, kemarahan, penawaran, depresi muncul, dan penerimaan. Namun, fase putus cinta di atas terkadang tidak terjadi secara berurutan.
Semua itu tergantung dari kondisi orang yang mengalaminya, ada sebagian orang hanya mengalami fase tertentu. Misalnya, ada orang mengalami fase kedua dan ketiga. Jadi, putus cinta itu memang menyakitkan tetapi untuk sukses melewatinya dengan cara menerima rasa sakit itu benar-benar ada. Intinya sebelum kamu jatuh cinta kenali dulu fase patah hati.
Terima kasih sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca sebelum kamu jatuh cinta kenali dulu fase patah hati, silakan bagikan agar bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Berikan komentarnya atau ada yang ingin ditanyakan?