Kamu rela diperlakukan kasar akibat persepsi pacar adalah segalanya disebabkan kamu terlalu dimabuk cinta (cinta mati), sehingga kamu rela melakukan apa pun demi pacar. Kondisi ini tanpa sadar membuat dirimu telah mengalami kekerasan dalam pacaran.
Jika hubungan ini berlanjut ke arah pernikahan, kamu akan mengalami kekerasan yang berkelanjutan atau dikenal sebagai kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Korbannya tidak hanya kamu saja, tetapi juga anak-anakmu akan menjadi sasaran kekerasan.
Jangan kamu beranggapan pacarmu yang suka berperilaku kasar akan berubah setelah menikah. Karena apa pun yang kamu alami di masa pacaran akan terbawa juga ke dalam kehidupan pernikahan nantinya.
Rela diperlakukan kasar akibat persepsi pacar adalah segalanya bisa membuat hubunganmu jadi timpang (berat sebelah). Lama-lama pacarmu akan merasa seperti menguasai dirimu
Perlu kamu pahami, rasa cinta dan sayang itu tidak ada unsur kekerasan di dalam hubungannya. Karena cinta itu kasih sayang, saling menjaga, melindungi, menghargai, mengayomi, lemah lembut, sabar, dan mengarah pada kebaikan.
Jika pacarmu suka berperilaku kasar, seperti melakukan pemaksaan, pelecehan fisik dan psikis dalam hubungannya. Artinya, pacarmu bisa dikatakan ia tidak cinta dan sayang kepadamu. Mengapa demikian? Yuk, kami ajak kamu untuk menggunakan logika cintamu.
Menurutmu pacaran itu apa sih?
Bukankah pacaran itu untuk membangun hubungan cinta yang saling menguatkan satu sama lainnya, bukan hubungan cinta yang saling menguasai satu sama lainnya.
Jika kamu rela diperlakukan kasar akibat persepsi pacar adalah segalanya, hubunganmu itu sudah termasuk saling menguasai satu sama lainnya (gaya pacaran tidak sehat). Apa contohnya? Pacarmu suka memukul, menampar, mencekik, menjambak rambut, menganiaya, atau menyundut dengan rokok.
Jika itu terjadi pada kamu, langsung minta putus saja. Karena kamu sudah mengalami kekerasan fisik dalam pacaran, apabila kamu diamkan karena alasan masih cinta dan memaafkan perbuatannya dengan anggapan pacarmu akan berubah.
Yang rugi kamu sendiri, karena banyak kasus yang terjadi awalnya penganiayaan fisik berujung tragis dengan pembunuhan. Selain penganiayaan fisik, ada pula yang bersifat pelecehan seksual.
Seperti apa contohnya? Pacarmu tiba-tiba meraba bagian tubuh tertentu tanpa kamu kehendaki, minta ciuman, hingga pacar minta lebih dengan mengajak tidur bareng (berhubungan seks).
Perlu kamu pahami, terutama cewek. Ketika pacarmu sudah mengajak tidur bareng, maka kamu harus menanggung segala risikonya di kemudian hari. Contohnya hamil. Karena pacarmu sekarang belum tentu akan menjadi suamimu.
Perlu juga kamu waspadai, terutama cewek. Pelecehan seksual bisa ke arah penganiayaan fisik apabila pacar tidak memperoleh keinginannya, bahkan bisa berujung pembunuhan apabila pacar ingin lepas dari tanggung jawab. Misalnya, si cewek minta dipertanggungjawaban cowoknya untuk dinikahi karena hamil.
Terakhir tidak kalah hebatnya dengan penganiayaan fisik dan pelecehan seksual adalah paksaan bersifat emosional yang berdampak pada perasaan tertekan, tidak bebas, dan tidak nyaman pada dirimu akibat perlakuan pacar.
Seperti apa contohnya, kata-kata kasar yang berisi cacian dan makian, cemburu yang berlebihan, pergaulanmu dibatasi oleh pacar, atau segala aktivitasmu mau pergi ke manapun harus laporan dulu ke pacar.
Kondisi yang rela diperlakukan kasar akibat persepsi pacar adalah segalanya merupakan bentuk hubungan yang timpang antara kamu dengan pacar bisa terjadi hubungan saling menguasai satu sama lainnya.
Apalagi era globalisasi yang serba keterbukaan atas segala informasi dan kemudahan, terutama berbau seksualitas sangat mudah didapatkan di internet menjadi salah satu penyebab perilaku kekerasan dalam pacaran ikut meningkat.
Di sisi lain, usia remaja secara biologis yang cenderung ke arah seksualitas lebih besar. Tak jarang, keterbukaan dan kemudahan mengakses internet membuat remaja ingin mencontoh dan menirunya.
Perilaku mencontoh dan meniru ke arah seksualitas bisa memunculkan hubungan yang timpang, terutama cowok dengan cewek sebagai pacarnya. Si cewek yang tidak begitu paham dengan perilaku tersebut akan menjadi objek pelecehan seksual cowoknya.
Contohnya, si cowok mulai minta ciuman, meraba-raba bagian tubuh tertentu ceweknya, hingga mengajak tidur bareng (berzina) ceweknya dengan alasan pembuktian cinta dan rasa sayang.
Selain kamu bersikap tidak mendiamkan perilaku pacar yang menguasai, ada tiga cara agar kamu terhindar dari kekerasan dalam pacaran
1. Berani katakan “tidak” atas perilaku pacar yang negatif
Perilaku pacar yang menguasai hubungan akibat kamu terlalu membiarkannya. Kamu tidak pernah menolak atas semua permintaan pacar, walaupun kamu merasa tidak nyaman (ada perasaan tertekan) dengan permintaan pacar.
Jika permintaan pacar yang tidak cocok dengan kamu (kelewatan batas atau memberatkan). Katakan saja kalau kamu tidak mau, jangan pernah membiarkannya. Kamu harus punya prinsip, jangan mau dikendalikan pacar atas sesuatu yang tidak kamu inginkan.
Kamu harus berani ungkapkan secara jujur dan terbuka apa perasaan, pikiran, dan keyakinanmu kepada pacar dalam menjalani hubungan cinta. Berikan juga, alasan kamu menolak permintaan pacar yang bisa membuatmu tidak nyaman (jangan diam saja).
Perlu kamu pahami, pacar yang memang cinta dan sayang kepada kamu. Dirinya pasti melindungi dan menghargai dirimu dari segala sesuatu yang bersifat merusak, seperti penganiayaan fisik ataupun pelecehan seksual.
2. Hormati dan hargai tubuhmu sendiri
Sejak kecil orang tuamu selalu menjaga dan memberikan asupan gizi terbaik agar kamu tumbuh sempurna, bahkan saat memasuki usia remaja kamu rutin melakukan perawatan kulit agar tidak muncul jerawat ataupun kulit berminyak.
Selain itu, kamu juga menjaga berat badan tetap seimbang agar memiliki tubuh yang menarik, dan lain sebagainya. Perbuatan tersebut adalah bentuk menghormati dan menghargai tubuhmu sendiri yang mengatakan tubuhmu itu berharga.
Jika pacarmu sudah berani melakukan eksploitasi terhadap tubuhmu, seperti penganiayaan fisik atau pelecehan seksual. Sikapmu harus berani bertindak (jangan diam saja) dan katakan secara tegas, bahwa kamu tidak suka dengan perbuatannya tersebut.
Kalau pacarmu masih terus-menerus melakukannya, kamu bisa minta putus dari pacarmu. Mengapa harus minta putus? Banyak kasus yang terjadi, ketika pacar pertama kali sudah berani eksploitasi tubuhmu. Akan ada eksploitasi yang kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.
Walaupun, pacar menyatakan khilaf atas perbuatannya dan kamu memaafkan pacarmu. Perbuatannya sampai kapanpun tidak akan pernah berhenti.
Perlu kamu ketahui, pacar yang mencintai dan menyayangi kamu. Dirinya pasti menjaga, melindungi, dan menghargai tubuhmu seutuhnya bukan untuk menyakiti ataupun melukai.
3. Tekankan lagi apa tujuan kamu pacaran
Ungkapkan lagi niat dan tujuan kamu berpacaran itu apa, apabila pacar mulai berperilaku menyimpang. Misalnya, pacarmu berkata kasar dengan menghina dirimu, menampar, menjambak rambutmu, meraba tubuhmu, hingga mengajak tidur bareng.
Niat dan tujuan kamu dengan pacarmu akan menentukan kelanggengan hubungan ke depannya. Apakah keputusanmu berpacaran untuk keseriusan hubungan? Ataukah, keputusanmu berpacaran hanya ingin punya pacar saja?
Pacaran itu bentuk kesadaran yang melibatkan aspek emosi, sosial, budaya, dan keyakinan. Ya, secara tidak langsung pacaran akan membuatmu bersama pacar belajar berkomunikasi, menghormati, dan menghargai dua insan yang berbeda.
Kesimpulan rela diperlakukan kasar akibat persepsi pacar adalah segalanya
Jangan biarkan pacar memperlakukan kasar dirimu karena hanya ingin menyenangkan pacarmu, seperti tidak pernah berkata “tidak”. Perilaku tersebut bisa membuat hubunganmu timpang (berat sebelah), lama-lama pacarmu akan merasa seperti menguasai dirimu.
Contohnya pacarmu minta antar jemput tiap kali pergi ke manapun, apabila terlambat kamu dimarahi pacarmu sambil berkata kasar. Hingga perilaku yang mengarah penganiayaan fisik, seperti memukul, menampar, hingga menjambak rambut. Parahnya bisa ke arah pelecehan seksual, seperti minta ciuman, meraba-raba tubuhmu, serta mengajak tidur bareng.
Terima kasih sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca rela diperlakukan kasar akibat persepsi pacar adalah segalanya. Silakan bagikan artikel ini kepada pacarmu, temanmu, kakakmu, atau adikmu.
Bagaimana menurutmu rela diperlakukan kasar akibat persepsi pacar adalah segalanya? Kami senang apabila kamu berdiskusi untuk artikel ini.