Pentingnya belajar berani berkata tidak kepada pacar

blog edukasi cinta - curhat cinta online gratis - kisah cinta sejati

Pentingnya belajar berani berkata tidak kepada pacar memang dibutuhkan di dalam hubungannya, terutama menyangkut sesuatu hal yang memberatkan bagi kita “memaksakan” atau “berlebihan” seperti pacar selalu menuntut untuk menuruti apa pun permintaannya untuk langsung dipenuhi atau dituruti oleh kita tanpa terkecuali.

Akhirnya kita jadi orang yang sulit menolak ketika pacar minta sesuatu yang dirinya inginkan kepada kita, walaupun hati kita sedang susah atau memiliki banyak masalah tetapi kita selalu berusaha untuk membuat pacar jadi bahagia dengan menuruti apa pun permintaannya.

Lama-lama sikapnya kita yang selalu menuruti apa pun permintaannya bisa menjadikan pacar jadi bergantung kepada kita “pacar jadi tidak bisa mandiri” atau pun kita hanya dijadikan sekedar “alat untuk mencapai tujuan pribadinya” kita dimanfaatkan demi memuaskan hasrat kepentingannya sendiri.

Ada baiknya kita belajar untuk berani berkata “tidak kepada pacar”, apabila ada permintaan pacar yang sangat kelewatan batas atau pun memberatkan kita, misalnya jadian baru ada 1 bulanan atau pun sudah jalan hampir 6 bulanan lebih si cowok langsung minta hubungan badan di luar nikah dengan alasan pasti menikahi ceweknya sampai berjanji akan selalu setia sama ceweknya.

Pentingnya belajar berani berkata tidak kepada pacar dengan berani berkomunikasi secara jujur dan terbuka dengan membuat batasan yang jelas dari sesuatu hal atas permintaannya pacar yang memberatkan atau kelewatan batas

Kuncinya adalah komunikasi secara jujur dan terbuka harus dapat kita terapkan dengan benar dan tepat di dalam hubungannya, kalau kita mampu mengutarakan apa pun yang ingin disampaikan kepada pacar “tidak ada rasa gengsi atau rasa takut”, kita bisa menolak dengan tegas apa pun jenis permintaan pacar yang kelewatan batas tanpa menyinggung perasaannya.

Hal pertama pentingnya belajar berani berkata tidak kepada pacar adalah buatlah batasan yang jelas, maksudnya kita mampu menyeleksi apa pun situasi yang terjadi di dalam hubungannya, kata lainnya kalau kita memang tidak akan mampu untuk mengerjakannya atau menurutinya diluar batas kemampuan diri kita maka kita bisa menyampaikannya dengan jelas.

Misalnya pacar ingin pergi ke tempat kencan yang lagi hit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya, di sisi lain jumlah biaya yang akan dikeluarkan kita untuk pergi ke tempat kencan itu sama artinya kita akan mengeluarkan biaya sebesar kebutuhan hidup yang kita keluarkan dalam sebulan.

Kalau kita tidak mampu untuk menolak permintaannya, akhirnya kita memutar otak dari tanggal 1 sampai 30 untuk bisa hidup dalam sebulan. Atau jauh-jauh hari sebelumnya kita mengatakan kepada pacar bisa pergi ke tempat kencan yang lagi hit dengan membuat kesepakatan 50:50 bersama pacar kalau kita tidak sepenuhnya membayar biaya kencan.

Hal selanjutnya pentingnya belajar berani berkata tidak kepada pacar adalah bersikap jujur dengan intropeksi diri, maksudnya apa tujuan kita melakukan hal ini kepada pacar. Apakah kita ingin melihat pacar bahagia ataukah kita melakukan semua ini karena unsur terpaksa atau disuruh oleh pacar.

Kalau kita melakukannya karena unsur terpaksa “disuruh oleh pacar”, artinya kita tidak tulus dalam melakukannya bisa berdampak buruk terhadap kesehatan mental dan fisik kita, kenapa? lama-lama masalah itu akan menumpuk terlalu dalam masuk ke dalam hati dan pikiran “disimpan sendirian masalahnya” sehingga menunggu kapan waktunya meledak seperti bom waktu.

Belajar berkata jujur mengenai perasaan kita yang sebenarnya adalah cara yang sehat agar pacar mengetahuinya dengan jelas seperti apa kondisi kita, di sisi lain kita bisa mengetahui dan memahami sejauh mana batasan kemampuan kita bisa menuruti permintaannya pacar karena kalau ada unsur terpaksa bisa membuat kita jadi pribadi yang pamrih “tidak ikhlas”.

Pentingnya belajar berani berkata tidak kepada pacar bukanlah sesuatu hal yang buruk atau pun kata-kata yang buruk, kenapa? untuk membahagiakan dan menyenangkan hubungannya, ada kalanya kita harus memprioritaskan kebahagiaan diri sendiri terlebih dulu karena ini menyangkut kesehatan mental dan pikiran yang kita miliki.

Berkata “tidak kepada pacar” dalam hubungannya bukan berarti kita tidak mencintainya lagi dan bukan pula sesuatu hal yang egois, kenapa? bagaimana caranya kita bisa membahagiakan dan menyenangkan pacar kalau kita sendiri tidak bisa membahagiakan dan menyenangkan diri sendiri “masih ada stres dengan masalah yang kita pikirkan sendiri”.

Kalau kita berpikir berkata “tidak kepada pacar” itu bukan salah satu bentuk komunikasi yang tidak penting, bersiaplah kita akan menjalani hubungan yang tidak sehat ke depannya. Kenapa? hubungan yang terjadi tidak ada komunikasi secara jujur dan terbuka sama saja artinya kehancuran hubungannya sudah ada di depan matanya.

Kita mendahulukan apa kata pikirannya kita daripada bentuk komunikasi untuk disampaikan secara langsung kepada pacar, sampai kapan pun hubungan tanpa adanya komunikasi secara jujur dan terbuka satu sama lainnya bisa dikatakan hubungannya sudah berubah menjadi tidak sehat ke depannya karena sering terjadi miskomunikasi akibat kesalahpahaman.

Ilustrasinya: kita menuruti permintaannya pacar pasti pikirannya pacar nanti akan berpikir “A”, sedangkan pacar berpikir “C” kalau permintaannya dituruti oleh kita. Sudah pasti tidak akan ketemu satu sama lainnya karena kita berpikir “A” dan pacar berpikir “C”, kalau kita masih bersikap seperti itu kita dan pacar lebih sering bertengkar.

Kesimpulan pentingnya belajar berani berkata tidak kepada pacar:

Memang dibutuhkan di dalam hubungan cinta, terutama menyangkut sesuatu hal yang memberatkan bagi kita seperti pacar selalu menuntut untuk dituruti apa pun permintaannya secara berlebihan. Lama-lama kita jadi orang yang tidak memiliki pendirian yang kuat karena sulit menolak permintaannya pacar dan kita selalu berusaha untuk membuat pacar jadi bahagia dengan menuruti apa pun permintaannya tanpa melihat kondisi kita sendiri.

Akhirnya kita mengajarkan pacar jadi bergantung kepada kita “pacar jadi tidak bisa mandiri” atau kita bisa dijadikannya “alat untuk mencapai tujuan pribadinya”. Kuncinya adalah komunikasi secara jujur dan terbuka dengan membuat batasan yang jelas juga bersikap jujur dengan intropeksi diri, apakah kita melakukannya itu tulus atau dipaksa oleh pacar.

Terima kasih sahabat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca pentingnya belajar berani berkata tidak kepada pacar, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Berikan komentarnya atau ada yang ingin ditanyakan?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top