Home / Logika Cinta / Pasangan jenuh menjelang pernikahan

Pasangan jenuh menjelang pernikahan

kisah cinta sejati - melek cinta - 5k relationship

Pasangan jenuh menjelang pernikahan biasanya akan ditemukan beberapa bulan menjelang pernikahan hubungannya malah menjadi renggang bahkan ada saja perilaku pasangan yang bisa membuat kita jadi kesal dibuatnya, ketika kita bertanya baik-baik kepadanya mulai dari sikapnya mulai berubah hingga membicarakan pernikahan responnya malah memarahi kita.

Hal ini bisa terjadi apabila dalam proses pengenalannya sebelum menikah tidak mengenal secara utuh luar dan dalam karakter dari masing-masing pasangan lalu terburu-buru memutuskan untuk menikah terutama baru beberapa bulan mengenalnya langsung cinta mati, bisa dikatakan belum tentu itu cinta yang sesungguhnya dirasakan olehnya.

Cinta mati dengan seseorang yang baru dikenalnya beberapa bulan bahwa cinta itu hanyalah bersifat sementara ketika hormon di dalam tubuh kita sedang bergembira ria maka dua hal lainnya dalam tubuh kita, yaitu logika dan akal sehat untuk sementara pergi dulu karena tidak dianggap oleh kita.

Seiring perjalanan waktu ditemukan kadar cinta matinya mulai pelan-pelan menurun, akhirnya kita mulai menyadari bahwa kita bukanlah hidup di negeri dongeng ataupun drama romantis yang ada di film-film melainkan ini adalah dunia kenyataan bukanlah dunia abu-abu.

Apalagi ketika tahu kenyataannya, tiba-tiba saja menimbulkan suatu pertanyaan besar di benak kita, apakah pasangan yang kita kenal selama ini sesuai dengan selera dan ekspektasi kita atau sesuai dengan keselarasan visi misi kedepannya dalam menjalani hubungan bersamanya.

Kenyataan akan kebenaran tak terelakkan, ketika memulai menyadari kenyataannya kok begini kok begitu kok berbeda jauh dengan harapan maupun pemikiran kita, jangan kaget dalam pernikahan nantinya akan banyak hal-hal yang muncul tidak terduga dan tidak disangka-sangka apabila terburu-buru memutuskan menikah karena kurang mengenal lebih jauh pasangannya.

Atau hal ini terjadi bisa juga pasangan merasa jenuh bukan karena terburu-buru memutuskan menikah atau kurang mengenal pasangannya melainkan terjadi ketegangan dan kecemasan yang kerap mendatangi pasangan menjelang pernikahan apalagi kalau keluarga besar pasangan malah ikut campur di dalamnya bisa membuat ketegangan semakin hebat.

Tak heran bisa membuat pasangan maupun kita sendiri menjadi tegang tiada henti bisa membuat mudah tersinggung akan sesuatu yang hal yang sebenarnya kecil malah menjadi besar sehingga mudah sekali tidak sepaham, cekcok, marahan, berantem, mendiamkan dan sejenisnya. Beberapa bulan menjelang pernikahan adalah kebahagiaan yang ditunggu-tunggu malah yang terjadi sebaliknya bisa membuat tidak merasa nyaman.

Sebelum memutuskan untuk menikah, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan. Apakah masing-masing pasangan memiliki keselarasan visi misi kedepannya maka pertama kali diperhatikan adalah persamaan latar belakang yang dimiliki oleh masing-masing pasangan atau kesamaan nilai-nilai, hal ini adalah masalah prinsip sejak awal diperhatikan untuk mendekati kesamaan dalam menjalani hubungan kedepannya.

Lalu selanjutnya bagaimana keduanya dalam menjalani hubungannya, apakah masing-masing pasangan sudah mengenal lebih jauh dan sudah mulai mengerti seperti apa pasangannya mulai dari kebiasaannya hingga bisa menerima kekurangan dari masing-masing pasangannya atau kita mengenalnya menerima apa adanya pasangan kita.

Lalu berikutnya bagaimana kemampuan masing-masing pasangan dalam berkomunikasi, apakah mampu berkomunikasi dengan baik secara efektif maupun terbuka terhadap pasangannya atau sebaliknya, apakah pasangan lebih banyak berkomunikasi melalui kode-kodean atau ada keinginannya yang tidak diekspresikan secara langsung kepada pasangannya.

Komunikasi jenis ini bisa dikatakan permainan tebak-tebak bisa membuat pasangan kebingungan untuk memahami dan mengerti apa maksud dari pasangannya tetapi kalau berkomunikasi dengan cara terbuka bisa melancarkan pasangan untuk memahami dan mengerti apa maksud dari pasangannya terutama akan lebih mudah mengatasi masalah yang muncul.

Terakhir bagaimana kemampuan masing-masing pasangan dalam menyelesaikan konflik yang muncul, apakah dilakukan secara positif dalam mencari titik temu untuk mencari jalan keluar terbaik atau sebaliknya salah satu pasangan merasa paling benar sendiri atau egois sendiri. Kalau semua hal tersebut di atas tidak terjadi maka jalan terbaiknya mengkaji ulang lagi atau menganalisa lagi hubungannya.

Jadi jangan terburu-buru memutuskan untuk menikah dengan alasan hanya merasa cocok maupun cinta mati dalam waktu singkat, untuk mengenal seseorang minimal membutuhkan waktu antara dua hingga empat tahun untuk benar-benar mengenal calon pasangan dengan baik, baca juga bagaimana mengatasi kejenuhan dalam berpacaran.

Kesimpulannya: pasangan jenuh menjelang pernikahan bisa saja terjadi apabila dalam proses pengenalannya tidak mengenal secara utuh luar dalam karakter pasangannya lalu terburu-buru memutuskan untuk menikah dengan alasan merasa cocok maupun cinta mati dalam waktu singkat bisa membuat logika dan akal sehat tidak bekerja, seiring perjalanan waktu kadar cintanya mulai pelan-pelan menurun malah menghilang.

Minimal membutuhkan waktu antara dua hingga empat tahun untuk benar-benar mengenal calon pasangan dengan memperhatikan persamaan latar belakangnya, sudah mengenal lebih jauh pasangannya seperti apa, kemampuan dalam berkomunikasi dan kemampuan dalam penyelesaian konflik sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah.

Terima kasih sobat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca pasangan jenuh menjelang pernikahan, jangan lupa membookmark atau bagikan artikel ini ke teman-temanmu, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Sobat ada tanggapan lain?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top