Pahami niat pacar untuk apa berpacaran? Pertanyaan sederhana yang sering luput dari perhatian kamu. Niat ini akan menentukan arah hubunganmu ke depannya, apakah langgeng atau nggak? Apakah hubunganmu jadi sehat ataukah toxic.
On this stories
Kamu harus cari tahu niat dia mau pacaran itu apa? Ada motivasi tertentu, penyaluran potensi diri, ataukah sebatas bersenang-senang saja. Niat tersebut bisa membawa kamu menuju kebahagiaan, atau keegoisan hubungan yang menyakitkan.
Niat dia berpacaran bisa bermacam-macam. Ada yang mencari status sosial untuk memuaskan gaya hidupnya, sarana curhatan hati yang kesepian, hingga aktualitas diri untuk membangun keseriusan hubungan ke depan.
Baca juga, pembelajaran cinta lainnya agar pacaranmu nggak jadi toxic:
- Kamu Pacaran Nggak Pengen Kesepian yang Ada Makin Insecure
- Pacar Suka Nuntut Untuk Dituruti Keinginannya Itu Tandanya Dia Toxic
- Cowok Selalu Salah Sementara Cewek Selalu (Merasa) Benar
- Merebut Pacar Orang Karena Aku Juga Berhak Bahagia
Kamu pahami niat pacar untuk apa berpacaran agar nggak ketipu sama dia yang pandai modus saja, dan mana dia yang benaran serius sama kamu
Kamu harus bisa bedakan mana dia yang benaran serius dan mana yang pandai modus saja. Mayoritas kasus pacaran yang terjadi. Orang yang benaran serius sama kamu sering dipandang nggak punya nilai yang tinggi dalam hidupnya.
Dia nggak masuk dalam daftar kamu (nggak patut untuk diperhitungkan). Sayangnya orang yang pandai modus/nggak serius dalam hubungannya. Kamu anggap dia orang yang patut untuk diperhitungkan.
Kok bisa terjadi? Dia yang pandai modus bisa menawarkan sesuatu yang indah-indah, manis-manis, dan mewah-mewah agar kamu jadi terlena. Seiring waktu berjalan ketika kamu bertanya komitmen keseriusan hubungan ke depannya.
Dia pasti mengalihkan topik atas pertanyaan kamu karena nggak mau punya ikatan yang pasti. Dia yang modus memang pandai mengolah perasaan kamu dengan perilaku yang manis-manis. Hingga kamu jadi terhanyut atas semua perhatiannya.
Ciri-ciri orang yang modus selalu dijumpai perkataan “kita jalani dulu aja ya”, atau “kita liat dulu aja ya.” Ya, kata-kata itu selalu dia ucapkan apabila kamu mulai mempertanyakan keseriusan hubungan kalian.
Respon kata-kata malah membuatmu terjadi pergulatan batin/konflik batin dalam dirimu. Nggak jarang, kamu selalu muncul bentuk pertanyaan seperti di bawah:
“Kenapa sekarang dia berubah?”, “Apa kekuranganku padahal aku sudah memberikan semuanya?”, “Dulu dia romantis dan perhatian kenapa sekarang dia sukanya marah-marah?”, “Setiap aku tanya mau ke mana hubungan ini. Bilangnya kita jalani dulu aja. Maunya dia itu apa sih?”
Pertanyaan itu muncul karena kamu bingung dan nggak kuat menghadapi realitas cinta yang sesungguhnya. Kamu jadi nggak bisa mewujudkan keinginan/harapanmu yang konkret (Kamu nggak bisa menerima kenyataan yang ada).
Jika kamu nggak mau pahami niat pacar untuk apa berpacaran. Yang penting dia orangnya romantis dan perhatian. Yang ada kamu akan terjebak dalam hubungan yang toxic akibat pola pikirmu sendiri
Nilai-nilai kreativitas dan intensitas untuk membangun hubungannya ingin seperti apa ke depannya nggak akan terjadi. Hanya satu pihak saja yang berjuang/berusaha keras agar hubungannya jadi bahagia.
Lama-lama meteran energimu akan habis hanya untuk menuruti apa pun keinginannya. Yang akhirnya hubunganmu berubah ke arah toxic. Padahal hubungan yang sehat itu membutuhkan kerja sama antarpasangan.
Hubungan yang toxic, kamu nggak hanya menderita sakit hati saja. Tapi juga akan menjalar ke bagian anggota tubuh lainnya, seperti sakit kepala, maag, atau pusing-pusing.
Sakit hati yang kamu alami sedang memperlihatkan atmosfer pikiran dan perasaanmu yang sebenarnya. Adanya krisis kejiwaan yang disebabkan oleh kenyataan cinta yang pupus karena kamu memasang harapan terlalu tinggi ke dia.
Kamu berpikir menuruti/memenuhi segala keinginannya, maka dia akan menuruti/memenuhi apa yang menjadi keinginanmu. Sayangnya ini nggak terjadi dalam dunia romansa di dunia nyata.
Proses pengenalan kamu yang kurang matang untuk memahami karakter dia seperti apa orangnya. Hal ini terjadi karena nggak begitu lancarnya komunikasi antara kamu dengan dia.
Kamu hanya berfokus mengejar kegiatan-kegiatan jangka pendek saja bukan mengedepankan kegiatan jangka panjang. Bahasa gaulnya, kamu hanya menginginkan sesuatu yang indah-indah dan manis-manis saja.
Nggak ada proses belajar untuk saling mengenal dan memahami visi misi satu sama lainnya. Dari sana kamu bisa mengetahui seperti apa kompleksitas cintanya. Serius nggak sama kamu.
Kamu juga bisa menyimpulkan seperti apa daya juangnya dalam mengarungi kerasnya kehidupannya. Dia mudah menyerah nggak ketika ada konflik yang muncul.
Kesimpulan pahami niat pacar untuk apa berpacaran biar nggak sakit hati
Tergantung dari apa niat dia mau pacaran sama kamu, apakah serius menjalin hubungan ke depan ataukah sekadar ingin berpacaran saja. Kamu bertanya niat dia berpacaran itu apa sebagai langkah nggak mau ketipu sama dia yang suka modus saja. Nggak pernah mau serius sama kamu.
Sekarang tinggal kamu yang lakukan ini. Ilmu sebaik apa pun nggak akan berguna apabila nggak diaplikasikan.
Tinggalkan komentar di bawah ini kalau kamu masih ada yang kurang dimengerti. Oh ya, jangan lupa follow @ruang cinta di Instagram kalau belum.
Mau curhat? Kamu menginginkan solusi yang lebih profesional bisa masuk ke menu layanan curhat untuk berkonsultasi dengan konselor kami.
Program baru berisi pembelajaran eksklusif 5k relationship. Pembelajaran yang nggak kamu dapatkan di media sosial kami atau artikel yang sering kamu baca di blog ini. Hanya dibatasi untuk 1000 orang saja.
Pastikan kamu sudah subscribe biar nggak ketinggalan insight dan update-an terbaru. Terima kasih yang sudah membaca artikel ini sampai selesai.