Melek Cinta - Bebas Drama - Mengenal jati diri cinta lebih dekat

Mengenal jati diri cinta lebih dekat

Perkaya wawasan kamu semua hal tentang keintiman dalam hubungan romantis, termasuk isu bercinta. Follow Google News Melek Cinta

Mengenal jati diri cinta bermakna komitmen empowerment of society dan eksistensi dimensi spiritualitas, ketika kita ingin menjalin hubungan cinta dengan seseorang maka kita harus siap mendahului kepentingan bersama daripada kepentingan individual, belajar untuk mengenal dan memahami karakter kekurangan maupun kelebihannya juga bersedia belajar berkomunikasi.

Berani menjalin hubungan cinta berarti kita memberikan isyarat untuk siap menjalankan tiga hal tersebut yang ada di atas sebagai komitmennya terhadap eksistensi hubungannya atau mengakui keberadaan pasangannya secara serius, meliputi di dalamnya pertanggungjawaban mutlak dengan memperhatikan dan memfokuskan diri terhadap keamanan maupun kenyamanan perasaan pasangannya.

Jati diri cinta menegaskan niat dan tujuan yang kuat adalah bentuk final bagi seseorang yang ingin menjalin hubungan cinta dengan mendirikan dan membangun sebuah komitmen di dalamnya, berawal dari komitmen bisa menentukan arah suatu jalan cerita cinta kedepannya seperti apa, apakah hanya sekedar bermain-main atau ada keseriusan.

Sebagaimana diketahui bahwa garis besar menjalin hubungan cinta adalah keyakinan, kesabaran, dan jiwa. tiga garis besar tersebut menyangkut niat dan tujuan awalnya seseorang dalam menjalin hubungan cinta sebagai dasarnya terlebih dahulu, barulah hal-hal yang manis-manis dan indah-indah akan muncul dengan sendirinya seperti perilaku kemesraan dan keromantisan.

Hal itu bermakna dalam menjalin hubungan cinta bahwa dimensi niat dan tujuan awalnya yang harus didahulukan dalam konteks pengamalan ketika menjalankan suatu hubungan cinta bersama pasangannya, tanpa ada hal tersebut akan jadi sia-sia tidak peduli berapa lama hubungan cinta yang telah dijalankannya.

Kenapa bisa jadi sia-sia, niat dan tujuan bisa menentukan seseorang dalam memandang cinta, apakah sebagai konteks pembelajaran untuk siap mengenal dan bertanggung jawab atau konteks sekedar keegoisan dan pemanfaatan atas kepentingan egonya sendiri.

Kesuksesan menjalin hubungan cinta tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan IQ tetapi juga kecerdasan ESQ mencapai dua kali lipat, sedangkan hasil dari dua kecerdasan tersebut adalah kecerdasan life skill menentukan berhasil atau tidaknya menjalankan hubungan cinta kedepannya terutama ketika menghadapi dan menyelesaikan suatu masalah juga bagaimana mempersatukan dua kepala menjadi satu kesatuan.

Kalau kita berbicara menjalin hubungan cinta berarti kita berbicara mengenai cinta itu sendiri, bahwa cinta menyangkut keamanan dan kenyamanan perasaan di dalamnya, apabila salah satu pihak tidak ada keamanan dan kenyamanan perasaannya maka kemungkinan besar untuk menerima dan menjalani hubungan cintanya ibaratnya seperti dipaksakan.

Keamanan dan kenyamanan perasaan tergantung dari niat dan tujuan seseorang dalam menjalin hubungan cinta sebagai komponen dasarnya bahkan bisa menjadi sumber motivasi bagi seseorang untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang elegan dalam membangun hubungan cintanya, implementasinya tercermin melalui aspek-aspek kehidupannya seperti terjadinya komunikasi dua arah, setia dalam memegang teguh komitmennya.

Niat dan tujuan seseorang mempunyai titik ikatan yang kuat dalam menjalin hubungan cinta apabila dipahami sebagai sarana untuk membangun dan menata kehidupannya yang dahulu hanya bertanggung jawab pada dirinya sendiri tetapi sekarang juga bertanggung jawab terhadap diri pasangannya secara menyeluruh.

Kalau niat dan tujuan dijadikan sebagai instrumen dan legitimasi terhadap kepentingan atas keegoisan belaka dari salah satu pihak saja apalagi dipahami sebagai sarana untuk memanfaatkan buat memperlancar keinginannya agar tercapai tanpa mau memperdulikan kondisi kepentingan pasangannya ataupun hubungannya maka tidak heran hubungan cinta yang dijalaninya selalu ditemukan tidak tenang.

Apabila niat dan tujuannya hanya memandang sebagai kepentingan atas keegoisan belaka maka komitmen empowerment of society dan eksistensi dimensi spiritualitas tidak akan terjadi di dalam hubungan cintanya bahkan parahnya akan menggunakan simbol-simbol cinta dengan cara pemaksaan kehendak buat memperkuat alasan pembenarannya agar keinginannya tercapai, baca juga pendidikan karakter cinta dengan cara melatihnya.

Kesimpulannya: mengenal jati diri cinta yang paling utama adalah niat dan tujuan yang kuat sebagai komitmen dalam menjalankan hubungan cinta, bahwa kita siap untuk mendahului kepentingan bersama daripada kepentingan individual, belajar untuk mengenal dan memahami karakter kekurangan maupun kelebihannya termasuk juga bersedia untuk belajar berkomunikasi.

Komitmen adalah isyarat atas eksistensi hubungannya dengan mengakui keberadaan akan keamanan maupun kenyamanan perasaan pasangannya secara serius terlihat dari siap berani untuk bertanggung jawab terhadap diri pasangannya secara utuh.

Terima kasih sobat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca mengenal jati diri cinta lebih dekat, jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-temanmu, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Sobat ada tanggapan lain?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.