Membangun cinta dengan tidak mempersulit hubungannya itu sama artinya kamu optimistis dengan memanfaatkan waktu yang ada untuk membangun kualitas keromantisan dan kemesraan hubungannya ke depan bersama pasangan, memanfaatkan waktu yang ada dalam artian menjalani hubungannya dengan penuh keceriaan, memberikan kenangan yang indah, dan menggembirakan apa pun kondisi yang sedang dihadapi.
Table of contents
Menjalin hubungan cinta ibaratnya seperti sayur rebung yang terbuat dari bambu yang masih muda, bila berada di tangan orang yang pandai memasak bisa berubah menjadi makanan yang lezat dan nikmat. Apalagi rebung memiliki kandungan karbohidrat, protein, dan dua belas asam amino penting yang sangat diperlukan oleh tubuh.
Sama halnya menjalin hubungan cinta kalau berada di tangan orang yang memiliki niat dan tujuan yang jelas maka keromantisan dan kemesraan hubungan cintanya bisa terwujud, kenapa? orang yang memiliki niat dan tujuan yang jelas akan memiliki pemikiran yang dewasa dalam menjalin hubungannya lebih menekankan take action secara nyata bukan mengumbar omongan belaka atau janji-janji manis.
Membangun cinta dengan tidak mempersulit hubungannya tergantung dari niat dan tujuan orang yang menjalankannya, apakah optimistis atau pesimistis bisa menentukan mau dibawa ke mana arah hubungannya
Orang yang memiliki niat dan tujuan yang jelas dalam menjalin hubungan cinta maka di dalamnya akan memunculkan figur panutan yang mampu memberikan contoh yang nyata kepada pasangannya, tak heran hubungan yang tercipta di dalamnya penuh dengan kata-kata cinta yang mengandung nilai-nilai menggembirakan, ketenangan, kebahagiaan, dan kedamaian.
Orang yang memiliki niat dan tujuan yang jelas akan memiliki perilaku dan pola pikir membangun cinta dengan tidak mempersulit hubungannya, tercermin dari dapat meringankan rasa sakit ketika hubungannya tengah ada masalah dan membangkitkan kembali energi positif untuk menghidupkan semangat yang menggelorakan harapan untuk meraih kesuksesan dalam menjalani hubungannya ke depan.
Sedangkan orang yang tidak memiliki niat dan tujuan yang jelas “sekedar ingin main-main” akan memiliki pemikiran yang labil dan suka lempar tanggung jawab dengan menekankan tindakan yang seenaknya sendiri dan suka sekali mengumbar janji-janji manis, contohnya pacaran berlama-lama, atau putus nyambung.
Tak heran hubungan cinta yang dijalani selalu dijumpai berumur pendek disebabkan adanya perilaku dan pola pikir yang pendek biasanya menyangkut ketakutan dan kesusahan, ketakutan di sini maksudnya takut dikatakan jomblo atau tidak laku oleh orang di sekitarnya sehingga dirinya terburu-buru secepat kilat mencari pasangan.
Sedangkan kesusahan di sini maksudnya takut hidupnya nanti tidak bisa enak dan nyaman sehingga dirinya selalu berfokus untuk mencari pasangan yang kaya secara materi agar terpenuhi segala kebutuhan mewah hidupnya tanpa bekerja keras, walaupun itu harus merusak hubungan orang lain maka dirinya tidak peduli.
Itulah bedanya orang yang memiliki perbedaan niat dan tujuan dalam menjalin hubungan cinta, ciri-cirinya orang yang sekedar ingin main-main dalam hubungannya selalu dijumpai adanya sifat menakut-nakuti pasangannya dan pribadi yang penuh dengan keegoisan serta selalu memiliki pola pikir yang pendek.
Namun ciri-ciri orang yang serius dalam hubungannya selalu dijumpai menumbuhkembangkan sifat yang ramah kepada pasangannya dan pribadi yang tegar dalam menghadapi apa pun tanpa harus meninggalkan prinsip atau nilai-nilai yang dimilikinya, serta memiliki pola pikir yang terbuka dalam usahanya untuk meningkatkan kualitas hubungannya.
Orang yang serius menjalin hubungan cinta sangat menghindari orang yang keras kepala atau pun memiliki pola pikir yang pendek, kenapa? semua itu akan membuat jiwanya menjadi kelelahan dan hatinya semakin terbebani dengan sesuatu hal yang sia-sia belaka. Kata lainnya dirinya tidak mau memperjuangkan orang yang tak layak untuk diperjuangkan.
Kesimpulan membangun cinta dengan tidak mempersulit hubungannya:
Keromantisan dan kemesraan hubungan cinta tergantung dari niat dan tujuan orang yang menjalankannya, apakah hubungannya bertujuan untuk membangun cinta dengan tidak mempersulit hubungannya, ataukah sebaliknya hubungannya penuh dengan keegoisan dan mempersulit hubungannya. Hubungan yang optimistis akan tercipta di dalamnya bahasa yang mengandung nilai-nilai kebahagiaan, dan kedamaian. Namun hubungan yang pesimistis akan tercipta di dalamnya bahasa yang mengandung nilai-nilai kerusakan, dan kesengsaraan.
Terima kasih sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca membangun cinta dengan tidak mempersulit hubungannya, silakan bagikan agar bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Berikan komentarnya atau ada yang ingin ditanyakan?