Home / Logika Cinta / Kunci hubungan cinta yang sehat mau belajar menghadapi konflik

Kunci hubungan cinta yang sehat mau belajar menghadapi konflik

Kunci hubungan cinta yang sehat mau belajar menghadapi konflik bersama kekasih sebagai faktor utamanya, kita belajar menghadapi konflik bisa mengetahui dan memahami secara jelas, bagaimana karakter dan kebiasaan kekasih untuk menemukan pola penyelesaian konflik yang tepat di dalam hubungan cintanya.

Kalau kita tidak mau belajar cinta dengan baik nanti kita akan menderita konflik batin yang panjang di dalam hubungannya seperti menjalani hubungan yang inkonsistensi dan kontradiksi, bahasa kerennya kita akan memiliki pendirian yang tidak kuat atau sering berubah-ubah dalam menjalani hubungannya.

Contohnya jam karet ada sebagian pasangan yang menjalin hubungan cintanya dianggapnya sebagai sesuatu hal yang wajar, si cowok jemput ceweknya datangnya terlambat atau cowoknya datang tepat waktu tetapi si cewek belum siap apa-apa masih belum mandi atau masih berdandan.

Kebiasaan memiliki jam karet akan terbawa juga ketika menjalin hubungan cintanya, terutama ada konflik yang muncul maka pola penyelesaian masalahnya bukan segera diselesaikan secara tuntas tetapi malah mendiamkan sampai berlarut-larut yang anggapannya nanti akan selesai dengan sendirinya.

Kunci hubungan cinta yang sehat mau belajar menghadapi konflik untuk menemukan pola penyelesaian konflik yang tepat di dalam hubungan cintanya disesuaikan dengan karakter dan kebiasaan kedua pasangan

Bagaimana mungkin mau sukses hubungannya kalau kita sendiri tidak mau bekerja keras, tidak mau kreatif dan tidak mau belajar dalam membangun kualitas hubungannya agar romantis dan mesra. Sama saja artinya kita meminta hubungan yang romantis dengan menuntut agar kekasih jadi orang yang romantis tetapi kita sendiri tidak mau berjuang untuk meraihnya, kata lainnya kita tidak pernah evaluasi diri.

Salah satu kunci hubungan cinta yang sehat mau belajar menghadapi konflik agar kita dan kekasih bisa menyiasati situasi dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dengan teknik-teknik tertentu disesuaikan dengan situasi yang terjadi pada saat itu tanpa menyakiti semua pihak, menyiasati situasi bisa dengan cara berbohong tetapi niat dasarnya adalah kebaikan, berakhir dengan manfaat yang nyata dan kebaikan yang positif di dalam hubungannya.

Terkadang berbohong perlu dilakukan kepada kekasih yang tujuannya kalau niat dasarnya untuk memberikan manfaat yang baik di dalam hubungannya ke depan (jangka panjang), tetapi bukan berbohong bukan semata-mata agar tujuannya bisa tercapai atau lebih mengutamakan kepentingannya sendiri daripada kepentingan bersama dalam hubungannya.

Belajar cinta bukan dalam artian berani nembak orang yang kita sukai lalu mengajaknya jadian tetapi belajar untuk mengenal apa visi misinya ke depan, kata lainnya apa niat dan tujuannya menjalin hubungan cinta, apakah pacaran untuk serius berkomitmen dalam jangka panjang ataukah pacaran untuk sekedar hura-hura dan senang-senang saja.

Agar tidak salah paham memahami maksud dari pacaran untuk serius berkomitmen dalam jangka panjang, kita memiliki jangka waktu tertentu selama masa pacaran untuk memutuskan apa pacar itu orangnya serius atau tidak karena kita tidak mau menghabiskan waktu, pikiran, tenaga dan usia jadi sia-sia akibat terjebak dalam ikatan pacaran yang tidak jelas dan tidak pasti ke depannya.

Sedangkan pacaran untuk sekedar hura-hura dan senang-senang, kita tidak memiliki jangka waktu tertentu dan tidak memiliki visi misi dalam menjalani hubungan cintanya yang penting saat ini punya pacar dan selalu menuntut kepada pacar untuk menuruti apa pun keinginannya kita tanpa terkecuali.

Sikap dari pacaran untuk sekedar hura-hura dan senang-senang sering dijumpai bolak balik pacaran dari orang satu ke orang lainnya, pakai acara putus nyambung, pacaran bertahun-tahun lamanya, suka menyalahkan pacarnya atas apa yang terjadi di dalam hidupnya, tidak cocok sesuai keinginannya langsung minta putus dan pergi meninggalkannya, berselingkuh ketika melihat pacarnya ada kekurangannya, suka sekali mengekang secara berlebihan, dan lain-lain.

kunci hubungan cinta yang sehat mau belajar menghadapi konflik adalah salah satu bagian dari belajar apa itu cinta, istilahnya kita dan kekasih mau sukses hubungannya maka keduanya wajib memiliki visi misi yang seragam untuk membangun kualitas hubungannya ke depan mau seperti apa bentuknya dan memiliki efek untuk jangka panjang.

Bahasa kerennya kita dan kekasih tahu secara jelas pembagian tugasnya masing-masing dengan tidak saling menyuruh, tidak saling menunggu, tidak saling menyalahkan, tidak saling melempar tanggung jawab, tidak saling siapa duluan yang harus membuka obrolan, tidak saling siapa yang harus duluan mengalah dan tidak saling siapa yang harus berusaha mengerti kondisi pasangannya.

Kita dan kekasih memiliki kesepakatan bersama dalam hubungannya atau mengenalnya dengan istilah “komitmen hubungan cinta” yang menjadi dasar fondasi yang kuat sebagai pegangan yang baik di dalam hubungannya apabila terjadi sesuatu, misalnya ketika ada konflik yang muncul langsung kita dan pacar punya acuan untuk menyelesaikannya agar hubungannya bisa terus berjalan dengan baik.

Belajar apa itu cinta terutama belajar menghadapi konflik yang muncul di dalam hubungannya, kita akan belajar untuk menghadapi situasi secara tepat dan tuntas disesuaikan dengan pola penyelesaian masalah dalam hubungannya, kata lainnya kita dan pacar memiliki pemahaman manajemen dan pemahaman praktis yang baik terbentuk dari awal hubungannya.

Kesimpulan kunci hubungan cinta yang sehat mau belajar menghadapi konflik:

Belajar menghadapi konflik untuk mengetahui dan memahami secara jelas, bagaimana karakter dan kebiasaan pasangan untuk menemukan pola penyelesaian konflik yang tepat di dalam hubungannya. Keuntungannya kita tidak akan menderita konflik batin yang berkepanjangan, setiap kali ada konflik yang muncul bisa segera diselesaikan dengan baik dan tuntas bersama pasangan bukan malah mendiamkannya berlarut-larut dengan anggapan nanti akan selesai dengan sendirinya.

Bagaimana mungkin mau sukses hubungan cintanya kalau kita sendiri tidak mau kerja keras, tidak mau kreatif dan tidak mau belajar untuk membangun kualitas hubungannya agar romantis dan mesra (tidak pernah evaluasi diri). Belajar cinta bukan dalam artian berani mengajaknya pacaran tetapi belajar untuk mengenal apa visi misinya ke depan, apakah pacaran untuk serius berkomitmen dalam jangka panjang ataukah pacaran untuk sekedar hura-hura dan senang-senang.

Terima kasih sahabat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca kunci hubungan cinta yang sehat mau belajar menghadapi konflik, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Berikan komentarnya atau ada yang ingin ditanyakan?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top