Habibie dan Ainun Contoh Kisah Cinta Sejati Itu Nyata

kisah cinta sejati habibie dan ainun

Masih ingat film Habibie dan Ainun? Sebuah film kisah cinta sejati yang diadaptasi dari buku memoar berjudul sama bercerita tentang kisah hidup Bacharuddin Jusuf Habibie bersama mendiang istrinya Hasri Ainun Besari.

Kisah cinta sejati tumbuh dari kesetiaan, pengorbanan, dan saling menguatkan

Pembuka film drama biografi ini berawal di masa sekolah, Habibie dan Ainun kerap dijodohkan oleh guru ilmu pasti karena mereka dicap sama-sama cerdas. Namun Habibie muda tidak begitu tertarik dengan Ainun muda, bahkan mengejek Ainun hitam, gendut, seperti gula jawa.

Habibie tidak sampai satu tahun menganyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung, ia melanjutkan pendidikan ke Jerman. Selama 8 tahun Habibie berkuliah di Jerman mengambil ilmu teknik mesin, sedangkan Ainun mengambil ilmu kedokteran.

Habibie pulang ke Indonesia untuk menemui ibunya. Yang kemudian sang ibu mengajak Habibie ke rumah ayah Ainun di bandung. Habibie sempat malu karena dulu pernah menyindir Ainun dengan sebutan gula jawa.

Takdir mempertemukan mereka kembali, Habibie kaget saat melihat Ainun yang dulu dijuluki ‘gula jawa’ karena berkulit gelap, tapi kini Ainun telah berubah menjadi ‘gula pasir’ karena berkulit cerah dan manis.

“Gula jawa telah berubah jadi gula pasir”

Ainun tumbuh menjadi wanita cerdas dan cantik membuat banyak pria mengantre untuk mengambil hatinya. Habibie saat itu yakin Ainun adalah jodohnya. Meski teman-temannya pesimis, tapi Habibie yakin jodoh sudah ada yang mengatur.

“Mau ganteng atau tidak. Kalau hatinya tidak satu frekuensi, bagaimana?”

Habibie saat itu yang tidak memiliki harta dan kekayaan melimpah dengan tegas mengajak Ainun menikah.

“Saya tidak bisa menjanjikan banyak hal. Saya tidak tahu apakah hidup kita di Jerman akan sulit atau tidak. Apakah Ainun tetap bisa menjadi dokter atau tidak. Tapi yang jelas, saya akan menjadi suami yang terbaik untuk Ainun”

Kurang lebih enam bulan, Habibie dan Ainun resmi menikah pada tanggal 12 Mei 1962. Habibie memboyong Ainun untuk tinggal bersamanya di Jerman. Tempat yang jauh dari Indonesia.

Mereka tinggal di tempat yang kecil dan kondisi keuangan pas-pasan. Akhirnya membuat mereka harus memutar otak demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dua sampai tiga kali seminggu, Habibie berjalan kaki sejauh 15 km ke tempat kerja sebagai ahli konstruksi di pabrik kereta api.

Begitu pula Ainun harus bekerja meski dalam masa kehamilan dan belajar menjahit untuk menghemat biaya. Pada kondisi itu, Ainun berkata harus mandiri agar Habibie dapat berfokus pada tugasnya.

Di malam hari, Ainun merasa bahagia saat ia dan Habibie bisa melakukan aktivitas masing-masing di ruangan yang sama. Cobaan yang datang di negeri orang membuat Habibie dan Ainun semakin kuat dan tidak ada yang mampu mengoyahkan cinta mereka.

Keteguhan Ainun sebagai seorang istri telah memberikan senyuman yang menguatkan dan semangat membuat Habibie dapat bertahan dari segala tekanan yang datang.

Semua kisah cinta mempunyai akhir pada satu titik pada tanggal 23 Mei 2010. Takdir memisahkan mereka berdua, sang pujaan hati harus pergi terlebih dahulu menghadap Tuhan.

Habibie dan Ainun adalah contoh kisah cinta sejati seperti memberikan pesan pasangan harus saling menopang, menguatkan, dan menjaga karena cinta saja tidak cukup untuk mempertahankan sebuah hubungan.

Baca juga: Self Healing Lewat Film Eat Pray Love Perjalanan Mengatasi Luka Batin

Buku Habibie dan Ainun ungkapan cinta Habibie untuk Ainun

kisah cinta sejati habibie dan ainun - portal belajar cinta - psikologi cinta
Film Habibie & Ainun (image: viu)

Kepergian Ainun meninggalkan luka sangat dalam bagi Habibie. Ia bertingkah seperti anak kecil. Habibie menangis dan berteriak mencari istrinya Ainun dengan bertelanjang kaki dan mengenakan baju tidur.

Habibie mengalami kondisi depresi atas meninggalnya Ainun. Dokter yang merawatnya menyarankan Habibie untuk membuat catatan pribadi tentang dirinya dan Ainun.

Kehilangan dan ketegaran Habibie yang tertuang dalam catatan pribadi membuat kondisi Habibie menjadi lebih baik. Ia juga bisa menerima kepergian Ainun, seorang istri yang tegar selalu mendampinginya.

Catatan pribadi tersebut terbit menjadi sebuah buku yang berjudul ‘Habibie & Ainun’ pada November 2010. Satu minggu setelah terbit buku itu terjual sebanyak 5000 eksemplar.

Pada tahun 2012, buku yang berjudul ‘Habibie & Ainun’ diangkat ke film bioskop oleh Hanung Bramantyo.

Habibie juga menulis sebuah puisi cinta untuk sang istri yang tidak berselang lama setelah Ainun meninggal. Isi puisinya mengungkapkan perasaan Habibie, bahwa Ainun adalah segalanya dan mata untuk melihat hidupnya.

Berikut puisi yang ditulis oleh Habibie setelah Ainun meninggal.

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.

karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada air mata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.

Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan, calon bidadari surgaku.

Bacharuddin Jusuf Habibie

Baca juga: Pembelajaran Penting yang Terkandung dari Film Go Back Couple

Kisah cinta sejati berarti saling mencintai sampai akhir

kisah cinta sejati habibie dan ainun - portal belajar cinta - psikologi cinta
Pak Habibie dan Ibu Ainun (Foto: Instagram/@b.jhabibie)

Habibie dan Ainun mengajarkan hubungan yang kuat dan langgeng harus memiliki bahasa cinta (love language) adalah cara kamu mengungkapkan kasih sayang dan rasa cinta pada pasanganmu.

Kamu bisa memahami love language pasangan akan membuatnya menjadi lebih bahagia bersamamu. Yang efeknya kalian saling mencintai, mengerti, dan menghargai.

Maka akan tumbuh rasa empati dan mempererat ikatan keintiman hubungan kalian. Dengan kata lain….

  • Bisa menerima pasangan seluruhnya dan mendukung sepenuhnya.
  • Mencintai secara total dan berdiri kuat di belakangnya.
  • Menyembuhkan luka dan melembutkan masalah yang ada.
  • Tetap yakin dan percaya sama pasangan.

Kuncinya komunikasi, pengertian, kesabaran, penghargaan, kejujuran, dan kesetiaan.

Jangan lupa share artikel Habibie dan Ainun contoh kisah cinta sejati itu nyata ke media sosialmu agar lebih banyak teman-temanmu yang memahami topik ini.

Yang ingin curhat masalah cinta dan menginginkan solusi profesional tanpa menghakimi. Teman curhat bareng psikolog klinis via chat bukan bersifat konseling, Untuk curhat bisa ke teman curhat

Yuk kita belajar bareng seputar relasi keintiman dalam hubungan romantis. Subscribe Youtube @Melek Cinta, Instagram @Ruang Cinta, dan Facebook @Melek RomansaFollow juga @Google News berisi konten dipersonalisasi hanya untuk kamu.

10 komentar untuk “Habibie dan Ainun Contoh Kisah Cinta Sejati Itu Nyata”

  1. Mucha Ilophe Avec Vous

    Kisah cinta habibie ainun emang banyak menginspirasi para pasangan untuk tetap saling setia n mendukung pasangannya sampai kapanpun….

  2. aku mencintai pasanganku apa adanya dirinya … jadi sdikit banyak aku bisa merasakan seperti apa yg di rasakan pak Habibie terhadap istrinya …bagiku … suamiku adalah anugerah terindah yg diberikan Tuhan untukku dan bonusnya adalah anak anakku yang sangat aku cintai …. love u dear …

  3. Kesetiaan
    hanya milik lelaki cerdas.
    Ketika kita tidak bisa
    menilai sejauh mana
    kecerdasan lelaki yang
    kita pilih, maka jadilah
    perempuan yang cerdas.
    Bukankah Tuhan itu adil.
    Yang cerdas kan berjodoh
    dengan yang cerdas juga.
    Begitu juga sebaliknya.
    Seorang lelaki cerdas
    takkan mau membuang
    waktu sedetikpun untuk
    hidup dengan perempuan
    lemot.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top