Ketika perempuan memutuskan untuk resign dari pekerjaannya biasanya ingin berkonsentrasi mengurusi rumah tangganya dan anak-anaknya, tentu saja ada gejolak batin dengan berbagai macam pertimbangan yang muncul dari dalam dirinya sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri apalagi menduduki posisi yang strategis bisa membuat pusing kepala barbie.
Perempuan yang memutuskan resign dari pekerjaannya, pada masa-masa awalnya mengalami perang batin yang amat luar biasa, memutuskan resign berarti melepaskan banyak hal yang sudah dibangunnya bertahun-tahun selama berkarir di tempat kerjanya, pendapatan keluarga akan berkurang sampai berkurangnya aktifitas.
Alasan perempuan memutuskan resign dari pekerjaannya berkaitan erat dengan perkembangan tumbuh kembang anak-anaknya apalagi anaknya mulai aktif dan rewel setiap kali ditinggal kerja, jumlah anak semakin banyak, tidak menemukan asisten rumah tangga yang cocok, adanya permintaan sang suami dan adanya dukungan keuangan yang cukup.
Dilemanya ketika perempuan memutuskan untuk resign dari pekerjaannya, pada masa-masa awalnya akan selalu teringat suasana aktifitas kantor, takut merasa bosan menghabiskan banyak waktu sendirian di rumah, mengontrol ketat pengeluaran kebutuhan keluarganya mengingat saat ini yang bekerja hanyalah sang suami tetapi di sisi lain anak-anaknya membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari dirinya.
Perempuan yang memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan memilih untuk berkomitmen mengurusi rumah tangganya maupun anak-anaknya justru dituntut melakukan sejumlah adaptasi untuk menjadi semakin produktif dan kreatif dalam menjalani kehidupan rumah tangganya.
Sejumlah adaptasi yang dilakukannya seperti melakukan apapun dikerjakan sendiri bahkan jauh lebih mandiri dari sebelumnya, mulai dari urusan mengasuh anak sampai mengerjakan pekerjaan domestik bisa ditangani sendiri bersama sang suami selain itu bisa hemat biaya bahkan hubungan ibu dan anak semakin erat ikatan batinnya ada kedekatan emosional.
Memprioritaskan tabungan dengan menyisihkan 10 sampai 20 persen pendapatan keluarganya dengan cara menabung juga memikirkan ulang secara teliti dan cermat untuk memenuhi pos-pos kebutuhan primer, misalnya tagihan bulanan, cicilan rumah atau kendaraan, biaya pendidikan anak, biaya kesehatan, biaya tak terduga dan lain-lain.
Selain memprioritaskan tabungan juga memutuskan untuk bijak dalam berbelanja dengan mempertimbangkan berbagai macam aspek untung ruginya terutama pos pengeluaran untuk ditekan sedemikian rupa terhadap suatu kebutuhan yang sebenarnya tidak begitu penting atau belum dibutuhkan dalam rumah tangganya.
Mempertimbangkan adanya asuransi dalam kehidupan rumah tangganya dengan mencari dan mengecek mulai dari syarat-syarat pencairannya, segala fasilitas yang diberikan, dan premi yang dibayarkan. Memutuskan untuk memiliki asuransi untuk jaminan dan kepastian terhadap kebutuhan yang menguras banyak pos-pos pengeluaran apalagi pemasukan kini hanya mengandalkan suami dan kebutuhan hidup semakin hari semakin mahal.
Selain mempertimbangkan memiliki asuransi apalagi tuntutan hidup semakin berat, kini banyak ibu rumah tangga menjadi lebih produktif bahkan kreatif dengan bekerja dari rumah atau mengembangkan home industri bisa menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya namun tidak sampai terbengkalai dalam mengurusi kebutuhan anak-anaknya maupun rumah tangganya.
Ada kepuasan atau kebanggaan tersendiri muncul dari dalam dirinya, ketika home industri miliknya yang dirintis dan dibangunnya dari bawah, lama-kelamaan menghasilkan profit yang lumayan dan jaringan usahanya makin membesar apalagi dari usahanya tersebut bisa membantu untuk mempekerjakan orang-orang di sekitarnya.
Mereka tidak hanya santai berdiam diri di rumah tetapi kesibukannya sekarang beralih dengan mengikuti komunitas sesuai passionnya ataupun di sekitar rumahnya, misalnya mengikuti perkumpulan hobi tertentu, jadi pengurus RW atau RT, mengikuti arisan PKK, pengajian dan lain-lain, baca juga peran ayah dalam keluarga yang tidak kita ketahui.
Kesimpulannya: ketika perempuan memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan memilih untuk berkomitmen ingin berkonsentrasi mengurusi rumah tangganya dituntut melakukan sejumlah adaptasi agar semakin produktif dan kreatif seperti memprioritaskan tabungan, bijak dalam berbelanja, mempertimbangkan adanya asuransi, mengembangkan home industri dan mengikuti komunitas sesuai passion tanpa meninggalkan kebutuhan rumah tangganya.
Terima kasih sobat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca ketika perempuan memutuskan untuk resign, jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-temanmu, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Sobat ada tanggapan lain?