Berbicara tentang kekerasan dalam berpacaran hampir rata-rata semuanya menolak perilaku kekerasan dalam sebuah hubungan cinta tetapi sayangnya hampir rata-rata tanpa disadari pernah mengalami kekerasan dalam hubungan berpacaran, kekerasan disini tidak hanya melukai kita secara fisik melainkan melukai batin atau perasaan kita.
Table of contents
Kekerasan dalam masa pacaran disebabkan sang korban terlalu membiarkan dan tidak berbuat apa-apa adanya faktor rasa cinta kepada pacarnya
Kita mengenalnya sebagai kekerasan emosional, kekerasan ini sama berbahayanya dengan kekerasan fisik yang bisa menyebabkan luka dan membutuhkan proses penyembuhan dalam jangka waktu tidaklah sedikit, hampir kebanyakan kekerasan yang terjadi dalam proses berpacaran disebabkan si korban terlalu membiarkan dan tidak berbuat apa-apa adanya faktor rasa cinta kepada pacarnya.
Bentuk kekerasan emosional dalam berpacaran bisa ditemukan seperti tidak dihargai, tidak bertanggungjawab, disakiti secara emosi atau perasaan kita, misalnya diselingkuhi atau hanya sekedar dimanfaatkan, diperlakukan tidak selayaknya sebagai seorang pacar. Lalu bagaimana bentuk kekerasan secara fisik bisa ditemukan seperti ditampar, ditendang, dipukul, dipotong sebagian atau keseluruhan rambut kita, dilukai salah satu bagian tertentu dalam tubuh kita hingga lecet, disulut oleh benda panas.
Berawal dari kekerasan emosional berpotensi memunculkan kekerasan fisik di dalamnya, awal-awalnya tidak menemukan adanya kontak fisik tetapi gejala-gejala untuk menyakiti secara batin atau perasaan sudah terlihat dari sikapnya pasangan kita mulai berubah dengan serangan yang terus-menerus terhadap harga diri kita, kecenderungan emosional yang meledak-ledak di dalam diri pacar untuk menyampaikan semuanya dikeluarkan dalam bentuk tindakan fisik kepada diri kita.
Hubungan berpacaran didalamnya ada rasa takut dan muncul rasa tidak nyaman tetapi membiarkannya terus-menerus cikal bakal terjadinya kekerasan dalam masa pacaran
Pacar yang terbiasa melakukan kekerasan disebabkan adanya kecemburuan abnormal terhadap pacarnya, dia tidak suka bila pacarnya supel dan mudah bergaul dengan semua orang ataupun berkumpul dengan teman-teman dekatnya terlihat sangat ceria itu bisa membuat dirinya merasa cemburu campur jadi satu dengan rasa marah kepada pacarnya akibat merasa tidak nyaman terhadap keintiman pacarnya yang diberikan kepada orang lain selain kepada dirinya.
Disisi lain perilakunya tidak bisa ditebak suasana hatinya seringkali berubah khususnya bila kita melakukan kesalahan bisa dengan mudahnya pacar menumpahkan segala emosinya, bila pacar sedang kesal terhadap sesuatu sehingga bisa membuatnya merasa tidak nyaman dengan hal tersebut maka pacar akan menyalahkan kita walaupun penyebabnya belum tentu berasal dari sikap kita. Apa yang terjadi akhirnya hubungan didalamnya ada rasa ketakutan dan kita selalu berusaha menghindari masalah dengannya tetapi pacar merasa baik-baik saja atau tidak merasa ada masalah dengan perilakunya.
Hubungan penuh dengan kekerasan didalamnya ditemukan pacar sulit diajak berbicara dan selalu ingin mendominasi bahkan sikapnya menyakiti dengan meremehkan dan menjatuhkan harga diri kita, sikap kasar pacar hanya ditunjukkan kepada kita saja tetapi di depan teman-teman atau keluarga kita bisa tampil berbeda jauh seolah-olah menjadi pacar yang hangat, dan penyayang sehingga teman-teman atau keluarga kita tidak melihat sifat aslinya.
Pahami kekerasan dalam masa pacaran bila ditemukan didalamnya ada kebiasaan kasar, pribadi menganiaya, tidak menghargai kita secara utuh sebaiknya pertimbangkan kembali
Pacaran adalah masa perkenalan untuk saling mengenal dan memahami satu sama lainnya bertujuan untuk memelihara dan membangun hubungan kedepannya, yaitu menikah. Bila hubungan berpacaran sudah ditemukan didalamnya ada kebiasaan kasar, pribadi menganiaya, tidak menghargai perasaan dan diri kita secara utuh. Ada baiknya pertimbangkan kembali untuk tidak melanjutkan hubungan yang membahayakan dan tidak menyehatkan ini.
Bila tetap melanjutkan hubungan yang membahayakan ini walaupun tahu pacarnya melakukan kekerasan fisik maupun emosional seringkali ditemukan si korban terlalu cinta dan sering memelihara mitos menyesatkan pasti nanti pacarnya akan berubah kalau sudah menikah ataupun seringkali mendiamkan bila terjadi kekerasan sambil berdoa pacarnya akan berubah tetapi tidak berbuat apapun untuk memperbaikinya.
Kesimpulannya kekerasan dalam masa pacaran adalah kekerasan yang terjadi dalam proses berpacaran dikarenakan terlalu membiarkan dan tidak berbuat apa-apa disebabkan faktor rasa cinta kepada pacarnya. Berawal dari kekerasan emosional berpotensi memunculkan kekerasan fisik didalamnya, kecenderungan emosional yang meledak-ledak di dalam diri pacar untuk menyampaikan semuanya akhirnya dikeluarkan dalam bentuk tindakan fisik.
Bentuk kekerasan emosional seperti tidak dihargai, tidak bertanggungjawab, disakiti secara emosi, diperlakukan tidak selayaknya sebagai seorang pacar. Disisi lain bentuk kekerasan fisik seperti ditampar, ditendang, dipukul, dipotong sebagian atau keseluruhan rambut kita, dilukai salah satu bagian tertentu dalam tubuh kita hingga lecet.
Sahabat juga bisa membaca informasi penting lainnya tentang kekerasan atas nama cinta adalah jika bentuk perhatian yang berlebihan rawan akan kekerasan dalam pacaran menganggap tindakan itu lumrah dan wajar dibawah ini:
kekerasan atas nama cinta.
Terima kasih sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca artikel kekerasan dalam masa pacaran harus berani bersikap, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua.