kecocokan pasangan beda agama part 1

kisah cinta sejati

saat ini banyak pasangan akhirnya memutuskan untuk menikah walaupun berbeda keyakinan. cinta itu buta itulah yang sedang diperbincangkan di masyarakat dan sedang tenar mungkin kata sedang galau atau bingung, cemas dan lain sebagainya. saat berbicara kecocokan pasangan bahwa cinta itu buta banyak sekali yang terjadi di kehidupan kita sehari hari bahkan melupakan peraturan dalam beragama. sampai detik ini banyak masyarakat yang berpacaran berbeda agama ataupun menikah dengan berbeda agama dengan mengatasnamakan cinta.

waktu kamu berpacaran dengan pasanganmu yang berbeda agama mungkin saat ini tidak ada yang harus diperdebatkan karena belum ada keinginan untuk menikah tapi bagaimana kalau kamu dan dia sudah lama berpacaran sehingga keduanya timbul perasaan nyaman dan

adanya kecocokan pasangan dan ingin segera ke pelaminan atau pernikahan kamu mulai berpikir mengenai perbedaan yang kamu alami bersama pasanganmu yang berbeda agama

dengan adanya ajaran agama yang melarang pernikahan berbeda keyakinan maka kembali kepada individu masing-masing dan keyakinan masing-masing. pikirkan dalam-dalam sebelum kamu melangkah lebih jauh meyakini bahwa dia adalah seseorang yang kamu pilih untuk menggandengmu di pelaminan atau pernikahan.

apakah pasanganmu memiliki keyakinan yang sama denganmu apabila tidak bagaimana jalan keluarnya. tenang sista dan mas bro banyak sekali permintaan artikel untuk perbedaan agama ini dan komunitas kisah cinta sehat dosisi tinggi memiliki cara tips untuk menyelesaikan permasalahanmu ini simak secara terperinci.

sebagai manusia kamu ingin memiliki sebuah keluarga yang harmonis dengan keyakinan yang sama saat kamu menikah tapi masalahnya kamu memiliki kekasih yang berbeda keyakinan denganmu. seperti yang kamu tahu di negara kita cukup banyak fenomena pernikahan beda agama atau keyakinan. kalangan artis yang cukup fenomenal menikah dengan seseorang yang berbeda agama.

di negara kita tidak mengenal pernikahan berbeda agama karena pemerintah telah menerbitkan UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, pada Pasal 2 UU Nomor 1 Tahun 1974 menjelaskan perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu. artinya perkawinan yang dilakukan menurut hukum agama masing-masing adalah sah menurut UU Perkawinan dan dalam penjelasan pasal 2 ayat (1) dinyatakan bahwa tidak ada perkawinan di luar hukum agamanya dan kepercayaannya itu.

UU Nomor 1 Tahun 1974 adalah UU perkawinan yang berlaku bagi keseluruhan agama di Indonesia karena di dalamnya terdapat bagi agama Islam diambil dari Qur’an dan Hadis, bagi agama Katolik diambil dari kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, bagi agama Hindu diambil dari Buku Law of Menual jilid 25 karangan Max Weber dan Kitab Manaha Dharma Satwa, bagi Agama Budha diambil dari Kitab Tripitaka.

pencatatan perkawinan diatur pada PP No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1974 (PP No. 9/1975) apabila perkawinan dilakukan oleh orang beragama Islam maka pencatatan dilakukan oleh pegawai pencatat kantor urusan agama (UU No. 32 Tahun 1954) sedangkan bagi mereka di luar beragama Islam maka pencatatan dilakukan pada Kantor Catatan Sipil (Pasal 2 PP No. 9/1975).

kita mengetahui bahwa menikah berbeda keyakinan dengan agama manapun hukumnya adalah haram atau tidak diperbolehkan dan semua agama mengatur hal tersebut. sebelum kamu menginjak ke fase selanjutnya kamu harus berpikir dan harus bisa mengambil keputusan dan berkomitmen kalau kamu mau menikah berbeda keyakinan. ujung dari sebuah hubungan adalah pernikahan jadi kamu harus putuskan menikah dengannya atau tidak. mungkin hal ini akan menjadi hambatan dari kedua belah pihak tetapi sedikit juga yang mendukung, meski berbeda keyakinan tapi jika bisa menjaga keharmonisan maka bukan hal yang dapat dipermasalahkan.

banyak yang berpikir dan mungkin kamu juga berpikir membina rumah tangga dengan keyakinan yang berbeda akan menemukan kesulitan. dari cara mendidik anak dan mengarahkan anak memilih agamanya sendiri dan berjiwa besar saat pasangamu merayakan dan menunaikan ibadahnya menurut keyakinannya. pasti itu hal yang tidak mudah kamu harus berjiwa besar dan bertoleransi kepada pasanganmu terlebih kamu pasti menginginkan beribadah bersama pasanganmu serta anak anakmu bersama dalam satu keyakinan atau tidak berbeda.

bila dilihat dari sudut pandang positif dan negatif dari pasangan yang berbeda agama tentu saja berdampak negatif jika kamu memang menempatkan dan menjaga segalanya sesudah dengan tugas dan kewajibanmu. rasa bertoleransi kamu merasakan hal positif betapa menyenangkan bisa merayakan hari besar umat lain dan berkumpul dengan keluarga besar bersilahturahmi dan berbincang bincang dengan keluarga besar juga kamu harus memberikan kebebasan kepada anakmu agar menumbuhkan rasa bertoleransi yang tinggi.

nantikan kelanjutan artikel kecocokan pasangan beda agama part 2 besok membahas lebih detail segala resiko dan konsekuensinya termasuk tips-tips dan solusinya mengatasi kecocokan pasangan beda agama

terima kasih kamu sudah memberikan waktu luangmu untuk sejenak berkunjung dan membaca kecocokan pasangan beda agama part 1 di website kisah cinta sejati dosis tinggi. artikel ini dipersembahkan untuk pribadi-pribadi yang penuh dengan cinta bila kamu punya komentar lain atau mau share kami tunggu? jangan lupa baca juga artikel yang berhubungan cinta kasih tidak direstui part 1.


3 komentar untuk “kecocokan pasangan beda agama part 1”

  1. meskipun udah cinta,, yg namaX beda agama pasti ada ketidakcocokan.. yg sama aja sering gag sepaham.. aplg yg beda!!!1
    yg masih seagama lho byak… cinta itu kn gmpang tumbuhX.. klo udah terbiasa psti bisa cinta jg.. meski awalX gag cinta…

  2. Beda agama itu sebenarnya cuma hukum negara aja yg nglarang, yang laennya manusia itu yg ambil jalan smua keputusan manusia yg ambil asal ga jd keributan ja…..

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Scroll to Top