Pahami ini, jangan pacaran dengan suami orang banyak ruginya karena segala upaya yang kamu lakukan akan jadi sia-sia, bahkan seribu kali lebih sulit untuk mempertahankan hubunganmu bersama pria yang sudah menikah.
Mungkin kamu merasa bahagia menjalani hubungan bersamanya, namun perlu diingat pacaran dengan suami orang selalu dijumpai perkataan tidak bahagia terhadap hubungannya, “Tidak lagi mencintai istrinya”, atau “Tidak bahagia dengan pernikahannya sekarang”, dan lain-lain.
Jangan bahagia dulu atas ucapan atau janji-janjinya, pria beristri tidak akan berkomitmen penuh terhadap hubungannya dengan kamu. Karena cinta yang diberikannya bukanlah cinta yang utuh.
Ya, ia cenderung membagikan waktu dan perasaannya lebih banyak pada keluarganya daripada kamu.
Contohnya, tiap akhir pekan ia akan lebih memilih bersama istri dan anak-anaknya apalagi sudah membuat janji traveling jauh-jauh hari. Ketika anaknya jatuh sakit akan lebih memilih anaknya daripada kamu.
Selain itu, untuk tahun ke depan pria ini bisa dengan mudah meninggalkan kamu (baca: masalah dengan istrinya sudah selesai atau sudah bosan dengan kamu).
Perlu kamu pahami, ketika kamu pacaran dengan suami orang secara emosional maupun mental akan membuatmu lemah. Kenapa? Karena kamu mengetahui secara jelas bahwa pikiran dan perasaannya tidak hanya tertuju pada kamu saja, tetapi juga istri dan anak-anaknya.
Selain itu, kamu pun menyadari posisimu sebagai orang ketiga dalam hubungan tersebut. Inilah yang membuatmu membutuhkan tenaga dan usaha lebih ekstra agar hubungan tetap berjalan sesuai ekspektasimu.
Perlu kamu ketahui, sebahagia apa pun kamu menjalin hubungan dengan suami orang, “Ia lebih memilih saya dibandingkan istrinya karena ia tidak bahagia dengan pernikahannya”. Namun, dalam hati kecilnya ada perasaan bersalah terhadap istri dan anak-anaknya.
Perasaan bersalah ini sering terjadi mood swing dalam dirinya saat menjalin hubungan dengan kamu. Bahkan, ada keputusannya yang bersifat impulsif.
Ya, hari ini bisa jadi ia sangat menginginkan kamu dan mencurahkan perhatiannya begitu besar. Di lain hari, ia bisa bersikap dingin dan kejam terhadap kamu.
Baca juga: pelajaran hidup drama Korea soal pelakor, The World of The Married
Alasan kedua jangan pacaran dengan suami orang banyak ruginya, kamu tidak akan pernah menjadi nomor satu dalam hatinya. Walaupun, kamu beranggapan cintamu lebih besar daripada istrinya karena ia lebih mencintaimu dan berjanji akan menceraikan istrinya.
Uups, tunggu dulu. Anggapanmu itu hanya sekadar ilusi yang terjadi dalam hubungan orang ketiga (baca: perselingkuhan). Karena pria menikah yang menduakan istrinya, maka selingkuhannya akan menjadi cadangan apabila yang pertama tidak berhasil.
Dengan kata lain, tidak hanya kamu yang menjadi pilihan kedua, ketiga, atau keempat. Tapi ada juga selingkuhan lain yang mengisi pilihan tersebut. Namun, istri dan anak-anaknya tetap menjadi pilihan pertama sebagai prioritas utamanya.
Selain itu, menjalin hubungan cinta dengan suami orang tidak ada kepastian hubungan ke depannya. Perlu dipahami, hubungan orang ketiga (baca: perselingkuhan) tidak memberikan rasa aman daripada hubungan pernikahan.
Karena pria beristri tidak bisa membantu atau mendampingimu saat kamu benar-benar membutuhkan dirinya. Kamu juga tidak bisa memiliki dirinya 100 persen secara jiwa dan raga karena kamu bukanlah pasangan yang diakui (baca: selingkuhan).
Kamu pun tidak mudah untuk memintanya mendengarkan semua uneg-unegmu, mengajaknya berdiskusi ataupun berunding. Ya, kamu tidak punya tempat berkeluh kesah atau teman curhat sewaktu-waktu pada pria beristri.
Contohnya, kamu tidak bisa mengandalkannya ketika kamu jatuh sakit atau menghadapi kesulitan. Kamu juga tidak bisa memintanya langsung datang untuk menemanimu saat lagi bersedih.
Alasan terakhir kenapa kamu jangan pacaran dengan suami orang banyak ruginya, pria yang selingkuh dari istrinya karena ia hanya menginginkan seks dan romantisme tanpa adanya komitmen hubungan.
Hal ini bisa membuatnya sewaktu-waktu meninggalkan dirimu seorang diri karena perasaan cintanya kepadamu hanyalah semu.
Perlu kamu ketahui, walaupun pernikahannya kandas belum tentu pria beristri itu akan kembali dalam pelukanmu. Karena faktanya ia bisa lari ke perempuan lain yang lebih menarik daripada kamu ataupun bisa jadi kembali lagi pada istrinya setelah menyesali perbuatannya dulu.
Jadi, kamu jangan berharap terlalu tinggi kepada pria beristri untuk memilih kamu.
Baca juga: Ini alasannya perempuan single suka berkencan dengan pria beristri
Kesimpulan Jangan pacaran dengan suami orang banyak ruginya
Berhubungan dengan suami orang tidak akan memberikan kebahagiaan karena tidak ada jaminan pasti untuk kejelasan hubungan ke depannya (baca: rasa aman). Walaupun, kamu merasa bahagia dan puas terhadap hubunganmu bersama pria beristri.
Pada dasarnya orang tersebut adalah pribadi yang tidak bahagia terhadap dirinya sendiri. Ketidakbahagiaan dirinya dilampiskan kepada orang lain dengan menyalahkan istri atau hubungannya.
Hubungannya bersama dirimu sebagai bentuk pelarian dari rasa tidak bahagia dirinya, maka jangan heran ia sering mengalami mood swing hingga keputusannya bersifat impulsif terhadap hubungannya.
Terima kasih sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca jangan pacaran dengan suami orang banyak ruginya. Silakan bagikan artikel ini kepada pacar, teman, kakak, atau adikmu.
Bagaimana menurutmu? Yuk, berdiskusi untuk artikel ini atau ada yang ingin kamu tanyakan.