Home / Emosi Cinta / Jalan keluar untuk pasangan beda agama

Jalan keluar untuk pasangan beda agama

Dicintai dan mencintai seseorang adalah hak universal seorang manusia tetapi akan menjadi masalah besar ketika kita mencintai dan dicintai oleh seseorang apabila sudah bersentuhan atau menyangkut dengan sesuatu hal yang prinsipil, misalnya beda keyakinan.

Cinta memang tidak memandang segalanya tetapi akan menjadi pelik apabila kita bersama pasangan sudah menjalin hubungan ini bisa dikatakan sudah cukup mengenal satu sama lainnya dan ada keinginan untuk melanjutkan hubungan ini ke tahap lebih lanjut, yaitu: pernikahan tetapi keluarga kita dan keluarga pasangan kita sama-sama menentang berkaitan dengan perbedaan ini.

Mungkin beberapa orang memberikan semangat bahkan menghibur kita dengan mengatakan “perbedaan itu indah bisa sekalian belajar toleransi” tetapi perlu diingat toleransi dan bijaksana membutuhkan namanya kestabilan emosi yang di dalamnya menyangkut kematangan mental kita termasuk juga mental pasangan kita.

Jalan keluar untuk pasangan beda agama membutuhkan kestabilan emosi yang menyangkut kematangan mental keduanya untuk menerima semua perbedaan ini

Kenapa hubungan ini menyangkut kematangan mental kedua pasangan karena sejauh mana kedewasaan kita dan pasangan kita untuk menerima semua perbedaan ini apalagi untuk hal yang prinsipil, misalkan dalam merayakan hari raya, katakanlah kita pagi-pagi sekali sudah menyiapkan diri untuk pergi beribadah merayakan seorang diri karena pasangan kita tidak ikut merayakan.

Di sisi lain pasangan kita pergi beribadah merayakan di tempat ibadahnya tapi kita juga ikut hanya menunggu di mobil, mungkin awal-awalnya kita tidak ada masalah cukup berarti namun seiring berjalannya waktu ataupun munculnya seorang anak di kehidupan kita bersama pasangan, hal ini yang berlangsung bertahun-tahun pasti ada semacam kekosongan yang melanda.

Cinta tidak bisa ditebak jalan keluar untuk pasangan beda agama harus siap dengan segala konsekuensinya dan kemungkinan potensi konflik yang muncul

Kekosongan yang melanda ini akan muncul sebagai manifestasi puncak spiritual seseorang sehingga ada semacam di dalam dirinya ingin merasakan kebahagiaan ketika sekeluarga bersama-sama merayakan hari raya dalam kekhusyukan yang hakiki termasuk saat menemui suatu masalah dalam menjalani kehidupan.

Konflik yang muncul tidak begitu berarti apabila kita dan pasangan menganut paham sekuler murni bahwa keyakinan adalah suatu urusan personal manusia dengan sang Penciptanya sehingga masing-masing pasangan tidak saling ikut campur tetapi akan menjadi masalah besar apabila salah satunya ataupun kedua pasangan adalah pemeluk keyakinan yang taat dalam menjalani keyakinannya.

Sebelum menjalani lebih jauh jalan keluar untuk pasangan beda agama ada baiknya memikirkan secara matang-matang mengenai perbedaan ini

Menjalani hubungan yang penuh dengan perbedaan khususnya menyangkut hal prinsipil seperti keyakinan akan selalu menjadi potensi konflik terutama dalam perkawinan karena di dalamnya akan membawa konsekuensi kegiatan ritual tertentu, larangan, apa yang diperbolehkan, apa yang tidak diperbolehkan, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya di dalamnya, misalnya pasangan suka mengonsumsi salah satu makanan tertentu tetapi kita tidak diperbolehkan makan makanan ini maka hal ini bisa memunculkan konflik berkepanjangan.

Sebelum kita menjalani hubungan ini lebih jauh bersama pasangan, ada baiknya memikirkan secara matang-matang mengenai perbedaan yang prinsipil apabila kita bersama pasangan memang siap untuk menjalani hubungan ini, misalnya salah satu pasangan bersedia menganut keyakinan pasangannya tetapi hal ini bukan karena terpaksa hanya bertujuan untuk bisa menikah tanpa memikirkan konsekuensi di belakangnya.

Kesimpulannya jalan keluar untuk pasangan beda agama adalah dicintai dan mencintai seseorang adalah hak universal seorang manusia tetapi akan menjadi masalah besar ketika kita mencintai dan dicintai oleh seseorang apabila sudah bersentuhan dengan sesuatu hal yang prinsipil.

Masalah ini akan menjadi pelik apabila kita bersama pasangan sudah menjalin hubungan ini cukup lama dan ada keinginan untuk melanjutkan hubungan ini ke arah perkawinan tetapi keluarga kita dan keluarga pasangan kita sama-sama menentang berkaitan dengan perbedaan ini.

Menjalani hubungan ini sangat dibutuhkan namanya kestabilan emosi yang menyangkut kematangan mental kedua pasangan, yaitu: sejauh mana kedewasaan kita dan pasangan kita untuk menerima semua perbedaan apalagi untuk hal yang prinsipil.

Sekarang tinggal kita sendiri yang memilih hubungan ini untuk melanjutkan atau menghentikan langkah ini dari sebuah perjalanan cinta kita bersama pasangan.

Terima kasih sahabat sudah memberikan waktu luangmu untuk sejenak berkunjung dan membaca artikel jalan keluar untuk pasangan beda agama, bagaimana lovers ada komentar lain?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top