Ini fase depresi akan kamu alami setelah putus cinta, hampir dijumpai seolah-olah dirimu seperti kehilangan identitas diri. Bahkan, kehilangan kehidupanmu sendiri. Tak jarang, kamu sedang patah hati tidak punya semangat hidup. Pada fase depresi setelah putus cinta ini, dirimu sudah sadar dengan kondisi putus cinta ataupun hubungannya tidak bisa diselamatkan lagi.
Kamu yang mengalami fase ini akan muncul kondisi sulit makan, kurang bisa fokus, ataupun selalu berusaha menghindari situasi kurang nyaman bagimu. Dengan kata lain, kamu akan lebih sering sendirian daripada berkumpul bersama teman-temanmu ataupun keluargamu. Tak jarang, sikapmu ini sering memikirkan mantan dan hubungan yang baru putus. Termasuk juga, munculnya perasaan sedih, kecewa, bingung, kesepian, rasa kosong dan bersalah.
Jika kamu mengalami perasaan seperti di atas, sebenarnya itu hal yang wajar. Namun, kalau sudah lebih dari dua minggu. Kamu perlu waspada dikhawatirkan akan mengalami gejala depresi klinis. Seperti yang kamu ketahui, 40% orang setelah putus cinta mengalami gejala depresi klinis. Sisanya 12% mengalami depresi menengah hingga berat.
Ini fase depresi akan kamu alami setelah putus cinta, seperti kamu akan merasa kesepian dan galau tidak bisa hilang dalam pikiranmu. Tak jarang, sikapmu sering kali melampiaskan kekesalanmu kepada orang-orang terdekat, misalnya sahabatmu dan keluargamu. Ini sebagai akibat kamu lepas kontrol setelah putus cinta
Ini fase depresi akan kamu alami setelah putus cinta, seperti kamu akan merasa kesepian dan galau tidak bisa hilang dalam pikiranmu. Tak jarang, sikapmu sering kali melampiaskan kekesalanmu kepada orang-orang terdekat, misalnya sahabatmu dan keluargamu. Ini sebagai akibat kamu lepas kontrol setelah putus cinta
Kamu perlu tahu, depresi ini (putus cinta) tidak sama dengan depresi klinis. Depresi klinis cenderung ke arah gangguan emosional yang melibatkan perasaan sedih, kosong, kehilangan minat, dan ingin bunuh diri. Depresi itu (klinis) tidak sama dengan kondisi tertekan. Maksudnya, kamu mungkin merasa tertekan, tetapi tidak semua kondisi itu (tertekan) ke arah depresi klinis.
Bahasa sederhananya, apakah kamu pernah menonton film animasi “Inside Out“? Jika belum, segera nonton film tersebut. Film ini membicarakan tentang kesadaran seberapa pentingnya emosi dalam hidup seseorang (kecerdasan emosi, bahwa orang yang sehat secara psikologis adalah orang yang pintar dalam mengelola emosinya). Dalam film itu, ada karakter bernama Saddness. Karakter tersebut menggambarkan perasaan sedih, kosong, dan tidak bisa lagi menikmati sesuatu yang kita sukai.
Selain menggambarkan tanda-tanda di atas, jika kamu merasa tidak bergairah atau bersemangat sepanjang hari, tidak berharga, menyalahkan diri sendiri, sulit berkonsentrasi atau berpikir jernih, tiba-tiba berat badan naik atau turun, tidak ada harapan, hingga pikiran ingin bunuh diri.
Jika tanda-tanda ini berlangsung lebih dari dua minggu dan aktivitas keseharianmu juga terganggu, ada kemungkinan kamu mengalami gangguan mood atau depresi. Seperti yang kamu tahu, depresi bisa mengganggu kemampuan kamu menjalani aktivitas keseharian maupun menjaga hubungan dengan orang terdekat.
Jika kamu mengalami gangguan mood tersebut, terutama lebih dari dua minggu. Sebaiknya kamu segera konsultasikan ke psikolog. Untuk lebih jelasnya, ini fase depresi akan kamu alami setelah putus cinta dengan memperhatikan tanda-tanda atau perilakumu yang berlangsung dua minggu terakhir di bawah.
1. Selera makan buruk.
2. Tidak dapat menghilangkan perasaan sedih.
3. Kesulitan berkonsentrasi.
4. Merasa tertekan.
5. Tidak dapat tidur dengan tenang.
6. Merasa sedih.
7. Sulit memulai kegiatan.
8. Tidak ada yang dapat membuatmu bahagia atau senang.
9. Merasa sebagai orang yang buruk.
10. Kehilangan minat dengan kegiatan yang sering dilakukan.
11. Tidur lebih lama dari biasanya.
12. Merasa gugup, tidak dapat diam, dan ingin bunuh diri.
13. Keinginan menyakiti diri sendiri.
14. Merasa bergerak terlalu lamban dan cepat lelah.
15. Benci dengan diri sendiri.
16. Tidak bisa fokus kepada hal-hal yang penting.
17. Kesulitan untuk tidur.
18. Berat badan turun walaupun tidak diet.
Jika tanda-tanda di atas, frekuensinya terjadi sangat sering dalam waktu lebih dari dua minggu. Maka, kamu memiliki gejala depresi. Namun, tanda-tanda tersebut hanyalah analisis awal dan tidak menjadi patokan diagnosa. Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kondisimu sesungguhnya, disarankan segera konsultasi ke psikolog yang ada di daerahmu.
Kesimpulan ini fase depresi akan kamu alami setelah putus cinta
Pascaputus pasti akan merasa kesepian dan galau. Ke manapun melangkah, walaupun di tempat yang ramai sekalipun. Kamu akan merasa kesepian dan galau tidak bisa hilang dalam pikiranmu. Tak jarang, kamu habis putus cinta sering kali melampiaskan kekesalanmu kepada orang-orang terdekat, misalnya sahabatmu dan keluargamu.
Kamu jadi lepas kontrol, seperti suka marah-marah tidak jelas. Hal ini disebabkan rasa sedih akibat putus cinta membuatmu tidak stabil. Sepanjang waktu kamu hanya memikirkan dirinya, bahkan muncul rasa penyesalan. Misalnya, tidak bisa menjadi pacar yang baik, sukanya merepotkan pantas saja ia minta putus, tidak tahu diri, egois, menyia-nyiakan pacar yang baik, dan lain-lain.
Terima kasih sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca ini fase depresi akan kamu alami setelah putus cinta. Bagikan artikel ini kepada teman-temanmu, pacarmu, atau keluargamu. Jika kamu punya pendapat lain tentang fase depresi setelah putus cinta? Berikan komentarnya di bawah.