Hubungan tidak direstui gara-gara sering berkata kasar adalah hal yang wajar apabila orang tua pacar tidak terima melihat anaknya diperlakukan seperti itu, berkata kasar menunjukkan attitute yang dimiliki oleh kita bisa dikatakan buruk dalam bersikap.
Orang tua pacar melihat kita berkata kasar sama anaknya berarti kita tidak bisa menghargai anaknya secara utuh, berkata kasar kepada anaknya sama saja kita berlaku tidak sopan kepada orang tuanya. Kita bersikap kasar sering dijumpai apabila marah-marah selalu mengeluarkan kata-kata kotor bahkan seluruh isinya kebun bintang bisa keluar semuanya, walaupun itu masalah yang sepele.
Masalahnya makin komplek seperti kita tidak mau datang ke rumahnya pacar untuk minta maaf secara langsung kepada orang tuanya pacar karena faktor gengsi, saran dari teman-teman kita minta maafnya lewat chat saja, atau orang tua kita tidak memperbolehkan untuk datang ke rumahnya bisa menurunkan harga diri kita dan buang-buang waktu.
Hubungan tidak direstui gara-gara sering berkata kasar kepada anaknya sama artinya kita berlaku tidak sopan kepada orang tuanya, solusinya hanyalah satu “minta maaf” kepada orang tuanya pacar
Tak heran setelah putus dari kita, si dia malah semakin menjauhi dan cuek sama kita terkadang kalau kita tanya kabarnya sambil minta maaf dan ingin balikan lagi, jawabannya sering dijumpai seadanya. Efek tersebut bisa dikatakan akibat perilaku yang kita ciptakan sendiri, memang lidah tak bertulang tetapi yang dikeluarkannya terkadang bisa menyakiti.
Apa pun yang diucapkan oleh kita, baik itu ketika berinteraksi sama pacar atau kehidupan sosial harus bisa dikontrol dengan baik dan hati-hati. kalau tidak bisa mengontrol dengan baik bisa menimbulkan masalah di kemudian hari, bahkan bisa terjadi penuntutan hukum dengan tuduhan perhinaan dan perbuatan yang tidak menyenangkan.
Apa yang harus kita lakukan untuk memperbaiki hubungan tidak direstui gara-gara sering berkata kasar terutama menyakinkan orang tua pacar, kita harus mempersiapkan diri dalam hal mental untuk siap menghadapi segala konsekuensinya yang ditimbulkan di belakangnya.
Awalnya kita bisa minta maaf dulu kepada si dia dan benar-benar menyesal atas sikap kasar kita kepada dirinya, disarankan untuk minta maaf dengan bertatap muka “ketemuan”, jangan lewat aplikasi chat, aplikasi media sosial atau sejenisnya.
Untuk menyakinkan si dia kalau kita sudah berubah dengan memberikan bukti yang nyata, jangan hanya mengumbar janji-janji manis. Tujuannya kita melakukan itu agar si dia menjadi percaya dan nyaman dulu sama kita, setelah dirinya benar-benar percaya dan nyaman sama kita maka ajaklah bicara kalau kita mau menemui orang tuanya untuk minta maaf atas perilaku kita yang kasar terhadap anaknya.
Sebelum datang dan minta maaf sama orang tuanya, ada baiknya kita tanya dulu sama si dia. Tanyakan bagaimana karakter orang tuanya, kita melakukan hal ini untuk mempersiapkan diri sebagai bekal kita untuk mengambil hati orang tuanya agar tepat untuk kita dalam bersikap.
Setelah kita menggunakan cara-cara di atas namun kenyataannya si dia tidak mau mendengarkan apa pun alasannya kita, selalu menggunakan segala macam alasan untuk tidak mau ketemuan. Apalagi orang tuanya pernah melarang anaknya untuk menemui kita.
Kalau kondisinya seperti itu bisa dikatakan kecil kemungkinannya bisa diajak balikan lagi tetapi jangan menyerah dulu tetap berupaya menyampaikan permintaan maaf secara tulus lewat sms, telepon, aplikasi chat atau sosial medianya.
Agar pesan permintaan maaf bisa sampai ke dalam hatinya, Pahami dulu kita minta maaf sama si dia itu sungguh-sungguh menyesal untuk tidak mengulangi lagi. Bahwa kita menyadari dan mengerti apa kesalahan yang dulu pernah kita lakukan bukan hanya lewat mulut saja. Pahami juga minta maaf bukan jaminan si dia akan balikan lagi tetapi kita melakukan ini sebagai itikad baik dari kita “bukanlah pribadi yang dulu lagi”.
Kenali dan pahami juga apabila si dia semakin menjauh dan cuek sama kita artinya si mantan sudah diberikan nasihat oleh orang tuanya berkali-kali membuatnya berpikir jernih, terbuka dan matang ketika memutuskan untuk minta putus dan menjauhi kita.
Input nasihat orang tuanya membuat si dia berpikir selama ini dirinya tidak dihargai secara utuh oleh kita, apa pun yang dilakukan olehnya selalu saja salah dan keliru di matanya kita, misalnya membesar-besarkan masalah yang sepele sampai bersikap kasar memarahinya dengan kata-kata kotor.
Jangan pernah menyalahkan mantan atau pun orang tuanya mantan sebagai penyebab putusnya kita dengan mantan karena semua kejadian ini adalah “murni dari kesalahan yang kita ciptakan sendiri”, apabila si dia tidak tertarik lagi sama kita maka jangan memaksakannya untuk mengajak balikan lagi itu hanya buang-buang waktu.
Mulai saat ini kita harus belajar move on, memang berat tetapi cobalah pelan-pelan untuk menjalaninya. Jadikan kejadian ini sebagai proses pembelajaran, ingatlah dan pahami siapa pun yang menjadi pacar kita kelak di kemudian hari tidak suka dengan “ucapan kasar dan tidak sopan”, termasuk kita sendiri pasti tidak suka kalau memiliki pacar yang suka berkata kasar.
Perlu diperhatikan setiap orang yang menjalani hubungan cinta pertama kali yang dilihat adalah attitute-nya, seorang perempuan akan dilihat oleh seorang laki-laki adalah sikap menghargai perjuangannya. Sedangkan seorang laki-laki akan dilihat oleh seorang perempuan adalah sikap rasa tanggung jawabnya.
Kalau kita masih usia belia sukanya berkata-kata kasar dan tidak sopan, usia masih memiliki ego yang tinggi dan emosi yang meledak-ledak “labil”, jangan terlalu dibiarkan terlalu lama tetapi kita harus belajar untuk mengubahnya demi kebaikan kita di masa depan.
Apabila tidak mau mengubahnya kita akan kesulitan untuk mencari seorang kekasih yang baik hati karena setiap orang pasti tidak mau memiliki seorang kekasih yang labil dan tidak bisa menghargai dirinya, jadi jangan mengulangi kesalahan yang sama, menjaga sikap dan ucapan itu lebih baik karena kita akan dihargai dan ubahlah tingkah laku dengan mengontrol kata-katanya, terutama ketika lagi emosi “marah”.
Kesimpulan hubungan tidak direstui gara-gara sering berkata kasar:
Orang tua pacar melihat kita tidak bisa menghargai anaknya secara utuh, berkata kasar kepada anaknya sama saja kita berlaku tidak sopan kepada orang tuanya. Solusinya siapkan mental dan minta maaf sama si dia juga orang tuanya, menyesal atas segala sikap kasar kita dan disarankan untuk minta maaf bertatap muka jangan lewat aplikasi chat. Apa pun yang diucapkan harus bisa dikontrol dengan baik dan selalu berhati-hati dalam bersikap.
Terima kasih sahabat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca hubungan tidak direstui gara-gara sering berkata kasar, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Berikan komentarnya atau ada yang ingin ditanyakan?