Gaya pacaran anak zaman sekarang hampir banyak ditemukan kelewatan batas, ciri-cirinya selalu diisi dengan hal bersenang-senang saja tanpa mau mengenal kepribadian pacarnya dan tidak ada pertanggungjawaban dalam hubungan cintanya sehingga komunikasi dua arah tidak pernah terjadi dan selalu muncul keegoisan dari salah satu pihak.
On this stories
Tak heran selalu saja terjadi konflik disebabkan kurang peka dalam memahami perasaan pacarnya dan melahirkan sikap pesimis bila terjebak dalam kondisi yang sulit atau tidak menyenangkan, kondisi ini bisa membuat salah satu pihak selalu mengeluh dan mengeluh dengan menyalahkan keadaan ataupun pacarnya sendiri.
Gaya pacarannya selalu berfokus pada hal yang bersenang-senang secara berlebihan sebagai rutinitas dalam pacarannya, istilahnya dimanfaatkan oleh pacar untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan egois pribadinya daripada kebutuhan bersama hubungan pacarannya “kalau tidak melakukan hal itu berarti tidak cinta”.
Misalnya mengajak hubungan badan di luar nikah dengan alasan nanti pasti akan menikah, meminta sejumlah uang tertentu tiap bulannya atau meminta ATM-nya pacarnya untuk dipegang sama si dia dengan alasan belajar mengelola keuangan sebelum menikah agar tidak kaget setelah menikah nantinya.
Gaya pacaran anak zaman sekarang selalu diisi dengan hal bersenang-senang sebagai rutinitasnya tanpa mau mengenal kepribadian pacarnya lebih mementingkan kebutuhan pribadinya
Pernyataan ini selalu dipakai oleh orang-orang yang suka bertualangan dari orang satu ke orang lainnya hanya untuk mencari kepuasan sesaat atau memuaskan egonya tetapi tidak mau bertanggungjawab atau kata lainnya ingin bersenang-senang belum mau serius dulu, apabila kita menemukan pacar meminta atau mengajak sesuatu perilaku yang merugikan kita ke depannya (masa depan) maka lebih baik segera minta putus.
Sang pacar lebih memilih memanjakan egoisnya dan tidak bisa mengontrol nafsunya daripada ketulusan cinta apalagi banyak kasus yang terjadi setelah pacar berhasil mendapatkan sesuatu keinginannya dan kita tidak bisa lagi memberikan keinginannya, cepat atau lambat kita akan dicampakkan olehnya dan pacar akan pindah ke lain hati untuk mencari seseorang yang bisa dibodohi lagi untuk memuaskan kebutuhan egois pribadinya.
Apa yang terjadi kita jadi patah hati dan mengalami keluhan fisik seperti pusing-pusing, sesak napas, maag, nyeri di tubuh tertentu sampai penurunan kemampuan berpikir akibat frustrasi kehilangan orang yang kita cintai. Efeknya hidup kita jadi kurang bergairah dan tidak ada rasa bahagia yang kita rasakan karena merasa kehilangan situasi yang dulu kita dapatkan sekarang tidak mendapatkan lagi.
Gaya pacaran anak zaman sekarang hanya beberapa yang bisa melahirkan komunikasi dua arah yang baik, hampir kebanyakan ditemui adanya keegoisan di dalamnya disebabkan tidak ada kemampuan dan kemauan untuk mendengarkan pasangannya dalam memberikan kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya secara lengkap tanpa dipotong.
Melainkan yang ada hanya memunculkan sikap menang kalah dari komunikasi yang buruk sehingga salah satu pihak mulai bersikap egois seperti menghakimi, menyalahkan, mencari-cari kesalahan pacarnya dibarengi dengan sikap emosional yang bisa melukai harga diri dan perasaan pacarnya.
Tujuannya seseorang yang masih ingin bersenang-senang dalam hubungan pacarannya untuk menghindari dari rasa tanggung jawabnya selalu saja mencari-cari masalah sebagai alasan pembenarannya agar tidak disalahkan apabila dirinya tiba-tiba minta putus secara sepihak terutama kalau pacarnya tidak bisa lagi memenuhi keinginannya.
Apalagi seseorang yang masih belum mau serius beranggapan memiliki keseriusan suatu hubungan cinta adalah kegiatan yang monoton tidak bisa bebas ibarat terpenjara, apalagi di dalamnya ada hak dan kewajiban yang harus dipenuhi itu bisa membuat orang ini jadi stress kepanjangan.
Gaya pacaran anak zaman sekarang sering dijumpai mendapatkan pemahaman yang menyesatkan atau keliru dari teman-temannya, bahwa menjalin hubungan cinta sebagai sarana uji coba dulu untuk menemukan seseorang yang cocok. Kalau tidak cocok dalam artian tidak sesuai dengan keinginannya bisa putus lalu cari lagi, selalu dijumpai alasannya “beda prinsip”, “sudah tidak cocok lagi”, “tidak peka”, “tukang mengatur”, “tidak perhatian”, dan lain-lain.
Cinta itu masalah komitmen dan tanggung jawab, kalau masih suka bertualang hanya untuk memuaskan keegoisan atau nafsu semata, sampai kapanpun hubungannya akan dipenuhi dengan keegoisan disebabkan dirinya tidak bisa menghargai komitmen hubungan cintanya dengan melukai perasaan orang lain, atau kata lainnya mempermainkan perasaan anaknya orang.
Kesimpulan gaya pacaran anak zaman sekarang:
Hampir banyak ditemukan selalu diisi dengan hal bersenang-senang tanpa mau mengenal kepribadian pacarnya dalam menjalin hubungan cintanya, tak heran komunikasi dua arah tidak pernah terjadi dan selalu muncul keegoisan dari salah satu pacarnya.
Terbukti selalu saja terjadi konflik disebabkan kurang pekanya dalam memahami perasaan pacarnya dan melahirkan sikap pesimis apabila terjebak dalam kondisi yang tidak menyenangkan selalu saja mengeluh dan mengeluh dengan menyalahkan keadaan ataupun pacarnya sendiri.
Terima kasih sahabat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca gaya pacaran anak zaman sekarang, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Berikan komentarnya atau ada yang ingin ditanyakan?
Pacaran nempel, kalah orang yg udah sah
Karena pacaran lebih menjual ekspektasi
semuanya tergantung didikan dalam keluarga dan lingkungan sekitar…
iya sobat, didikan dan kehangatan keluarga bisa menangkis perilaku gaya pacaran yang tidak sehat karena lingkungan sekitar tidak bisa kita kontrol 100 persen
Jaman skrng anak muda lbh berani. Masih smp sudah hamil.. PR kita sebagai orngtua nantinya jangan smpai anak kita salah pergaulan. Yg penting didikan imannya harus kuat dl
betul sekali sista, iman yang kuat akan membentuk bonding yang kuat sama orang tuanya dan tak kalah pentingnya kehangatan keluarga
Cinta tidak bisa dibuktikan dengan cara seperti itu. Itu tandanya nafsu. Tinggalkan saja orang seperti itu.
keren sista, orang yang mengumbar nafsu sesaatnya dan harus dituruti keinginannya bisa dikatakan orang yang egois
Tolak saja pacaran dengan gaya mengajak ML seperti itu. Buktinya stlh melakukan hbungan pasti mreka bingung dan mncari cara agar tidak trjadi kehamilan. Mau brbuat tak mau brtnggung jawab.
betul sekali sobat, mau enak saja apalagi risikonya tinggi tidak hanya penyakit akan diderita seumur hidup kalau sampai terlambat menyadarinya tetapi juga kematian
gaya pacaran yg tidak baik menurut saya:
hobby hura hura
sering keluar malam
lupa waktu
mengumbar kemesraan
dll
nice share sista, gaya pacaran seperti itu sering dijumpai munculnya konflik berkepanjangan
klo pacar ngajakin ML mulu lgsung putusin aja, ngpain dipertahanin lama” klo tu cwo ga bisa menjaga dan tanggungjawab
iya sista, sama cewek saja tidak bisa menjaga dan bertanggung jawab, bagaimana nanti dengan hubungannya