Melek Cinta - Logika Hubungan - Cowok Piktor Berkedok Agama Punya Banyak Modus (Studi Kasus)

Cowok Piktor Berkedok Agama Punya Banyak Modus (Studi Kasus)

kisah cinta sejati - melek cinta - solusi masalah cintamu
Perkaya wawasan kamu semua hal tentang keintiman dalam hubungan romantis, termasuk isu bercinta. Follow Google News Melek Cinta

Saya cewek berusia 24 tahun dan ingin berbagi kisahku jebakan cowok piktor berkedok agama. Hubungan kita sudah berjalan satu tahun lebih. Saya tertarik sama dia karena orangnya cerdas dan punya pekerjaan yang bergengsi.

Pemahaman agamanya juga bagus, punya banyak prestasi, dan berjanji akan menikahi saya. Jelas saja saya beruntung dan bangga menjadi pacarnya. Cowok saya juga nyambung kalau diajak ngobrol.

Pernah cowok saya bercerita tentang masa lalunya yang menyedihkan, bahwa keluarganya gak harmonis. Saya jadi sedih, iba, dan kasihan dengar kisahnya cowokku. Saya ngomong sama dia gak lagi hadapi sendirian sekarang ada saya yang akan selalu ada di sisinya.

Cowok piktor berkedok agama pandai memperdaya kamu dengan menjual karisma, cerita sedih, dan pemahaman ilmu agamanya

Cowok Piktor Berkedok Agama Punya Banyak Modus (Studi Kasus)

Seiring waktu berjalan, saya kaget dan risih pernah dia bertanya sesuatu hal yang sensitif, “Menurutmu pacaran nggak begituan itu mungkin nggak sih untuk tunjukin rasa cinta?”, “Jujur sama aku. Kamu udah gituan sama mantanmu?”

Dia juga pernah melontarkan pernyataan ke saya, “Pacaran zaman sekarang ciuman biar makin sayang. Teman-teman kita juga melakukannya. Kenapa kita gak sayang kan itu juga bukti cinta”

Jelas saya marah dan bertanya apa maksudnya. Cowok saya beralasan itu hanya bercanda saja, dia ngomong mau tahu pandanganku tentang pacaran zaman sekarang. Pernah dia juga merayuku sambil menyebutkan kata-kata gak pantas.

Cowok saya pernah mengirimi foto-foto dan video dewasa yang dalihnya, “Nanti juga kita akan menikah sayang, jadi sama aja kan nggak ada beda juga.” Saya menolak keras permintaan dia yang memaksa minta ciuman bibir, pegang dada, bahkan alat kelamin saya.

Dia marah-marah dan mengancam saya, “Kalau kamu terus nolak aku, ntar aku mutusin kamu dan cari cewek lain”, saya dikatakan cewek sok alim, sok suci, bahkan menuduh saya juga pernah melakukan itu sama mantanku.

Saya kaget dia bisa ngomong sejahat itu, sekejam itu hanya saya menolak ajakannya. Tiap kali saya ingin minta putus, dia datang selalu minta maaf sudah menyakiti saya dan berjanji gak akan mengulangi lagi perbuatan itu.

Cowok saya selalu ngomong punya gangguan gak bisa mengontrol tindakannya. Itu membuat saya menjadi iba dan memaafkan kelakuan dia. Saya dulu naif masih memberikan kesempatan sama dia karena berpikir cowok saya bisa berubah.

Ini membuat saya gak sadar kalau dia sudah manipulasi saya dengan semua cerita pikiran kotornya dan meyakinkan saya itu sesuatu yang wajar, normal sebagai kodratnya. Saya sudah gak kuat lagi dan minta putus dari dia.

Apa yang saya lakukan ini sudah benar? Apa yang harus saya lakukan agar gak trauma bila didekatin cowok lagi?

Baca juga:

Cowok piktor berkedok agama sangat pandai manipulasi perasaanmu lewat permainan rasa iba dan kasihan dengan menjual karisma dan cerita sedihnya

Cowok Piktor Berkedok Agama Punya Banyak Modus (Studi Kasus)

Tindakan kamu sudah benar dan tepat untuk mengakhiri hubungan gak sehat itu. Cowok itu pandai memperdaya dan manipulasi kamu dengan menjual karisma, kesedihan, dan pemahaman ilmu agamanya.

Ia lakukan itu untuk sengaja memperdaya dan membuat kamu mau melakukan apa pun yang cowok itu inginkan. Kamu gak salah tertarik sama cowok yang cerdas, sudah bekerja, punya pemahaman agama yang bagus, berprestasi, dan serius menjalani hubungannya.

Yang salah cowok itu sudah menyalahgunakan karisma, status, dan pengetahuan agamanya untuk memperdaya dan manipulasi kamu. Bisa jadi ia penganut sadism & masochism yang gak kamu ketahui.

Ia berupaya bersikap keras sama kamu, seperti memaksakan kehendaknya, bertindak secara tiba-tiba dan penuh risiko, menyentuh tubuhmu dengan begitu kuat, hingga tindakan yang bisa membahayakan keselamatanmu.

Wajar kamu marah, risih, jijik, dan gak nyaman sama cowokmu yang berbicara sesuatu hal sensitif menyangkut seksualitas tanpa persetujuanmu. Wajar kamu stres dan bingung saat menjalani hubungan bersamanya karena kamu korban manipulasi yang berulang-ulang dari cowok itu.

Kamu sengaja dijebak sama cowok itu lewat permainan rasa iba, kasihan, kesedihan, dan kesabaranmu itu sudah termasuk jenis kekerasan mental psikis. Kamu gak usah menyalahkan dirimu. Sebaiknya kamu lakukan self compassion (berbelas kasih terhadap diri sendiri).

Memang gak mudah memutuskan dan melupakan hubungan itu, tapi yakinlah kamu bisa bangkit dari masa lalu itu dan melangkah ke masa depan. Jika kamu masih merasa tertekan bisa minta bantuan psikolog klinis untuk membantu kamu menemukan cara katarsis buat melepaskan bebanmu.

Catatan: kisah yang diposting sudah dapat izin atau persetujuan dari klien untuk diangkat jadi contoh kasus. Agar siapa pun yang mengalami masalah serupa dapat belajar dari kisahnya.

Semoga kisah teman kami “Cowok Piktor Berkedok Agama Punya Banyak Modus”, kamu bisa mengambil sisi positifnya dan belajar dari kisahnya. Terima kasih yang sudah membaca artikel studi kasus ini sampai selesai. Tinggalkan komentarmu apabila masih ada yang kurang dimengerti.

Jangan lupa follow Instagram @ruang cinta berfokus permasalahan toxic relationship, broken relationship, premarital, dan bad marriages. Ingin curhat? Kamu menginginkan solusi lebih profesional dari konselor langsung ke menu layanan curhat ya.

Pastikan kamu subscribe dengan menyalakan notifikasi di browser kamu agar gak ketinggalan update 5k in relationship terbaru dari KCS Talks.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.