Melek Cinta - Logika Hubungan - Cinta yang tulus

Cinta yang tulus

blog edukasi cinta - curhat cinta online gratis
Perkaya wawasan kamu semua hal tentang keintiman dalam hubungan romantis, termasuk isu bercinta. Follow Google News Melek Cinta

Penumpang bus memandang penuh dengan simpati melihat ada wanita muda bertongkat putih dengan hati-hati menaiki tangga. wanita itu membayar sopir bus dengan tangan meraba-raba ia berjalana menelusuri lorong menemukan kursi kosong lalu meletakkan tasnya dipangkuannya dan menyandarkan tongkatnya pada tungkainya.

Sudah setahun Susi menjadi buta, gara-gara salah diagnosa seorang dokter. ia kehilangan penglihatannya dan terlempar jauh kedunia yang gelap gulita penuh amarah dan frustrasi. Susi merasa terkutuk oleh nasib mengerikan yang membuatnya kehilangan kemampuan, merasa tak berdaya dan menjadi beban semua orang disekelilingnya.

Depresi mematahkan semangatnya yang tadinya Susi selalu optimis dan semangatnya sekarang ia mengantungkan pada Budi, suaminya. Budi seorang perwira Angkatan Darat, dia mencintai Susi dengan tulus. ketika istrinya baru kehilangan penglihatannya Budi melihat bagaimana Susi tenggelam dalam keputusasaan, sejak saat itu Budi bertekad membantunya menemukan kembali kekuatan dan rasa percaya diri Susi untuk menjadi mandiri lagi.

Budi mengatakan pada dirinya, “ini adalah pertempuran yang paling sulit yang pernah dihadapinya. akhirnya Susi merasa siap bekerja lagi tapi bagaimana dia bisa kekantor? dulu Susi biasa naik bus tapi sekarang takut untuk pergi sendirian”. Budi menawarkan untuk mengantarkannya setiap hari meskipun tempat bekerja mereka berjauhan.

Tawaran ini membuat Budi menyadari ada yang keliru membuat Susi tidak mandiri, “Susi harus naik bus lagi”. Budi baru berpikiran dalam hati untuk menyampaikan rencana itu kepada Susi telah membuatnya merasa tidak enak. “Susi masih sangat rapuh, masih sangat marah. bagaimana reaksinya?” sesuai dugaan Susi marah besar mendengar ide itu untuk naik bus lagi. “aku buta, bagaimana aku bisa tahu kemana aku pergi? aku merasa kamu akan meninggalkanku”. mendengar semua itu Budi sedih tapi ia tahu apa yang dilakukannya.

sista n boy sekarang sedang membaca artikel cinta sejati dipersembahkan untuk pribadi-pribadi yang penuh dengan cinta.

Budi berjanji setiap pagi dan sore akan naik bus bersama Susi selama masih diperlukan sampai Susi hafal dan bisa pergi sendiri. selama 2 minggu penuh Budi mengawal Susi dari rumah sampai ke tempat kerja, setiap hari Budi mengajari Susi bagaimana menggantungkan diri pada pancaindranya khususnya pendengarannya. dimana ia berada dan bagaimana beradaptasi dengan lingkungan yang baru, Budi menolong Susi berkenalan dan berkawan dengan sopir-sopir bus.

Setiap pagi mereka berangkat bersama-sama setelah mengantarkan Susi, Budi naik taxi kekantornya dan beryakinan hanya soal waktu sebelum Susi mampu naik bus tanpa dikawal. Budi percaya kepada Susi wanita yang dikenalnya yang tidak pernah takut menghadapi tantangan apapun dan tidak akan pernah akan menyerah.

Akhirnya Susi memutuskan siap melakukan perjalanan seorang diri. sebelum berangkat Susi memeluk Budi matanya mengeluarkan air mata penuh syukur karena kesetiaan kesabaran dan cinta Budi. untuk pertama kalinya mereka pergi ke arah berlawanan. setiap hari dijalalninya dengan sempurna. belum pernah Susi merasakan sepuas ini, “saya berhasil mampu berangkat tanpa dikawal”.

Pada hari senin seperti biasanya Susi naik bus berangkat ke tempat kerja, ketika mau turun ia membayar ongkos bus dan sopir bus itu berkata, “aku iri padamu”. kaget Susinya, kenapa kamu iri padaku”. sopir itu menjawab, “kamu pasti senang selalu dilindungi dan dijagain seperti itu”, Susi bingung dengan maksud sopir bus itu “apa maksudmu?”. sopir itu berkata, “kamu tahu minggu kemarin setiap pagi ada seorang pria tampan berseragam militer berdiri di sudut jalan dan mengawasimu waktu kamu turun dari bus, ia memastikan bahwa kamu menyebrang dengan selamat dan mengawasimu sampai masuk ke kantormu. setelah itu dia melemparkan ciuman dan hormat ala militer kemudian pergi, kamu wanita yang sangat beruntung”.

Air mata bahagia membasahi pipi Susi karena meskipun secara fisik tidak dapat melihat Budi tapi Budi telah memberikannya hadiah yang jauh lebih berharga dan mahal daripada penglihatan, hadiah yang tak perlu dilihatnya. cinta menjadi penerang dimanapun ada kegelapan cinta yang mampu memberikan kekuatan bangkit dan mandiri.

Dear sista n boy, terima kasih telah meluangkan waktu sejenak untuk berkunjung dan membaca mutiara cinta sejati, bagaimana menurut sista n boy setelah membaca artikel ini? Jadi kabari saya, Terima kasih.

2 thoughts on “Cinta yang tulus”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.