Home / Bebas Drama / Cinta yang dewasa itu seperti apa

Cinta yang dewasa itu seperti apa

kisah cinta sejati

Cinta yang dewasa itu seperti apa bentuknya menyangkut masalah pengendalian diri bukan mengumbar diri, pengendalian diri menyangkut rasa tanggung jawab dirinya terhadap komitmen hubungannya, kepeduliannya kepada kekasihnya, kebutuhan dalam berkomunikasi, dan kepekaan terhadap kebutuhan perasaan pasangannya.

Semuanya saling berkaitan satu sama lainnya tidak bisa dipisahkan, apalagi menjalani hubungan cinta di dalamnya ada unsur budaya dan adat istiadat (kebiasaan) dari masing-masing pasangan seperti yang kita ketahui kedua pasangan adalah dua orang yang berbeda dan berasal dari dua keluarga yang berbeda pula. Artinya berbeda pula karakternya, pola asuhnya, pola pikirnya, kebiasaannya, daya juangnya, daya tahannya, amarahnya, emosinya, dan penyelesaian masalahnya.

Cinta yang dewasa itu seperti apa bentuknya menyangkut rasa tanggung jawab terhadap komitmen hubungannya agar tidak terjebak dengan pemikiran yang tidak logis akibat rasa cinta yang berlebihan

Menjalani hubungan cinta tidak hanya dibutuhkan niat dan tujuan yang jelas untuk apa menjalin hubungan cinta bersama seseorang, apakah serius untuk berkomitmen ataukah sekedar bersenang-senang saja. Tetapi juga dibutuhkan daya juang dan daya tahan yang tinggi dalam membahagiakan dan menyenangkan pasangannya, terutama siap menghadapi masalah yang datang dalam hubungan cintanya.

Kenapa membutuhkan daya juang dan daya tahan yang tinggi? menjalani hubungan cinta ada siklusnya “roda kehidupan”, ada saatnya kehidupan cintanya berada di bawah dan ada saatnya kehidupan cintanya berada di atas. Siklus yang bergantian menunjukkan di dalam kehidupan ini tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dalamnya.

Semua pasangan yang menjalani hubungan cinta akan mengalami dan berada di dalam sebuah siklus kehidupan yang timbul dan tenggelam saling bergantian, semuanya tidak luput dari ketidakkekalan setiap waktunya. Apabila salah satu pasangan tidak siap dalam menerimanya, sikapnya akan selalu menyalahkan kekasihnya atas apa yang terjadi di dalam hubungan cintanya.

Apalagi kita juga tidak bisa mengontrol dan mengendalikan pemikiran kekasih kita sendiri dapat berubah sewaktu-waktu, terkadang ada waktunya kekasih kita tidak seirama dengan pemikiran kita. Apabila keduanya tidak menemukan titik temunya bisa terjadi miskomunikasi, jadi pentingnya di sini komunikasi secara jujur dan terbuka satu sama lainnya.

Apalagi di era digital saat ini seperti yang kita ketahui, bahwa zaman semakin lama semakin canggih dari segi teknologi saja dapat mempermudahkan kehidupan manusia dalam menjalani aktivitasnya. Ambillah sedikit contoh dalam hal gadget untuk berkomunikasi, saat ini tidak ada jarak lagi yang dapat menghalangi untuk berkomunikasi.

Jangan sampai terlalu sibuk bermain gadget atau pun sibuk bermain sosial media, kita jadi melupakan orang terdekat kita. Bukankah fungsi gadget itu diciptakan untuk mendekatkan yang jauh menjadi dekat, bukan malah menjauhkan yang dekat menjadi jauh.

Tak heran adanya kecanggihan gadget bisa membuat perubahan seseorang di dalam kehidupan cintanya menjadi lebih egois dan tidak peka, lebih mementingkan kepentingannya sendiri daripada kepentingan bersama. Tercermin dari suka menuntut dan menuntut kekasihnya agar dituruti semua keinginannya untuk dikabulkannya secara instan.

Itulah tantangan yang harus dihadapi oleh pasangan yang menjalani hubungan cintanya di era digital saat ini, keduanya harus memiliki keyakinan dan kepercayaan yang kuat dengan diimbangi perilaku-perilaku yang baik sesuai komitmen bersama di awal hubungannya sebagai dasar yang kuat agar tidak mudah goyang.

Memiliki keyakinan dan kepercayaan yang kuat bersama pasangannya akan melahirkan keromantisan dan kemesraan dalam menjalani hubungan cintanya, apabila kedua pasangan berhasil mengembangkan sikap yang universal dengan menjaga komitmen hubungan cintanya. Berarti menjaga lingkungan hubungan cintanya dari rasa keegoisan, walaupun kehidupan di luar sana terlihat keras dan tidak bersahabat.

Caranya dengan melatih diri dengan berpikir positif terhadap lingkungan hubungan cintanya, mulai dari menjaga hati dan pikiran agar tetap jernih dan matang “tidak egois” dalam memandang sesuatu hal apa pun yang terjadi dalam hubungan cintanya.

Jangan sampai kita dibodohi dan terjebak dengan pemikiran yang tidak logis dibuat oleh kita sendiri akibat rasa cinta dan sayang yang berlebihan karena “takut ditinggal” atau “takut tidak dinikahi sama kekasih kita”, akhirnya kita bersedia untuk memberikan segalanya, misalnya pacar mengajak hubungan badan di luar nikah, awalnya tidak bersedia tetapi akhirnya mau karena takut ditinggal atau takut tidak dinikahi.

Hubungan cinta yang baik dan seorang kekasih yang baik hati akan menganggap pasangannya adalah sesuatu yang berharga dan wajib untuk dijaga dalam hidupnya, sikap dan tindakan yang akan dilakukan oleh dirinya tercermin dengan bertanggung jawab penuh untuk membahagiakan dan menyenangkan kekasihnya.

Kalau kita bersama kekasih kita berhasil menerapkan cinta yang universal dalam hubungan cintanya akan melahirkan kebahagiaan, ketenteraman dan keharmonisan di dalam hubungannya, tak heran hubungan cintanya akan memiliki perwujudan ikatan batin yang kuat dan keteladanan untuk ditiru satu sama lainnya, tercermin dari sikap pasangan yang bisa menghargai dan menghormati kekasihnya secara utuh.

Kesimpulan cinta yang dewasa itu seperti apa:

Menyangkut rasa tanggung jawab terhadap komitmen hubungannya, kebutuhan berkomunikasi dan kepekaan terhadap kebutuhan perasaan pasangannya. Menjalani hubungan cinta di dalamnya ada unsur kebiasaan yang berbeda-beda dari masing-masing pasangan, jadi agar seragam dibutuhkan niat dan tujuan yang jelas untuk apa menjalin hubungan cinta.

Apakah serius untuk berkomitmen ataukah sekedar bersenang-senang saja, jadi pentingnya untuk mengetahui visi misi kekasih kita lewat jalan berkomunikasi secara jujur dan terbuka agar tidak terjebak dengan pemikiran yang tidak logis dibuat oleh kita sendiri akibat rasa cinta dan sayang yang berlebihan karena kita takut ditinggal sama kekasih kita.

Terima kasih sahabat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca cinta yang dewasa itu seperti apa, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Berikan komentarnya atau ada yang ingin ditanyakan?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top