Cinta sebagai momentum untuk menata diri

Cinta sebagai momentum untuk menata diri dengan harapan agar didekatkan dengan cinta yang baik bukan cinta yang egois apalagi menata diri agar kita jadi lebih baik lagi kedepannya dengan harapan yang baru, semangat yang baru dan kesadaran yang baru menuju pribadi yang pengertian.

Kita bisa diajak untuk belajar berpikir secara jernih, positif dan rasional dalam menjalani kehidupan apalagi saat ini kita hidup di dunia nyata bukan dunia mimpi menurut pemikiran ideal kita sendiri bisa memunculkan sikap keegoisan atau mau menang sendiri.

Bagaimana cinta sebagai momentum untuk menata diri bisa membekas ke dalam diri kita berjalan kedepannya penuh dengan keyakinan, caranya dengan menanamkan tidak hanya memahami dan mengerti ajaran agamanya tetapi juga mengamalkan ajaran agamanya.

Cinta sebagai momentum untuk menata diri dengan mengajak kita berpikir jernih, positif dan rasional agar terhindar dari sikap egois atau mau menang sendiri

Apapun masalah yang kita temui atau hadapi dalam kehidupan ini, kita tidak akan mudah menyerah dan putus asa karena ada keyakinan di dalam hatinya, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya dan Tuhan akan selalu membantunya dalam melewati itu semua sehingga dirinya tidak ada perasaan rendah diri atau labil.

Melainkan dirinya memiliki harga diri yang kuat dalam menghadapi kerasnya kehidupan dengan tidak iri hati dengan kesuksesan orang lain apalagi mengeluh atau menyalahkan keadaan, namun dirinya bangkit dengan wujud karyanya melalui kerja keras dan wujud syukurnya melalui tahu batasannya.

Kalau cinta sebagai momentum untuk menata diri tetapi lebih banyak dipengaruhi atau tergiur dengan kemegahan duniawi, kita bisa melupakan akan ketulusan dan kebenaran cinta itu sendiri. Akhirnya kita jadi menabrak apapun untuk mencapai tujuan tersebut, parahnya bisa membuat kita berusaha menyembunyikan keyakinan yang kita miliki.

Sesuatu yang baik dianggapnya sebagai sesuatu hal yang mengganggunya atau takut dikatakan kampungan, kolot, tidak keren dan tidak modern. Contohnya ada anak gadis memiliki jam malam yang diberikan oleh orang tuanya agar tidak pulang larut malam tetapi oleh teman-temannya akan dikatakan sebagai orang yang kolot, tidak gaul, dan tidak modern.

Namun si anak gadis tersebut tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh teman-temannya, orang tuanya memberikan jam malam untuk dirinya menandakan bahwa orang tuanya sangat menyayangi dirinya dan sangat peduli kepadanya, anak gadis ini berbakti dan menuruti orang tuanya karena dia yakin kalau menyenangkan hati orang tuanya.

Nanti Tuhan akan lebih memperhatikannya untuk dikirimkan seorang kekasih yang baik dan tepat untuk dirinya yang bisa menjaga dan menghargainya. Contoh lainnya ada anak laki-laki tidak mau mengikuti pergaulan bebas dengan tidak melakukan hubungan badan di luar nikah tetapi oleh teman-temannya akan dikatakan sebagai orang yang penakut, tidak keren, tidak gaul dan tidak modern.

Namun si anak laki-laki tersebut tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh teman-temannya karena dia yakin kalau melakukan perbuatan tersebut sama saja dia merendahkan harga dirinya dan menjatuhkan martabat ibunya, kakak atau adik perempuannya apalagi perbuatan tersebut bisa mendatangkan seorang kekasih yang bermasalah.

Cinta sebagai momentum untuk menata diri bisa membuat orang yang memilikinya mampu menyelamatkan dirinya sendiri maupun orang lain dari keburukan yang dilandasi oleh nasihat-nasihat nilai edukatif tentang kebenaran dan kebaikan di dalamnya agar kita tidak mudah tergoda atau tergiur dengan kemegahan duniawi, baca juga mengenal jati diri cinta lebih dekat.

Kesimpulan cinta sebagai momentum untuk menata diri:

Mengajak kita untuk berpikir secara jernih, positif dan rasional agar terhindar dari sikap yang egois atau mau menang sendiri, apalagi tujuan menata diri agar kita jadi pribadi yang pengertian dalam melewati rintangan kehidupan atau tidak putus asa dalam menjalani kehidupan.

Terima kasih sobat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca cinta sebagai momentum untuk menata diri, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Sobat ada tanggapan lain?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top