Cinta adalah wujud dialog komunikasi antara pasangan yang berhubungan antara kita dengan seseorang, bahwa cinta bukan hanya menyangkut hal yang indah-indah maupun manis-manis saja melainkan di dalamnya ada suatu ikatan batin yang kuat untuk membangun hubungan cinta yang harmonis dan bahagia di dalamnya.
Ikatan batin yang kuat akan ditunjukkan bagi mereka yang menginginkan suatu antusiasme dalam hubungan cintanya melalui tindakan nyata seperti melakukan komunikasi dua arah tanpa henti bersama sang kekasih, berawal dari sana seseorang tersebut bisa mempelajari, mengenal, memahami dan mengerti bagaimana sosok kekasihnya yang sebenarnya.
Namun tidak selamanya antusiasme dalam cinta dapat diapresiasi bahkan bisa dipertanyakan apabila dalam menjalin hubungan cinta seseorang tersebut tidak jelas mengenai niat dan tujuannya, tak heran akan ditemukan lebih egois, mau menang sendiri, lebih mementingkan kepentingannya sendiri daripada kekasihnya atau kepentingan bersama.
Cinta adalah wujud dialog komunikasi antara pasangan dapat dikatakan perjalanan spiritual, kenapa? cinta adalah salah satu pilar kehidupan manusia di dalam dunia ini, tanpa ada cinta maka kita tidak akan mengenal namanya kekuatan kasih sayang, ketulusan, keikhlasan, kesabaran, kepekaan, penghargaan dan penghormatan.
Bahkan cinta bisa juga dikatakan suatu perjalanan yang membutuhkan perjuangan fisik dan mental. Kebutuhan tersebut membuat cinta di belakangnya ada suatu kewajiban atau bisa dikatakan syarat “mampu”, semua orang siapapun itu bisa melakukan perjalanan cinta tetapi hanya beberapa orang yang mampu menjalankan syarat tersebut untuk berjuang demi memenuhi panggilan cinta.
Bagi seseorang yang mampu menjalankan syarat tersebut akan menguatkan wujudnya cinta adalah wujud dialog komunikasi antara pasangan sebagai dialog keanekaragaman dalam hubungan cintanya, mereka akan belajar berbagi pengalaman personal maupun belajar tentang kesetaraan dan keselarasan satu sama lainnya akan meningkatkan kecintaan pada toleransi dan perdamaian.
Kata lainnya pasangan kekasih akan menumbuhkan sikap penerimaan terhadap pasangannya dan kemauan untuk bekerja sama dengan pasangannya dalam menjalankan hubungan cintanya, syarat “mampu” tersebut akan meningkatkan pandangan atau respon positif terhadap perjalanan hubungan cinta kedepannya.
Tentu saja balik lagi syaratnya kedua pasangan kekasih harus memiliki niat dan tujuan yang jelas dalam membangun hubungan cintanya, kalau memang masih ingin bersenang-senang dulu dalam hubungan cintanya atau belum mau serius maka jujur saja dengan mengatakan hal tersebut, kalau belum siap untuk menjalankan hubungan serius agar sang kekasih tidak kecewa dengan perilaku kita.
Jangan pernah kita mengatakan kata-kata serius bahkan sampai berjanji ingin menikahi sang kekasih, ketika waktunya tiba sang kekasih meminta bukti keseriusan kita “kapan dinikahi”, ternyata kita sebenarnya belum siap untuk menjalani hubungan tersebut. Akhirnya kita melakukan berbagai macam alasan pembenaran yang berubah-ubah atau tiba-tiba saja pergi maka jangan disalahkan kalau kita nanti akan dikatakan “sang pemberi harapan palsu”.
Cinta adalah wujud dialog komunikasi antara pasangan tentu saja dalam menjalin hubungan cinta, seseorang akan ditemui berbagai macam aneka rasa, pemahaman, pemikiran, dan kenyamanan dari masing-masing orang akan berbeda-beda satu sama lainnya.
Tujuan dalam cinta untuk saling mengenal satu sama lainnya bukan untuk saling memaksakan kehendak atau protes tidak seperti caranya kita tetapi untuk belajar menyelaraskan atau sinkronisasi dua perbedaan menjadi satu kesatuan yang harmonis di dalamnya.
Kuncinya hubungan cinta yang baik adalah harmoni, bahwa kita bersama sang kekasih bisa belajar tidak perlu memaksakan kompromi demi bisa harmonis dalam perbedaan atau kata lainnya belajar toleransi satu sama lainnya, kita maupun sang kekasih berasal dari perbedaan budaya baik itu pola asuh, pemikiran, pertemanan, penyelesaian masalah dan lain-lain.
Perbedaan budaya tersebut sedikit banyak menghadirkan dilema bagi seseorang yang haus akan sentuhan cinta untuk memilah antara ketulusan dan kepalsuan, sayangnya masih banyak yang gagal memahami bahwa tidak semuanya cinta ada ketulusan di dalamnya tetapi juga ada kepalsuan.
Hal tersebut bisa saja terjadi akibat kurangnya proses belajar yang tidak kuat maka tidak sedikit yang latah mengadopsi menginginkan hubungan cinta yang nyaman, romantis dan mesra sepanjang hidupnya tetapi menolak adanya suatu proses belajar dalam hubungannya atau lebih mencari cara instan tanpa bekerja keras untuk membangunnya.
Kalau dalam membangun hubungan cinta apabila kita mampu menghadirkan syarat “mampu” dari tujuan cinta maka melalui perjalanan cinta bersama sang kekasih dapat menundukkan ego untuk saling memberi dan saling menerima pemberian pasangan.
Pemberian ini tidak hanya bernilai ekonomis namun juga bisa perilaku dukungan yang nyata dari kekasih kita terutama saat kita mengalami masalah atau sedang lagi down, baca juga pentingnya komunikasi dalam cinta.
Kesimpulannya: cinta adalah wujud dialog komunikasi antara pasangan bertujuan untuk kita saling mengenal satu sama lainnya bukan untuk saling memaksakan kehendak atau protes tidak seperti caranya kita tetapi melalui cinta kita bisa belajar sinkronisasi dua perbedaan menjadi satu kesatuan yang harmonis di dalamnya.
Terima kasih sobat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca cinta adalah wujud dialog komunikasi antara pasangan, jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-temanmu, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Sobat ada tanggapan lain?