Buat aturan berpacaran tandanya kita tidak percaya sama hubungannya sendiri, padahal kunci sukses suatu hubungan cinta yang baik dan sehat di dalamnya adalah belajar untuk membangun dan menumbuhkan kepercayaan maupun keyakinan terhadap hubungannya bersama sang pacar.
On this stories
Alasan yang seringkali kenapa membuat aturan berpacaran dalam menjalani hubungan cintanya disebabkan oleh beberapa faktor pemicunya, mulai dari sang pacar pernah membuat kita sakit hati seperti berselingkuh, berkata kasar, ketahuan chat mesra dengan orang lain dan lain-lain.
Ada juga sebagai salah satu cara untuk belajar berkomitmen dalam hubungannya agar percaya karena ada ketakutan dibohongi oleh pacarnya, seseorang membuat aturan berpacaran disebabkan kurangnya kepekaan dari pacar kita untuk memahami dan mengerti apa kemauan dari kita sendiri.
Bahasa kerennya kita kurang percaya dengan hubungan yang dijalaninya, tak heran masalahnya yang timbul seringkali terjadi dalam membuat aturan berpacaran dibuatnya atau mengaturnya secara berlebihan tanpa disadari bisa menganggu hak-hak dasar sang pacar seperti kebebasannya.
Pasti dalam membuat aturan berpacaran di dalamnya ada kesepakatan-kesepakatan yang mengatur secara lengkap dan jelas mana yang boleh dilakukannya maupun mana yang tidak boleh dilakukannya bahkan kalau ada yang melanggar kesepakatan tersebut.
Maka ada sanksinya yang harus dijalaninya, bukankah ini salah satu bentuk keegoisan terselubung, yaitu pemaksaan kehendak secara sepihak. Kalau kita berani untuk berpacaran berarti kita siap untuk berkomitmen secara utuh dalam hubungannya, jadi kita tidak butuh namanya aturan berpacaran karena keduanya tahu dengan jelas.
Bahwa berpacaran bukan hanya sebagai kegiatan yang memperlihatkan sesuatu yang indah-indah atau manis-manis saja seperti nonton, makan, jalan-jalan, berpegangan tangan, foto mesra berdua, dan chat mesra dengan melemparkan kata-kata yang romantis tiap harinya.
Namun berpacaran sebagai proses untuk belajar saling mengenal, memahami, mengerti, dan mengetahui akan kekurangan maupun kelebihan pacarnya termasuk juga bagaimana kebiasaannya, bagaimana cara kita untuk menekan keegoisan sendiri dan bertanggung jawab atas komitmen yang telah dibuat bersama-bersama.
Kalau kita buat aturan berpacaran tandanya kita tidak percaya sama pacar sendiri disebabkan kita tidak yakin dan melihat adanya ketidakjelasan darinya dalam hubungannya
Seringkali timbul pertanyaan, “apakah dia memang serius dengan kita atau tidak”, untuk mengetahui pacar kita serius menjalani hubungannya maka kita harus mengetahui terlebih dahulu, apakah dia memiliki niat dan tujuan yang jelas kedepannya seperti yang kita pikirkan.
Tujuan yang jelas seperti bagaimana caranya dia dalam membangun komitmen yang kuat di dalam hubungannya, bagaimana caranya dia dalam menghadapi dan menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi dalam hubungannya, bagaimana caranya dia untuk menekankan keegoisannya maupun keegoannya.
Termasuk juga apa sebenarnya tujuan finalnya dia dalam menjalin hubungan cinta, apakah hanya sekedar ingin main-main saja (belum mau serius) seperti berpacaran berlama-lama atau memang mencari pacar untuk menikah. Hal tersebut bisa menentukan kita dalam mendapatkan sosok pacar yang kita inginkan seperti romantis, pengertian, baik, mesra dan bertanggung jawab.
Untuk memperolehnya kita wajib belajar untuk memiliki soul (tidak hanya mengerti dan memahami ajaran agamanya tapi juga mengamalkan ajaran agamanya). Mind (memiliki niat dan tujuan yang jelas kedepannya). Attitude (bersikap dan berperilaku yang baik). Action (tindakan nyata bisa dipertanggungjawabkan).
Kalau kita belajar 4 hal tersebut, yaitu soul, mind, attitude dan action maka kita tidak perlu untuk membuat aturan berpacaran. Mungkin awal-awalnya tidak ada masalah dengan aturan berpacaran tetapi lama-kelamaan bisa membuat kita sendiri atau sang pacar jadi ilfil dengan aturan tersebut.
Contohnya wajib memberitahu kegiatan pacarnya dimanapun dan kapanpun bahkan untuk melakukan kegiatan apapun kita harus izin dulu darinya atau bahasa kerennya kita wajib lapor apapun kegiatan yang kita lakukan, cara ini bisa membuat hubungan tidak jadi dekat malah yang ada lama-kelamaan sang pacar minta putus atau menjauh lalu menghilang.
Contoh lainnya wajib selalu ada kapanpun dan dimanapun pacarnya membutuhkannya atau bahasa kerennya kita harus selalu ada untuk menemaninya setiap saat, kesepakatan jenis ini bisa dikatakan sangat egois karena mau menang sendiri tidak memperdulikan kondisi pacarnya hanya memikirkan enaknya sendiri untuk jangka pendek.
Salah satunya menjadikan pacarnya sopir pribadinya (antar jemput dirinya), masalah yang terjadi apabila pacarnya terlambat datang atau tiba-tiba tidak bisa jemput karena ada keperluan mendadak maka dirinya tidak mau mendengarkan alasannya dan langsung marah-marah bahkan parahnya bisa mendiamkan pacarnya sampai berminggu-minggu lamanya.
Atau pacarnya mengatakan beberapa bulan kedepan akan sibuk untuk mengerjakan tugas skripsi secara otomatis perhatian terhadap dirinya akan berkurang drastis untuk berfokus menyelesaikan skripsinya bukannya menyadari dan memberikan dukungan kepada pacarnya malah yang ada dirinya jadi galau dan marah-marah bahkan mengancam minta putus, baca juga gaya pacaran tidak sehat.
Kesimpulan buat aturan berpacaran tandanya kita tidak percaya:
Berawal dari kurang percaya dengan hubungan yang dijalaninya sehingga membuat aturan yang seringkali berlebihan bisa menimbulkan masalah di belakangnya apalagi hal ini salah satu bentuk pemaksaan kehendak secara sepihak, kalau berpacaran memiliki niat dan tujuan yang jelas kedepannya tidak butuh namanya aturan berpacaran karena keduanya yakin dan percaya sama hubungannya.
Terima kasih sobat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca buat aturan berpacaran tandanya kita tidak percaya, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Sobat ada tanggapan lain?