Home / Love Chemistry / Berpacaran Berarti Berani Bertanggung Jawab Tunjukin Cintamu ke Dia

Berpacaran Berarti Berani Bertanggung Jawab Tunjukin Cintamu ke Dia

kisah cinta sejati - 5k relationship - melek cinta

Kamu berpacaran berarti berani bertanggung jawab sama dia karena ini menyangkut perasaan. Berpacaran nggak hanya sekadar senang punya pacar, tapi juga kamu belajar bijaksana dalam bersikap (Nggak egois/mau menang sendiri).

Mungkin postingan “Berpacaran Berarti Berani Bertanggung Jawab Tunjukin Cintamu ke Dia” agak berat bagi sebagian kamu. Bacanya pelan-pelan. Buka hati dan pikiranmu ya. Are you ready?

Kamu pacaran sama dia, artinya kamu mengerti apa alasan dan tujuanmu mau menjalani hubungan ini. Berpacaran nggak hanya sekadar punya pacar, bermanja-manja, dan melemparkan kata-kata romantis. Tapi ada relasi di belakangnya yang bernama “komitmen”.

Apa sih niat dan tujuan kamu berpacaran? Hanya ingin punya pacar saja atau keseriusan hubungan. Niat dan tujuan ini menentukan sikap kamu dalam hubunganmu. Contoh kasus sering dijumpai, pilih putus saat kamu bosan/jenuh sama hubunganmu.

Berpacaran berarti berani bertanggung jawab karena ada konsekuensi setiap tindakan yang kamu lakukan dalam hubunganmu

Jika pacaran lebih berfokus pada kegiatan mengumbar kemesraan yang sama berulang daripada membangun cintamu ke depan. Lama-lama kegiatan tersebut akan jadi monoton, efeknya hubungan kalian jadi membosankan. Kamu/dia merasa hubungannya jalan di tempat.

Apa contoh kegiatan mengumbar kemesraan yang sama berulang? Tiap weekeed selalu berkutat nonton bisokop dan makan, sering nongkrong di kafe kekinian, sering kasih hadiah romantis, tiap chat selalu melemparkan kata-kata romantis nan mesra, foto mesra berdua lalu diunggah ke media sosial.

Pacaran harus punya konsep pertanggungjawaban dari kalian. Tujuannya untuk menentukan arah hubungan kalian mau dibawa ke arah mana, apa penuh keromantisan hubungan yang bertanggung jawab? Ataukah, keegoisan hubungan selalu lari dari tanggung jawab.

Baca juga untuk meningkatkan kehangatan dan keintiman hubunganmu:

Contohnya pacar mulai minta bersentuhan ke arah negatif. Kamu wajib memberikan batasan yang tegas wilayah pribadi tidak boleh dilanggar sama pacar. Batasan ini pacar harus belajar bertanggung jawab atas wilayah pribadimu. Kamu nggak dilecehkan sama pacarmu.

Pacar sampai lupa kewajibannya sebagai seorang pelajar (prestasi studinya menurun), pacar jadi nggak fokus sama pekerjaannya karena terlalu asyik berpacaran. Suka pulang larut malam membuat orang tua jadi ilfil, efeknya kamu jadi dikekang sama orang tua.

Awalnya pacar suka pegang-pegang bagian paha dan kamu membiarkannya. Pacar mulai berani ngajakin ciuman, ditambah lagi pegang-pegang bagian dada. Lama-lama pacar ngajakin “tidur bareng”, eh saat minta pertanggungjawabannya, pacar lari dengan ribuan alasan.

Berani berpacaran berarti berani bertanggung jawab. kamu bisa diajak berdiskusi sebagai bagian dari komunikasi yang sehat (nggak egois)

Kamu bukan berarti bebas seenaknya sendiri/mengumbar nafsumu (berperilaku egois) Ada kewajiban mana yang boleh dilakukan dan nggak boleh dilakukan. Asalkan nggak menganggu privasi pacar (nggak mengekang aktivitas hidupnya). Ini buat kamu menginginkan hubungan yang sehat bukan toxic.

Hubungan yang sehat, kamu dan dia bisa diajak berdiskusi. Untuk mengenal dan memahami karakteristik masing-masing. Berdiskusi ini bagian dari komunikasi yang sehat. Efeknya hubungan kalian lebih terbuka atas segala permasalahan yang terjadi.

Berikut beberapa cara agar hubunganmu nggak gagal sama dia:

Kalian nggak ada sikap saling menyalahkan satu sama lain, atau dimanfaatkan pacar untuk rela memberikan apa pun yang pacar perintahkan. Pacar paksa kamu untuk jadi apa yang dia inginkan (kemauannya harus diturutin).

Kamu terlalu bucin sama pacar, hingga kamu nggak bisa tegas atas perilakunya yang merugikan kamu. Rasa cinta dan sayang bukan berarti kamu nggak bisa bersikap tegas dengan membiarkan perilaku pacar yang negatif.

Kamu nggak bisa tegas cikal bakal hubungan jadi ke arah toxic. Kenapa? Sikapmu sendiri menjadi pemicu pacar melakukan kekerasan dalam hubungan kalian, seperti berkata kasar, menginjak harga dirimu, saat bertengkar suka menampar/menendang kamu.

Komunikasi yang baik dan ketegasan kamu dalam berpacaran akan membangun suasana relasi yang kondusif (aman dan nyaman). Kalian bisa jujur dan terbuka apa yang dirasakan.

Kamu nggak takut berbicara apa yang dirasakan untuk disampaikan ke dia. Contohnya, topik pembicaraan mengenai kelanjutan hubungan mau dibawa ke arah mana, terutama bagi yang sudah berpacaran lama.

Komunikasi yang sehat apabila terjadi masalah. Kalian bisa saling membantu dan memberikan dukungan secara nyata buat mencari jalan keluarnya.

Kamu dan dia nggak saling menyalahkan. Sikap tersebut bisa membuat pacar makin tertekan dan kecewa sama sikap kamu yang kekanak-kanakan.

Kesimpulan berani berpacaran berarti berani bertanggung jawab 

Kamu berani berpacaran bukan hanya minta romantisnya saja, tapi ada konsekuensi setiap tindakan yang kamu lakukan. Ya, kamu disuruh untuk tetap berpikir rasional saat menghadapi masalah.

Salah satu contohnya kamu bisa bersikap tegas apabila pacar mulai merugikan kamu secara fisik atau mental. Ini termasuk berani minta putus apabila hubunganmu sudah nggak sehat lagi.

Suka sama postingan kayak gini? Pastikan kamu ikutin terus biar nggak ketinggalan update-an terbaru. Terima kasih buat kamu yang sudah membaca postingan ini.

Pengin curhat? DM saja, curhat yang dibantu konselor bukan bersifat konseling. Follow @ruang cinta yang ingin upgrade diri ilmu relasi/5K relationship.

Kami juga butuh bantuan kamu. Beritahukan artikel ini ke teman-temanmu dengan Share di media sosialmu. Cinta yang sehat. Hidup lebih bahagia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top