Home / Bebas Drama / Belajar menghargai cinta untuk memahami cinta

Belajar menghargai cinta untuk memahami cinta

kisah cinta sejati - melek cinta - 5k relationship

Belajar menghargai cinta untuk memahami cinta dengan melihat visi misi untuk apa kita menjalani hubungan cinta, aspek apa yang ingin kita bentuk dan ingin kita capai ke depannya. Apakah aspek kebenaran, kebaikan dan ketulusan dipadu dengan keindahan, ataukah aspek kebohongan, keburukan dan tipu daya dipadu dengan keegoisan.

Pemikiran yang mendasar mengenai cinta sering dijumpai di dalam benak masing-masing pasangan dalam membentuk hubungan cintanya, bahwa menjalani hubungan cinta dengan memberikan (menuruti) apapun yang diinginkan oleh kekasihnya bisa membuat hubungannya semakin indah dan manis tidak mudah retak.

Pemikiran tersebut sebenarnya tidaklah salah atau keliru, namun kalau penerapannya yang salah atau keliru dalam memberikan (menuruti) apapun yang diinginkan oleh kekasihnya secara tidak langsung, sikap kita tersebut malah memanjakan sang kekasih untuk segera dituruti apapun keinginan yang dimintanya.

Sikap kita langsung menuruti apapun keinginannya (permintaan) mengajarkan kepada sang kekasih kurang bisa menghargai adanya proses kerja keras, perjuangan dan pengorbanan tetapi lebih berfokus kepada hasilnya saja (hasil yang instan), seperti yang kita ketahui ada kalanya keinginan kita belum bisa diwujudkan saat ini melainkan harus menunggu beberapa bulan atau tahun kemudian baru bisa diwujudkan.

Belajar menghargai cinta untuk memahami cinta dibutuhkan kejernihan logika berpikir dan ketajaman mata hati dalam berperilaku yang sering kita lakukan setiap harinya (kebiasaan kita)

Tak heran terkadang timbul suatu perbedaan cara pandang mengenai harapan dan keinginan dari masing-masing pasangan dalam menjalani hubungan cintanya ke depan, satu sama lainnya memiliki pemikiran yang berseberangan bisa menimbulkan kontroversi pemikiran dengan menyalahkan kekasihnya dan membenarkan apapun hasil yang keluar dari pemikirannya.

Contohnya keduanya sama-sama ingin serius menjalani hubungan cintanya dengan sepakat untuk menikah tetapi muncul adanya perbedaan dari kekasihnya menginginkan mulai dari proses pendekatan lalu proses pengenalan sampai proses keseriusan hubungannya tidak mau berlama-lama dalam waktu paling lama satu tahun sudah menikah.

Sedangkan kekasihnya menginginkan mulai dari proses pendekatan sampai proses pengenalan harus mengenal terlebih dulu apa visi misi pasangannya ke depan, bagaimana karakter dan kebiasaan pasangannya, bagaimana karakter dan kebiasaan keluarga pasangannya. Istilahnya dirinya mencari tahu dulu semuanya agar tidak menyesal di kemudian hari,

Setelah dirinya yakin dan nyaman bersama kekasihnya maka siap lahir dan batin melakukan pernikahan, proses yang dijalani mulai dari pendekatan sampai keseriusan paling lama dua setengah tahun untuk mencari tahu terlebih dulu buat mengenal dan memahami kekasihnya karena dirinya tidak mau nanti setelah menikah ternyata tidak cocok dengan mudahnya minta cerai.

Belajar menghargai cinta untuk memahami cinta merupakan bentuk kejernihan logika berpikir dan ketajaman mata hati yang bersifat filosofis, mensyaratkan pemahaman tentang tata laku (perilaku) karakter dan kebiasaan sebagai sarana tukar menukar pengetahuan dan informasi yang hendak dipahami dan dimengerti.

Bahasa kerennya bahwa cinta itu hadir kepada kita sebagai sarana untuk mengenal dan memahami sebuah keromantisan maupun kemesraan cinta, tercermin dari belajar tidak egois dalam menerima kekurangan dan kelebihan kekasihnya juga dapat berjuang dan bertahan dalam membahagiakan maupun menyenangkan kekasihnya sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan dirinya kepada kekasihnya sebagai bagian dari dirinya.

Apalagi menjalani hubungan cinta dibutuhkan proses yang panjang dalam meraih kebahagiaan dan ketenteraman yang kita inginkan, tidak bisa melalui jalan yang instan langsung dapat yang kita inginkan tanpa kerja keras karena cinta membutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam membangun hubungannya.

Untuk memahami dan mengerti cinta diperlukan aspek apa yang ingin kita bentuk dan ingin kita capai ke depannya bisa menentukan arah keindahan hubungannya, apakah ketulusan ataukah keegoisan. Istilahnya menjalani hubungan cinta bersama sang kekasih apapun bentuk kondisinya, apakah itu suka maupun duka.

Apakah itu berada di posisi atas maupun sedang terpuruk posisinya, apapun kondisi hubungannya yang sedang terjadi pada saat itu masih tetap terasa indah dan memiliki daya pesona yang tetap melahirkan kenyamanan juga keamanan di dalam jiwanya.

Kalau kita masih memiliki pemikiran yang egois dalam menjalani hubungan cintanya seperti menuntut sang kekasih untuk menuruti apapun keinginan kita, mau menang sendiri, masih memikirkan kepentingannya sendiri, tidak mau peka terhadap kebutuhan kekasihnya, atau selalu menuntut hubungannya selalu terlihat bahagia (indah-indah atau manis-manis).

Tak heran dalam menjalani hubungan cintanya tidak akan menemukan ketenangan jiwa, walaupun semuanya sudah tercukupi tetapi masih terasa kurang ini dan itu disebabkan dirinya tidak bisa memahami secara tepat perspektif cinta; membawa kedamaian dan ketenangan bukan menghadirkan kemarahan dan keegoisan.

Kesimpulan belajar menghargai cinta untuk memahami cinta:

Caranya pahami dan mengerti dulu apa visi misi yang ingin kita jalani dalam hubungan cintanya, aspek apa yang ingin kita bentuk dan ingin kita capai ke depannya, apakah ketulusan ataukah keegoisan. Kalau kita tidak bisa memahaminya akan timbul perbedaan cara pandang mengenai harapan dan keinginan dari masing-masing pasangan dalam menjalani hubungan cintanya ke depan.

Tak heran menjalin cinta dibutuhkan kejernihan logika berpikir dan ketajaman mata hati dalam berperilaku tercermin dari karakter dan kebiasaan yang sering kita lakukan, apakah jalannya selalu penuh dengan kebaikan ataukah keburukan.

Terima kasih sahabat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca belajar menghargai cinta untuk memahami cinta, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Berikan komentarnya atau ada yang ingin ditanyakan?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top