Arti cinta sesungguhnya secara realistis adalah pertumbuhan dan perkembangan cinta melalui proses belajar dalam mengenali dan memahami sikap dan karakter cinta itu sendiri, apakah melahirkan ketulusan atau keegoisan di dalamnya, semua hal tersebut tergantung dari persepsi masing-masing orang dalam memandang cinta itu sendiri seperti apa bentuk konkretnya.
Table of contents:
Ada orang yang memandang cinta adalah tidak mau dikatakan jomblo harus segera memiliki pacar, selalu bisa memberikan semangat dan dukungan kepadanya, ada yang berpikiran seperti mencari jodoh, cinta itu komunikasi, cinta itu menyakitkan, cinta hanya sekedar status, cinta sejati itu tidak ada, selalu menuntut agar dituruti semua keinginannya dan lain-lain.
Pandangan mengenai cinta yang kita miliki bisa mempengaruhi kita dalam menjalani hubungan cinta dengan seseorang ke depannya seperti apa bentuknya, bagaimana modelnya, apa saja gayanya, apa saja kebiasaannya, bagaimana proses pengenalan dan pemahamannya, bagaimana sikap dan karakternya, apa harapan dan keinginannya karena arti cinta sesungguhnya secara realistis dari masing-masing orang berbeda satu sama lainnya.
Sekarang tinggal kita saja dalam mencari, memilih, menentukan dan memutuskannya apakah dijadikan sebagai seorang kekasih atau sekedar teman tapi mesra, atau teman biasa. Keputusan tersebut bisa memunculkan opsi selanjutnya, semakin terpisah-pisah segmentasinya. Apakah hubungannya dilanjutkan ke tingkat lebih tinggi atau sekedar bersenang-senang atau memutuskan untuk berhenti di tengah jalan.
Arti cinta sesungguhnya secara realistis dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembangan hubungan cintanya ke depan seperti apa polanya, kebiasaannya dan harapannya
Dalam mencari dan memilih seorang kekasih tidak kalah susahnya setelah kita menemukan dan menjalani hubungan bersamanya, selama beberapa waktu bersamanya intensitas ikatan rasa di dalam hati bisa meningkat atau lama-lama menghilang, kalau kekasih yang kita harapkan ternyata tidak seperti yang kita harapkan sebelumnya atau tidak sesuai dengan bayangan kita.
Apakah kita berharap terlalu banyak kepada sang kekasih untuk kebahagiaan dan kesempurnaan hubungan yang kita inginkan, pada akhirnya kita tidak bisa melihat kenyataan yang sebenarnya telah terjadi di dalam hubungannya tersebut. Bukankah katanya orang, “cinta itu romantis”, “cinta itu indah”, “cinta itu manis”, tetapi kenapa kok cinta yang terjadi malah sebaliknya.
Anggapan-anggapan tersebut bisa membuat kita tidak bisa melihat kenyataan yang sebenarnya, memandang cinta sebagai ajang kegiatan sekedar bersenang-senang namun tidak memiliki niat dan tujuan yang jelas untuk apa menjalin hubungan cinta, tak heran hubungannya semakin jauh di mata sekaligus jauh di hati.
Buat apa memiliki hubungan cinta yang menurutnya ideal tetapi ada conflict of interest di belakangnya, proses pengenalannya hanya berani berpacaran berlama-lama tidak ada kejelasan dan kepastian ke depannya dikarenakan sang kekasih tidak menginginkan untuk menghabiskan seluruh waktu, pikiran, tenaga dan usianya itu tergantung kita sendiri bagaimana menyikapinya.
Arti cinta sesungguhnya secara realistis bisa dikatakan semakin tua usia hubungannya apalagi usia masing-masing pasangan semakin matang semakin bijak dalam menyikapi dan menerima apa itu kekurangan, kelemahan maupun kelakuan dari kebiasaan yang sering dilakukan oleh pasangannya dalam menghadapi permasalahan apapun yang terjadi di dalam hubungannya.
Apalagi ungkapan hubungan cinta yang sering dijadikan pemanis, “kekasih yang baik adalah kekasih yang ada di saat senang maupun susah”, ungkapan tersebut belum tentu secara realistis dan praktis dalam penerapannya bisa tercapai dan berjalan dengan sempurna. Misalnya kita menginginkan hubungan jangka panjang lalu dihadapkan oleh dua pilihan, bahwa salah satunya adalah kekasih yang siap untuk serius dan bertanggung jawab.
Orang “A” adalah pribadi yang sebenarnya egois dan mau menang sendiri tetapi orangnya bisa mengutarakan secara hebat segala macam kata-kata gombal keromantisan dan perilakunya lebih memanjakan kita tiap harinya dengan sejuta sesuatu yang indah langsung di depan mata kita, tentu saja itu membuat kita jadi terpesona dan kita menyebutnya sebagai orang yang romantis dan pengertian secara garis besarnya saja.
Orang “B” adalah pribadi yang sebenarnya penyabar dan bertanggung jawab tetapi sayang orangnya tidak begitu hebat memperlihatkan kata-kata gombal keromantisan dan perilakunya lebih memanjakan kita dengan sejuta tindakan nyata langsung di depan mata kita, sayangnya tidak membuat kita jadi terpesona, malah kita menyebutnya sebagai orang yang membosankan dan tidak romantis secara garis besarnya saja.
Sikap kita yang terburu-buru hanya melihat garis besarnya saja dalam memilih dengan orang “A” sehingga kita tidak begitu tertarik dengan orang “B”, kalau kita melihat cinta dari sudut pandang satu arah saja (pikiran sempit) bukan dari berbagai macam arah (pikiran terbuka) maka kita tidak akan bisa melihat cinta secara utuh.
Dalam menjalin hubungan cinta dengan seseorang, kita diwajibkan untuk belajar mengenal dan memahaminya. Dari sana kita bisa melihat dan mengetahui, apakah ada agenda di belakangnya atau kita hanya sekedar dimanfaatkan saja, setelah urusannya selesai pasti kita akan ditinggalkannya seorang diri.
Menjalin cinta bukan berarti kita jadi orang yang selfish hanya memikirkan untuk kepentingan diri sendiri tetapi juga memperhatikan kepentingan kekasihnya, kalau memang sang kekasih sedang kesusahan maka kita bisa sedikit atau banyak ikut membantu dalam berpartisipasi dengan berbagai macam cara dan melakukannya tanpa pamrih.
Menjalani hubungan cinta pasti menemui banyak permasalahan yang terjadi di dalamnya seperti kita pasti pernah bertengkar dengan sang kekasih, jadi untuk menjaga dan merawat hubungan cintanya masing-masing pasangan mengenalnya secara lahir batin, mulai dari kekurangannya, kemauannya, ulahnya, tekadnya dan kebiasaannya, baca juga cinta akan datang pada waktu yang tepat.
Kesimpulan arti cinta sesungguhnya secara realistis:
Bahwa pertumbuhan dan perkembangan cinta melalui proses belajar dalam mengenali dan memahami sikap dan karakter cinta itu sendiri, hal tersebut bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan cinta ke depannya melalui bentuknya, modelnya, gayanya, kebiasaannya, prosesnya, harapan atau keinginannya secara realistis dari masing-masing orang berbeda-beda satu sama lainnya.
Terima kasih sahabat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca arti cinta sesungguhnya secara realistis, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Ada tanggapan lain?