Saya perempuan berusia 25 tahun. Orang tua saya menjodohkan dengan pilihannya, apakah pernikahan yang dipaksakan (dijodohkan) bisa bertahan lama? Apakah pernikahan yang dijodohkan bisa bahagia? Mohon pencerahannya, terima kasih.
Curhat pernikahan yang dipaksakan (dijodohkan) yang diposting ini sudah dapat izin atau persetujuan untuk dijadikan contoh kasus. Agar siapa pun yang mengalami masalah serupa bisa belajar dari kisahnya.
Bisa dipahami kamu khawatir mengenai pernikahan yang didasarkan unsur keterpaksaan atau dijodohkan. Yang perlu kamu pahami, lama atau tidaknya usia pernikahan. Ini termasuk pula bahagia atau tidaknya pernikahan. Bukanlah ditentukan dari perjodohan atau bersama orang yang menjadi pilihanmu.
Tapi pernikahan yang tahan lama dan bahagia ditentukan dari komitmen kalian saat menjalani pernikahan dengan segala permasalahannya. Komitmen kalian yang menentukan pernikahan itu bertahan dan bahagia atau tidak. Yang jadi pertanyaan, apakah kamu dan dia punya komitmen pernikahan dari rasa keterpaksaan ini?
Baca juga: 5 Upaya Mempersiapkan Pernikahan yang Sehat, Langgeng, dan Bahagia
Apa yang harus kamu lakukan bila kamu ragu atau menolak perjodohan ini, tapi belum punya calon pasangan?
Ada baiknya bicarakan apa yang kamu rasakan secara jujur dan terbuka dengan orang tuamu. Kamu bicarakan hal ini bisa jadi orang tuamu akan marah, tapi yakinkan orang tua kalau kamu bisa mencari dan memiliki kriteria tersendiri mengenai calon pasangan yang ingin kamu nikahi.
Apa yang harus kamu lakukan bila perjodohan tetap berlangsung?
Biasanya orang tua menjodohkan anaknya karena dianggap tidak mampu untuk mencari sendiri atau pasangan yang jadi pilihan ini terbaik buat anaknya. Yang harus kamu lakukan tetap tenang dan jangan terbawa emosi. Buatlah kesepakatan dengan orang tuamu, misalnya kriteria yang kamu harapkan untuk diperkenalkan dan berikan waktu dulu untuk kamu mengenal dia.
Jika orang tuamu adalah tipe orang yang tidak bisa diajak berdiskusi secara terbuka (sulit untuk mencapai kesepakatan). Kamu tidak ada salahnya minta bantuan keluarga besar yang paling dihormati oleh orang tuamu sebagai penengah.
Baca juga: Yakin Kamu Sudah Siap Menikah? Jawab Dulu 17 Pertanyaan Pranikah Ini
Kamu sudah punya pilihanmu sendiri, tapi orang tua menjodohkan dengan pilihannya. Apakah pernikahan yang dipaksakan (dijodohkan) bisa bahagia? Bagaimana cara berkomunikasi dengan orang tuamu?
Yang harus kamu lakukan adalah tetap bersikap tenang dan jangan berbawa emosi. Cari tahu apa penyebab orang tuamu tidak setuju dengan pilihanmu itu. Kenapa orang tuamu beranggapan calon pilihannya itu terbaik buat kamu? Luangkan waktumu untuk berbicara dengan orang tuamu secara jujur dan terbuka.
Bisa jadi orang tua menjodohkanmu dengan pilihannya ada alasan tertentu. Tanyakan, apakah alasan itu sudah bersifat final atau belum? Jelaskan keinginanmu, keadaanmu, dan keputusanmu memilih dia jadi pasangan hidupmu bukan calon pilihan orang tuamu.
Jika alasan orang tua tentang perjodohan ini masih bisa didiskusikan, maka kamu bisa mengajak pasanganmu untuk menunjukkan keseriusannya di depan orang tuamu. Ya, yakinkan orang tuamu dengan mengajaknya ke rumah. Diperkenalkan langsung, orang tuamu bisa kenal dia secara personal.
Tujuan diperkenalkan langsung bisa jadi bahan pertimbangan orang tuamu lebih ringan tentang dia sebagai calon pasangan anaknya. Kamu dan dia bisa dapat restu dari orang tuamu untuk melangkah ke jenjang lebih serius atau pernikahan.
Ia diperkenalkan langsung, artinya kamu bisa menenangkan hati orang tuamu kalau kalian sudah merencanakan pernikahan secara sadar dan matang. Istilahnya, buatlah orang tuamu bisa mengerti keadaanmu. Kadang orang tua butuhkan penjelasan dari kamu untuk membuatnya bisa memahami situasimu.
Yang perlu kamu pahami, orang tua hanya menginginkan terbaik untuk anaknya. Orang tua berpikir menjodohkanmu dengan calon pilihannya sebagai salah satu cara membantumu untuk merasa bahagia dalam hidupmu. Jika kamu tidak menginginkan perjodohan, maka buatlah orang tuamu mengerti dengan keputusanmu itu.
Baca juga: Alasan Sebagian Orang Minta Dijodohkan dalam Kehidupan Cintanya
Jika kamu menerima atau mengikuti perjodohan ini. Tidak ada salahnya kamu tanyakan 4 pertanyaan dasar ini
1. Apa tujuannya ikut perjodohan ini?
Kamu tanyakan apa tujuan dia ikut perjodohan ini. Dari tujuan itu kamu bisa menyesuaikan apa tujuanmu dengan tujuan dia. Jika tujuan dia tidak sesuai dengan kamu. Ada baiknya pertimbangkan lagi. Jangan sampai pernikahan kamu jadi tidak bahagia karena hanya ingin menyenangkan orang tuamu. Ingat ya, yang menjalani pernikahan adalah kamu bukan orang tuamu.
2. Apa motivasinya ikut perjodohan ini?
Kamu tanyakan apa motivasi dia ikut perjodohan ini. Ingat ya, tidak semua orang punya niat baik untuk mencari pasangan seperti yang kamu niatkan. Apa motivasinya? Tekanan dari orang-orang di sekitarnya, takut kesepian, usia yang deadline, cuma hawa nafsu, mencari jaminan finansial biar dia bisa hidup enak, ingin cepat keluar dari rumah, biar ada yang ngurusin, atau jalan keluar atas permasalahan hidup.
3. Apa pandangannya tentang pernikahan?
Jangan lupakan kamu tanyakan apa pandangan dia tentang hubungan yang serius. Pernikahan itu seperti apa menurut dia. Kamu akan mendapatkan kesimpulan seperti apa pandangan dia tentang pernikahan. Kalau kamu tidak cocok, maka hentikan saja jangan memaksakan dirimu hanya karena alasan penasaran.
4. Apa dia tidak berbohong tentang profilnya?
Terakhir tidak kalah penting, kamu harus tanyakan profil dia setelah kamu merasa cocok dari 3 pertanyaan di atas. Kamu wajib cari tahu apa latar belakang dia sebanyak-banyaknya. Jangan salah pilih pasangan karena terkoceh penampilan luarnya saja. Periksa dan selidiki dulu dia secara benar. Jangan terburu-buru menikah. Berikan pertanyaan berulang yang sama untuk tahu dia berbohong atau tidak.
Terima kasih buat kamu yang sudah membaca sampai selesai. Tinggalkan komentarmu apabila masih ada kurang dimengerti. Ingin curhat? Kamu menginginkan solusi lebih profesional dari konselor silakan ke menu layanan curhat.
Pastikan kamu subscribe agar nggak ketinggalan update 5K’s relationship. Follow juga Instagram @ruang cinta yang bahas masalah relationship yang remeh-temeh, serius, hingga sensitif. Termasuk isu-isu tabu relationship dibahas secara ringan.