Apakah harus meninggalkannya ataukah bertahan seringkali kalimat ini muncul di benaknya kita apabila sang pacar masih bingung atau belum memberikan keputusannya mengenai kelanjutan hubungannya ke depan, apalagi hubungan yang dijalani bisa dikatakan sudah cukup lama dan pacar hanya berjanji akan memperkenalkan keluarganya ataupun mengunjungi keluarganya kita.
Kondisi tersebut bisa membuat kita jadi ilfil, hubungan berpacaran yang dijalani tidak hanya menghabiskan banyak waktu, tenaga dan pikiran tetapi juga usia kita makin lama makin tidak muda lagi ternyata sang pacar ingkar janji dengan janjinya dulu, ingin menjalani keseriusan hubungan ke depannya dengan memperkenalkan keluarganya dan menikahi diri kita.
Apakah harus meninggalkannya ataukah bertahan hal ini muncul karena kurangnya kemampuan berkomunikasi secara terbuka dan jujur di antara kedua pasangan secara mendalam
Kuncinya adalah berkomunikasi hanya itu satu-satunya jalan, kendala ini seringkali terjadi karena kurangnya kemampuan keduanya untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur di antara kedua pasangan yang tidak lancar, komunikasi yang baik adalah berbicaralah dari hati ke hati secara mendalam.
Istilahnya komunikasi yang terjadi bukan sekedar berbicara tidak jelas arahnya atau berbicara keromantisan semata tetapi sampai tingkat sharing dengan mengetahui keterbukaan secara jelas seperti apa visi misi ke depannya, apa niat dan tujuannya menjalin hubungan ini, apa harapannya dari hubungan ini.
Lalu bagaimana mengatasi kalau terjadi perbedaan harapan, bagaimana menghadapi dan mengatasi jalan keluarnya kalau ada masalah, bagaimana kebiasaannya, apa kesukaannya, bagaimana tingkat keegoisannya maupun keegoannya, dan lain-lain.
Di sinilah makna yang sebenarnya hubungan berpacaran sebagai sarana kegiatan untuk belajar melihat, mengenal, memahami dan peka dengan menggunakan logika rasio buat menemukan frekuensi yang cocok buat di hati dan pikiran bagi keduanya.
Pacaran bukan sebagai sarana kegiatan yang diisi untuk menemukan atau memuaskan hasrat bersenang-senang semata, hanya menginginkan sesuatu yang indah-indah atau manis-manis saja, tak heran seringkali terjadi munculnya potensi konflik berkepanjangan.
Komunikasi yang terjadi hanyalah bertengkar tiada henti dan bingung campur kaget ketika menerima kenyataan bahwa sikap dan karakter pacarnya tidak seperti yang kita harapkan, lalu muncul apakah harus meninggalkannya ataukah bertahan.
Contohnya ketika lewat chat orangnya asyik, lucu dan kata-katanya romantis tetapi ketika ketemuan orangnya kok berbeda jadi tidak asyik dan pendiam jadi bikin bosan suasananya, atau di awalnya orangnya sangat romantis dan perhatian tetapi kok berubah 180 derajat tidak seperti dulu kalau ada masalah orangnya jadi suka marah-marah, suka menyalahkan dan susah untuk dihubungi.
Kasus-kasus tersebut seringkali terjadi ketika proses pengenalannya hanya menginginkan sesuatu yang indah-indah atau manis-manis saja, tak heran tidak ada proses untuk belajar saling mengenal, memahami, bertenggang rasa, komunikasi yang terjadi tidak lancar, tidak terbuka jalan pikirannya, egosentris, tidak mau belajar untuk mengalah atau bertoleransi, dan lain-lain.
Proses pengenalannya dalam berpacaran membutuhkan waktu relatif lama antara 2 tahun sampai 4 tahun untuk mengenal dan memahami seperti apa sikap dan karakter pacarnya termasuk juga kebiasaannya, itu semua tergantung dari usia dari masing-masing pasangan dalam menjalaninya, usia masih muda relatif ditemukan faktor keegoisannya maupun keegoannya masih amat tinggi, baik itu jalan pikirannya maupun hatinya dibandingkan usia matang.
Kalau berpacaran tujuannya hanya menginginkan sesuatu yang indah-indah atau manis-manis saja dan proses pengenalannya masih relatif belum lama, ada kemungkinan besar memunculkan adanya keraguan dari salah satu pasangan untuk memperkenalkan keluarganya atau menjalani keseriusan hubungannya, tercermin dari sang pacar makin lama makin tidak mantap menjalaninya dan membawanya ke arah yang tidak jelas.
Seorang pacar yang masih ragu dengan hubungannya tidak akan membawa kita sebagai pacarnya untuk diperkenalkan kepada orang tuanya terutama hal ini seringkali terjadi pada laki-laki, dalam benaknya sang pacar memperkenalkan kepada keluarganya bahwa dirinya membawa tanggung jawab yang serius tidak hanya untuk keluarganya tetapi juga keluarga pacarnya.
Ada indikatornya sang pacar mulai kurang berminat lagi dengan kita terlihat dari sang pacar seakan-akan mulai menjauh dan lebih tertutup, komunikasi yang terjadi tidak seasyik dan selancar dulu bahkan membosankan, ada saja alasannya selalu menghindari kalau diajak ketemuan atau berbicara mengenai keseriusan hubungannya.
Setiap kali bertemu selalu ada saja alasannya buat bertengkar, jarang melakukan kontak untuk memberikan kabar, kalau berbicara hanyalah basa basi bukan sesuatu hal yang penting untuk diperbicarakan apalagi selalu kita yang melakukan komunikasi duluan bukan dirinya, sering tidak menepati janjinya dengan berbagai alasannya.
Kita tidak lagi prioritas utamanya atau bisa juga pacar sudah jenuh dengan hubungannya tetapi bingung bagaimana caranya untuk minta putus dari kita, sikapnya yang tidak jelas tersebut bisa membuat kita jadi bingung untuk mengambil keputusan, apakah harus meninggalkannya ataukah bertahan menjalani hubungan ini.
Untuk mengatasinya cobalah komunikasi dulu dengan sang pacar secara terbuka dan jujur, sampaikan apa yang kita rasakan kepada pacar kita dan jangan ada yang ditutup-tutupi untuk mencari tahu akar permasalahannya, kalau kita menginginkan hubungan keseriusan namun sang pacar masih ingin berpacaran maka jalan keluar terbaiknya adalah tinggalkan saja dia walaupun kita masih menyayanginya daripada menjalani hubungan yang tidak jelas ke depannya.
Kesimpulan apakah harus meninggalkannya ataukah bertahan:
Sang pacar malah bingung dengan keputusannya mengenai kelanjutan hubungannya ke depan, tak heran keadaan tersebut membuat kita jadi ilfil karena tidak hanya menghabiskan banyak waktu, tenaga, pikiran dan usia kita tidak lagi muda ternyata sang pacar ingkar janji dengan janjinya dulu. Hal tersebut terjadi karena kurangnya kemampuan berkomunikasi secara terbuka dan jujur di antara keduanya secara mendalam.
Terima kasih sahabat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca apakah harus meninggalkannya ataukah bertahan, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Berikan komentarnya atau ada yang ingin ditanyakan?
Aku punya cowo kita udah putus nyambung sering banget mungkin ada 5x lebih. Kita sering marahan d HP kata2 dia kasar. Skrg dia mnta balikan dan janji gak akan mengulangi kesalahan itu lagi dan dia bilang mau melamar ak bulan depan. Tapi hati ini udh gak sreg meskipun sy masih syg tpi rasa kecewa itu lebh besar. Apalai dtambah sy melihat sttus2 dia dan mantan pacarnya dahulu yg membuat sy makin ilfeel. Bagaimana ini apakah sy lanjutkan hubungan ini atau tinggalkan? Tp org tua dia sgt baik trhdp saya, dia tdk membela anaknya klo lg brantem tp malah membela saya n hal itu yg bikin sy gak enak.
sista clara hubungan yang dijalaninya bisa dikatakan sudah tidak sehat lagi, apalagi sampai 5x putus nyambung. hubungan putus nyambung berarti ada yang salah dengan pola komunikasi, masih mengutamakan ego, dan tidak mampu menghadapi konflik. jika sista menerima si dia kembali, harus siap menerima lagi semua kata-kata kasarnya, bahkan kelakuan kasar yang tidak sista ketahui. coba sista bayangkan masih proses pengenalan saja (pacaran) si dia sudah memperlakukan sista dengan kasar, bagaimana nanti setelah menikah? jangan kaget si dia bisa lebih kasar kelakuannya daripada saat ini, terutama ketika menghadapi masalah dalam rumah tangganya. pacar yang suka melakukan kekerasan dalam masa pacaran sebagai cikal bakal KDRT setelah menikah. ada baiknya sista tidak usah lagi menerima si dia kembali, carilah cowok yang bisa menghargai sista seutuhnya
kalau cowonya berubah selalu bohong beda seperti dulu , terus dia sering banget ingkar janji , pas bilangnya mau ketemu tapi nyatanya ngga dateng itu kaya gimana , apa harus dipertahankan apa tidak , apalagi hubungannya itu udah 2 tahun
berubahnya sudah berapa lama sista? kalau sudah ada lebih dari 2 minggu bisa jadi cowoknya lagi sibuk dengan aktivitas kesehariannya atau cowoknya lagi bosan sama hubungannya. sebelum memutuskan dipertahankan atau tidak, ada baik sista komunikasikan dulu apa yang dirasakan oleh sista untuk disampaikan kepada cowoknya “kenapa kok berubah”, kalau ternyata sikapnya tidak perubahan untuk memperbaiki hubungannya disarankan tinggalkan cowoknya, baca juga fase perubahan gaya pacaran yang patut diperhatikan
Gimana klw pacar kita berubah, dia tidak pernah mengawali sms lagi, selalu kita yang mengawali sms,, perhatian kpd kita kurang, padahal kita selalu perhatian kpd dia.
Apa langkah kita sobat ?
sikapnya mulai berubah sejak kapan? kalau sikapnya berubah sudah ada jangka waktu 2 minggu sampai 1 bulan ditunjukkannya seperti itu, ada kemungkinan besar dirinya tidak lagi tertarik lagi sama sobat. ada baiknya sobat lakukan komunikasi lagi kepadanya, tanyakan langsung kenapa sikapnya berubah tidak seperti dulu, disarankan komunikasinya bertatap muka (ketemuan) dan hindari via message atau chat apabila ingin berbicara hal yang serius sama ceweknya