Aku ingin dia mengerti perasaanku, maka kamu harus menguasai teknik komunikasi yang asertif. Agar dia bisa paham apa yang sebenarnya kamu inginkan atau harapkan dari hubunganmu.
Menurut KBBI Daring, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Sedangkan, asertif adalah tegas.
Komunikasi asertif bisa dikatakan kamu tegas dalam sampaikan sesuatu, tapi tidak memaksa. Kamu bisa ngomong apa yang diinginkanmu dengan baik agar dapat dipahami oleh dia.
Dia bisa paham apa yang kamu inginkan tanpa harus menerka-nerka dulu apa maksudmu. Gampangnya, kamu tidak gunakan bahasa kode-kodean melainkan menyampaikan secara langsung, jujur, dan terbuka ke dia.
Baca juga: 5 Contoh Komunikasi yang Sehat dan Baik dengan Pacar
Bagaimana caranya aku ingin dia mengerti perasaanku? Kamu harus kuasai komunikasi secara asertif
1. Pahami dulu apa itu komunikasi asertif
Komunikasi asertif bukan kamu bersikap pasif atau agresif dalam menyampaikan sesuatu, tapi kamu dapat langsung dan jujur apa yang ingin disampaikan ke dia. Kamu dapat percaya diri ketika menyampaikan pendapatmu, tapi kamu tetap bisa menghargai pendapat dia.
2. Selalu gunakan kata ‘Saya’ bukan ‘Kamu’
Untuk menyampaikan pendapatmu/keinginanmu selalu gunakan kata ‘Saya’ karena kata itu dapat memberikan pengertian bukan untuk menyalahkan atau menyerang dia. Contohnya, “Saya rasa….” atau “Saya pikir….”
Coba bandingkan kalau kamu gunakan kata ‘Kamu’ ke dia. Kata itu bisa membuat dia merasa diserang oleh kamu. Yang ada dia bisa jadi agresif saat berkomunikasi dengan kamu. Contohnya, “Kamu itu selalu saja….”, atau “Kamu itu seharusnya….”
3. Menghargai dan menerima perbedaan kalian
Ingat ya, komunikasi asertif bukan berarti kamu bisa merasa paling benar atau ingin menang sendiri. Komunikasi asertif kamu diharuskan untuk bisa sampaikan pendapatmu dengan rasa hormat dan berusaha untuk pahami pemikiran dia. Gampangnya, kamu tidak menyalahkan atau menyudutkan dia atas perbedaan yang ada.
Baca juga: Komunikasi Dua Arah Adalah Kunci Agar Hubungan Langgeng
4. Sampaikan dengan bahasa sederhana bukan berbelit-belit
Apa pun yang ingin kamu sampaikan ke dia, maka bicarakan secara langsung dan jujur. Jangan pernah gunakan gaya komunikasi berbelit-belit, seperti bahasa kode-kodean karena dia tidak terlahir dengan kemampuan membaca pikiranmu. Bukan juga dengan menyalahkan/menyerang dia, tapi komunikasikan dengan menyampaikan sejumlah fakta.
5. Usahakan bersikap tenang
Kamu pasti paham kalau menyampaikan apa pun dalam keadaan emosi tidak ada gunanya. Kondisi emosi akan membuatmu terlihat agresif dalam menyampaikan sesuatu ke dia. Jadi, usahakan dirimu tenang.
Ketika pikiranmu tenang, maka ucapanmu akan baik dan terarah tidak menyalahkan/menyudutkan/mengancam dia. Pikiran dan ucapan yang tenang tidak hanya berikan kamu rasa percaya diri, tapi juga membuatnya jadi tenang. Bahkan, dia respek sama kamu.
Baca juga: Kenapa Kamu Harus Punya Self Love dalam Hubunganmu?
Oh ya, komunikasi asertif tidak bisa kamu dapatkan secara instan. Kamu butuh waktu dan latihan terus-menerus agar jadi kebiasaanmu. Kamu konsisten lakukan 5 tips komunikasi asertif di atas.
Kamu jadi terbiasa menyampaikan pendapat/keinginanmu secara asertif bukan bahasa kode-kodean. Manfaatnya tidak hanya untuk hubungan romantismu saja (pacaran, pranikah, dan pernikahan), tapi juga aktivitas kehidupanmu di dunia nyata.
Selamat mempraktekkan komunikasi asertif bersama pasanganmu.
Suka artikel aku ingin dia mengerti perasaanku kuasai teknik komunikasi asertif ini? Pastikan kamu subscribe weekly digest agar tidak ketinggalan update dari kita seputar cinta, pranikah, pengelolaan diri, dan pengembangan diri, atau klik melek cinta news.
Terima kasih buat kamu sudah membaca sampai selesai. Semoga bermanfaat. Kalau kamu punya pengalaman yang sama, berbagi ya kita semua bisa belajar dari pengalamanmu.
Ingin curhat? Kamu menginginkan solusi lebih profesional dari konselor, silakan ke menu layanan curhat. Follow instagram kita @ruang cinta seputar cinta yang remeh-temeh, serius, sampai sensitif. Plus isu-isu tabu yang dibahas secara ringan.