Benarkah aksi mesum dokter Priguna Anugerah Pratama yang membius dan memperkosa korban perempuan berusia 21 tahun yang sedang menemani ayahnya di RSHS Bandung karena mengidap gangguan somnofilia?Â
Isi konten:
Aksi mesum dokter Priguna sudah incar korban dalam kondisi sadar
Saya kurang setuju dengan mencuatnya narasi, bahwa dr Priguna mengidap gangguan somnofilia. Seperti yang dibeberkan oleh polisi, bahwa dr Priguna sudah mengincar korban yang berusia 21 tahun dalam keadaan sadar.
Yang artinya, dr Priguna sudah mengalami keterangsangan seksual ketika korban dalam keadaan sadar bukan pingsan.
Bahwa dokter Priguna dengan sadar mendekati korban yang sedang menjaga ayahnya dan membutuhkan transfusi darah.
Lalu dr Priguna mengelabui korban yang berusia 21 tahun dengan modus pemeriksaan crossmatch atau kecocokan golongan darah untuk keperluan transfusi pada ayah korban yang sedang dirawat di ruang ICU.
Korban perempuan yang berusia 21 tahun mengikuti permintaan dokter Priguna, lalu dibawa ke lantai 7 gedung RSHS Bandung. Korban diminta oleh dokter priguna untuk ganti pakaian dengan baju pasien.
Selanjutnya korban yang berusia 21 tahun dibius oleh dokter Priguna. Dalam kondisi tidak sadar, baru dokter Priguna memerkosa korban.
Sekitar pukul empat pagi, korban terbangun dalam kondisi pusing dan sempoyongan. Korban juga merasakan nyeri pada bagian tangan akibat infus juga area kemaluannya.
Korban perempuan yang berusia 21 tahun merasa curiga, lalu memutuskan melakukan visum dan hasilnya terdapat adanya cairan sperma di kemaluan korban.
Pihak keluarga tidak tinggal diam mengetahui kejadian tersebut dan melaporkan peristiwa itu ke Polda Jabar.
Baca juga: Audrey Davis Korban Permainan Cowok Narsistik Seksual
Dokter Priguna membius korban agar pingsan lalu setubuhi tanpa perlawanan

Seperti yang dibeberkan oleh polisi dalam konferensi pers, bahwa dokter Priguna sudah mengalami keterangsangan seksual ketika korban perempuan yang berusia 21 tahun dalam keadaan sadar bukan pingsan.
Dokter Priguna menggunakan cara kekerasan dengan membius korban prempuan berusia 21 tahun. Ketika korban dalam kondisi pasif atau kehilangan kesadaran karena dibius, barulah dokter Priguna melancarkan aksi bejatnya dengan memerkosa korban.
Dengan kata lain, modus dengan cara membius korban agar dokter Priguna bisa menyetubuhi tanpa perlawanan. Modus bikin korban pingsan kerap dijumpai dalam kasus perkosaan.
Ini sebabnya saya kurang setuju kalau dokter Priguna mengidap gangguan somnophilia.
Apa alasannya?
Somnofilia mirip sama nekrofilia adalah gangguan seksual di mana penderitanya merasa terangsang saat melihat atau menyentuh orang dalam kondisi pasif, seperti sedang tertidur, pingsan, atau tidak sadar.
Tapi bedanya nekrofilia pada mayat, sedangkan somnofilia pada orang bernyawa.
Baca juga: 4 Ciri Pasti Cowok Mesum Jago Manipulasi Cewek
Dokter Priguna membius dan perkosa korban adalah kejahatan seksual

Alasan lain yang saya kurang setuju dokter Priguna mengidap gangguan somnophilia, kenapa? Aksi mesum dokter Priguna memerkosa korban yang berusia 21 tahun sudah masuk ranah pidana dalam konteks kasus kekerasan seksual.
Ini sesuai dengan undang-undang tindak pidana kekerasan seksual yang menempatkan kejahatan seksual sebagai kejahatan serius.
Sayangnya polisi dalam konferensi persnya menyebutkan dokter priguna mengidap kelainan seksual, maka pengacara tersangka bisa memakai narasi kelainan seksual untuk memperoleh keringanan pidana.
Kok bisa, apa alasannya?
Kelainan berasosiasi dengan gangguan, penyimpangan, atau ketidaknormalan. Maka dokter Priguna dianggap orang yang berbuat jahat akibat pengaruh kelainan seksual yang dia miliki.
Apabila dokter Priguna tidak mengidap kelainan seksual, maka kecil kemungkinan dia melakukan tindak pidana (perkosaan). Apabila kelainan seksual itu berhasil diobati, maka dokter Priguna tidak akan mengulangi kejahatan bejatnya.
Jika memang dokter Priguna mengidap kelainan seksual, maka bukanlah tugas polisi melainkan tugas pengacara yang harus membeberkan atau membuktikan kelainan seksual itu.
Kesimpulan dokter Priguna mengidap gangguan somnophilia
Aksi bejat dokter cabul membius dan memerkosa korban perempuan yang berusia 21 tahun bukanlah gangguan somnofilia. Dokter Priguna sudah mengincar korban perempuan ini dalam keadaan sadar, lalu membius agar korban pingsan (tidak melawan).
Ini menunjukkan dr Priguna Anugerah Pratama sudah mengalami keterangsangan seksual ketika korban berusia 21 tahun dalam kondisi sadar bukan pingsan. Dengan kata lain, aksi cabul dokter Priguna adalah kejahatan seksual.
Nonton aksi mesum dokter Priguna versi video
Kalau kamu suka sama postingan ini, silakan share penyebab aksi mesum dokter Priguna di media sosialmu. Kalau kamu rasa postingan ini bermanfaat, silakan share tulisan ini di media sosialmu agar lebih banyak lagi teman-temanmu yang memahami topik ini.
Yang ingin curhat masalah cinta dan menginginkan solusi profesional tanpa menghakimi. Melek cinta punya teman curhat bareng psikolog klinis untuk mendengarkan cerita kamu. Teman curhat via chat ini bukan bersifat konseling ya, curhat cinta online
Yuk kita belajar bareng seputar isu relasi cinta dan keintiman dalam hubungan romantis. Subscribe Youtube @Melek Cinta, Instagram @Ruang Cinta, dan Facebook @Melek Romansa. Follow juga @Google News yang berisi konten dipersonalisasi hanya untuk kamu.
Apa kamu punya komentar tentang aksi mesum dokter Priguna ini?