Melek Cinta - Logika Hubungan - 3 Tanda Kamu Sudah Siap Finansial untuk Menikah dan Bangun Keluarga

3 Tanda Kamu Sudah Siap Finansial untuk Menikah dan Bangun Keluarga

melek cinta tempatnya belajar cinta gratis
Perkaya wawasan kamu semua hal tentang keintiman dalam hubungan romantis, termasuk isu bercinta. Follow Google News Melek Cinta

3 Tanda kamu sudah siap finansial untuk menikah dan membangun keluarga kecilmu. Sebelum membahasnya, siap finansial bukan berarti kamu harus kaya, sukses, atau mapan dulu untuk mengajak dia menikah.

Bukan berarti pula kamu mengajak dia menikah tanpa ada kesiapan finansial yang baik. Kesiapan ini menyangkut masa depan hubungan dan stabilitas keuangan dalam rumah tangga kalian ke depan.

Menikah bukan sekadar “asal sah”, cuma “soal pesta”, jalan pintas untuk keluar dari masalah hidupmu, atau pertanyaan dari orang-orang terdekat kamu.

“Ayo dong, habis ini kamu kan jadi tenang kalau udah sah”, “Kapan nih nikah? Udah lama pacaran gak baik lo lama-lama, udah kerja kan dua-duanya?” atau “Lamaran tahun ini aja yang penting ada ikatan dulu.” 

“Untuk apa sekolah tinggi-tinggi nanti ujung-ujungnya mengurus anak”, “Jangan sekolah tinggi-tinggi nanti cowok takut lho”, atau “Nikah saja dulu rezeki akan menyusul. Kalau menunggu mapan, kapan nikahnya?.”

Menikah, berarti kamu harus siap lahir batin menjalani peranmu sebagai mitra hidup pasangan. Menikah = kalian tumbuh bersama yang salah satunya merencanakan keuangan sejalan dengan tujuan bersama.

Jika kamu berniat untuk membangun keluarga. Kesiapan menikah bukan hanya menyangkut soal cinta dan kesiapan finansial saja, tapi ada faktor lain yang harus dipertimbangkan secara matang pula, yaitu:

  • Kecocokan sifat,
  • Komitmen,
  • Persamaan keyakinan,
  • Visi misi,
  • Latar belakang keluarga,
  • Kesiapan mental.

BACA JUGA: Pentingnya Hidup Mandiri Setelah Menikah Ini Manfaat yang Kalian Dapatkan

Berikut 3 Tanda kamu siap finansial untuk menikah dan membangun keluarga kecilmu

1. Punya sumber penghasilan sendiri

3 Tanda Kamu Sudah Siap Finansial untuk Menikah dan Bangun Keluarga

Poin pertama ini tidak bisa ditawar lagi. Wajib hukumnya. Pastikan sebelum menikah calon pasangan bukan pribadi yang malas dan sudah memiliki sumber penghasilan sendiri. Ia tidak lagi bergantung dengan orang tuanya.

Ia sudah bisa mendiri untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya sendiri. Ini penting karena setelah menikah ada situasi kamu harus berbagi biaya hidup dengan pasanganmu.

2. Punya pengetahuan pengelolaan keuangan keluarga

3 Tanda Kamu Sudah Siap Finansial untuk Menikah dan Bangun Keluarga

Ini masih berkaitan erat dengan poin pertama di atas, gaya hidup calon pasangan boros atau tidak, juga tanggung jawabnya mengelola uangnya sendiri bisa dilihat dari perencanaan keuangannya.

Kamu dan dia memiliki pengetahuan perencanaan keuangan yang baik, maka kalian dapat menyusun perencanaan keuangan agar tidak terjadi besar pasak daripada tiang yang akhirnya terjerat utang.

Kalian juga tidak bingung menyisihkan penghasilan untuk keuangan keluarga jangka pendek, menengah, dan panjang. Contohnya menabung, investasi, dana darurat, dana untuk hobi yang tidak mengganggu tabungan, dan dana lain untuk peningkatan gaya hidup kalian.

Kamu dan dia memiliki pengetahuan pengelolaan keuangan keluarga yang baik. Kalian dapat disiplin untuk mengelola keuangan yang sudah diatur sesuai pos pengeluaran dan pemasukan yang ada.

Misalnya, pengeluaran bulanan, bayar tagihan/cicilan, kegiatan sosial, dan lain sebagainya. Karena banyak kasus perceraian karena masalah uang, seperti kurangnya pendapatan, masalah utang, atau salah urus anggaran rumah tangga.

BACA JUGA: 10 Kesiapan Menjelang Pernikahan dan 10 Persiapan Biaya Pernikahan

3. Terbuka pada pasangan dalam mengelola keuangan

3 Tanda Kamu Sudah Siap Finansial untuk Menikah dan Bangun Keluarga

Kalian harus memahami setelah menikah harus terbuka dalam hal pengelolaan keuangan. Ini penting untuk membangun keterbukaan dan kejujuran dalam pernikahan kalian. Setelah menikah kalian harus siap untuk menerima dan berbagi beban dengan pasangan.

Contohnya berapa besar sumber penghasilan kalian, dari mana asal sumber penghasilan kalian, bagaimana kalian berdua menggunakan uang sebagai pasangan, dan berapa persen penghasilan yang kalian alokasikan untuk kebutuhan hidup maupun biaya lainnya. Bicarakan semua itu sama pasangan.

Jangan ada pikiran untuk menyembunyikan atau memberikan informasi palsu perihal keuangan pada pasangan setelah menikah. Tidak ada salahnya kamu membiarkan pasangan untuk mengelola uangmu, terutama kamu termasuk orang tidak bisa mengelola keuangan dengan baik.

Menikah artinya kalian bertindak sebagai satu unit kehidupan dan tujuan hidup yang sama. Fondasi pernikahan yang langgeng membutuhkan disiplin dan kepercayaan, terutama penggunaan uang bersama.

BACA JUGA: Keluarga Bahagia Dimulai dari Istri yang Bahagia. Happy wife, happy life

Suka artikel ini? Pastikan kamu subscribe newsletter mingguan agar tidak ketinggalan update relasi cinta, pranikah, dan pengembangan diri. Gratis. Jangan lupa cek melek cinta via google news.

Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai selesai. Semoga bermanfaat. Kalau kamu punya pengalaman yang sama bisa berbagi. Bisa jadi kita semua bisa belajar dari pengalamanmu.

Ingin curhat? Kamu menginginkan solusi profesional dari konselor, silakan ke menu layanan curhat. Follow instagram kita @ruang cinta seputar cinta yang remeh-temeh, serius, sampai sensitif. Plus isu-isu tabu yang dibahas secara ringan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.