Melek Cinta - Emosi Cinta - Kenali bahasa egois dalam hubungan cinta

Kenali bahasa egois dalam hubungan cinta

blog edukasi cinta - curhat cinta online gratis
Perkaya wawasan kamu semua hal tentang keintiman dalam hubungan romantis, termasuk isu bercinta. Follow Google News Melek Cinta

Kenali bahasa egois dalam hubungan cinta di dalamnya selalu menyangkut sebuah kepentingan sepihak dari salah satu pasangan agar dituruti dan dipenuhi oleh kekasihnya atau kita mengenalnya mau menang sendiri, bahasa dan kepentingan memiliki keterkaitan dan relasi yang erat satu sama lainnya tergantung dari kepentingan apa yang melatarbelakanginya.

Apabila niat dan tujuannya baik maka hasilnya akan baik, namun kalau niat dan tujuannya tidak baik maka hasilnya tidak baik pula. Melalui bahasa pula dominasi akan kepentingan yang tidak baik bisa dipraktikkan, semuanya tergantung dari siapakah yang mengucapkan dan melakukannya untuk mewujudkan keinginannya di dalam sebuah hierarki sosial.

Untuk mengetahuinya kita bisa memperhatikan bagaimana penggunaan kalimat, intonasi, kosakata dan aksen yang digunakannya dalam menyampaikan sesuatu untuk memperlancar suatu keinginannya. Pengaruh dan kekuatan bahasa tersebut tergantung dari perilaku orang yang mengucapkannya, bagaimana cara pengucapannya, apa niat dan tujuannya di balik ucapannya akan memberikan efek yang luar biasa kepada siapa yang mendengarkannya.

Contohnya kekasih yang egois dalam menggunakan bahasanya tidak hanya untuk memperlancarkan keinginan sesaatnya agar segera dituruti oleh pasangannya tetapi juga untuk membenarkan alasan pembenarannya apabila dirinya melakukan kesalahan, istilahnya tidak mau dipersalahkan atas perbuatannya tetapi malah menyalahkan pasangannya atau kondisi hubungannya.

Kekasih yang egois selalu menekankan bahasa dengan simbol-simbol tertentu dalam hubungannya, bertujuan untuk mengontrol, menguasai, menakuti dan mengancam pasangannya sebagai salah satu bentuk kekerasan yang dilakukan secara halus dan lembut, untuk menciptakan suatu jarak yang jelas supaya dirinya bisa menguasai secara utuh pasangannya.

Misalnya cowoknya menekankan kata-kata penyesatan dengan melemparkan suatu pernyataan akan menikahi ceweknya tetapi cowoknya mengajak ceweknya melakukan hubungan badan di luar nikah terlebih dulu, alasannya si cowok meminta hal tersebut agar dirinya tidak akan pergi meninggalkan ceweknya, namun seiring perjalanan waktu kalau ceweknya menolak ajakan tersebut cowoknya mengancam minta putus.

Contoh lainnya ceweknya selalu menuntut kepada cowoknya tiap bulannya meminta sejumlah uang tertentu dengan cara membuka rekening bersama, alasannya si cewek untuk belajar mempersiapkan dalam mengelola kebutuhan hidup sebelum menikah agar setelah menikah tidak kaget atau bingung, kenyataannya untuk memuaskan kebutuhan pribadinya sendiri bukan kepentingan bersama.

Kenali bahasa egois dalam hubungan cinta yang penggunaannya memiliki dua macam bahasa yang berbeda bentuknya dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi

Bahasa tingkat rendah bisa dikatakan pola bahasanya cenderung tidak stabil, ada keraguan, tidak ada ketegasan dan mudah sekali berubah-ubah, sedangkan bahasa tingkat tinggi bisa dikatakan bahasanya cenderung stabil, jelas, pasti dan tegas. Bahasa tingkat tinggi diperoleh dari hasil proses belajar dari pengalaman hidupnya sehingga pola bahasanya lebih dipahami, dihargai dan dihormati oleh pihak yang mendengarkannya.

Perbedaan penguasaan dan penggunaan bahasa tersebut bisa menentukan seseorang dalam mempengaruhi dan memperlancarkan untuk meraih tujuan dalam hidupnya, jadi mudah ditebak siapapun orang yang menguasai bahasa tingkat tinggi lebih mampu mendominasi atau menguasai pembicaraan termasuk juga permintaan atas keinginannya.

Tak heran dalam menjalani hubungan cinta, bahasa yang dimiliki atau dikuasai oleh seseorang tidak hanya sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan suatu keinginannya tetapi juga instrumen untuk menyampaikan tindakannya yang khas kepada kekasihnya, apakah nanti akan memunculkan kebaikan atau keegoisan di dalamnya.

Bahasa dalam cinta tergantung dari perilaku masing-masing pihak yang menjalankannya, apakah hanya mengandalkan keterlibatan yang mendominasi kekasihnya melalui kepatuhan pasif, contohnya pengekangan dalam melakukan semua aktivitas kesehariannya wajib memberitahukan kepada kekasihnya atau meminta layanan antar jemput tiap harinya ibaratnya kekasihnya jadi sopir pribadinya.

Bahasa tersebut secara tidak langsung ada suatu bentuk paksaan terselubung berupa persetujuan dari pemikiran kekasihnya untuk ditanamkan secara halus kepada pasangannya agar dituruti segala kemauannya sebagai sudut pandang yang universal, istilahnya pembenaran atas suatu tindakannya untuk mencapai suatu keinginannya walaupun harus mengorbankan kepentingan perasaan pasangannya.

Bentuk paksaan terselubung bisa membuka peluang terciptanya kekerasan dalam hubungan cintanya sebagai prinsip pembenaran atas suatu tindakannya untuk memaksakan kekasihnya tanpa ada persetujuan terlebih dahulu, contohnya manipulasi atau memanfaatkan, penghinaan, berita bohong, menyalahkan atau menyudutkan, mengancam dan menusuk dari belakang.

Untuk mengatasi agar tidak menjadi korban berkelanjutan, pertama kali kita lakukan adalah kenali bahasa egois dalam hubungan cinta bisa dilihat dari cara kerjanya, berpikirnya, bertindaknya dan pengucapannya lebih ke arah faktor keegoisan semata atau orangnya mau menang sendiri dalam menjalani hubungan cintanya.

Apabila kita menyadari bahwa sang kekasih berlaku egois, jangan pernah diam menerima perilakunya tetapi kita wajib kritis dengan mengungkapkan apa yang kita rasakan untuk disampaikan kepadanya, tentu saja dengan cara yang jelas dan tegas, baca juga cinta mengajarkan konsep keterampilan sosial.

Kesimpulan kenali bahasa egois dalam hubungan cinta:

Ada kepentingan sepihak dari salah satu kekasihnya agar dituruti dan dipenuhi oleh pasangannya tergantung dari kepentingan apa yang melatarbelakanginya, kalau niat dan tujuannya baik maka hasilnya jadi baik, kalau niat dan tujuannya tidak baik maka hasilnya tidak baik. Perlu kita kenali bahasa egois dalam hubungan cinta dengan memperhatikan bagaimana penggunaan kalimatnya, intonasinya, kosakatanya dan aksen yang digunakan dalam menyampaikan sesuatu keinginannya.

Terima kasih sobat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca kenali bahasa egois dalam hubungan cinta, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Sobat ada tanggapan lain?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.