Keberhasilan hubungan cinta tergantung kita sendiri bagaimana untuk bersikap dalam menghadapi dan melewati segala macam rintangan yang datang silih berganti, apabila kita bersama pasangan berhasil menghadapi dan melewatinya penuh dengan kesabaran, kerja sama dan doa maka levelnya akan naik satu tingkat ke depan yang efeknya kebahagiaan, ketenteraman dan keintiman bisa tercapai di dalam hubungan cintanya.
Daftar Isi (TOC):
Untuk mendapatkan tiga elemen tersebut, yaitu kesabaran, kerja sama dan doa. Kembali lagi hakikat cinta itu sendiri, bahwa masing-masing pasangan harus memiliki niat dan tujuan yang jelas untuk apa dirinya bersedia menjalin hubungan cinta dengan seseorang, apakah untuk keseriusan dalam hidupnya atau sekedar bersenang-senang dalam hidupnya.
Keberhasilan hubungan cinta tergantung kita sendiri dalam menghadapi masalah yang muncul dan dibutuhkan niat dan tujuan yang sama untuk apa kedua pasangan menjalani hubungan cinta
Hal tersebut bisa menentukan jalan ceritanya ke depannya, bahwa orang yang menjalani hubungan cinta apabila niat dan tujuannya tidak jelas hanya sekedar untuk bersenang-senang pasti dijumpai dirinya akan selalu mengatakan cinta itu membingungkan, tak heran orangnya ketika tidak punya cinta berupaya keras untuk mendapatkannya tetapi ketika memilikinya selalu penuh dengan masalah emosi di dalamnya.
Penuh dengan masalah emosi di dalam hubungan cintanya, bahwa dirinya mengedepankan keegoisan dirinya dalam menjalani hubungannya dengan menuntut kekasihnya menjadi apa yang dirinya inginkan tanpa memperdulikan kebutuhan atau kepentingan kekasihnya.
Contohnya selalu menuntut kekasihnya jadi sosok lebih pengertian, perhatian, romantis tetapi dirinya tidak mau dituntut atas keinginan kekasihnya. Kunci keberhasilan hubungan cinta tergantung kita sendiri dalam membaca dan memahami hakikat cinta, bahwa menjalani hubungan cinta cukup dibutuhkan niat dan tujuan yang jelas.
Kalau kita bisa memahami dan membaca hakikat cinta itu sendiri maka kita akan menjadi sadar untuk memperoleh dan memiliki hubungan cinta yang romantis dibutuhkan proses kerja sama, kesabaran, penghargaan dan pengorbanan atas perjuangan yang telah dilakukan oleh sang kekasih untuk membahagiakan diri kita.
Berawal dari sana jalan untuk melahirkan sosok kekasih yang pengertian, perhatian, romantis, penyayang dan bertanggung jawab atas kebutuhannya kita bisa terealisasi dengan sendirinya tanpa adanya unsur paksaan, istilahnya sang kekasih berubah dengan sendirinya menjadi sosok yang kita inginkan bahkan bisa memunculkan rasa bangga dan bersyukur telah dipertemukan kekasih yang baik hati oleh Tuhan.
Rasa tersebut membuat kita akan berada di dalam posisi hubungan cinta yang unik, di satu sisi kita mungkin tidak terlalu berupaya keras atau memaksakan sang kekasih jadi sosok yang kita inginkan karena dirinya sudah berubah dengan sendirinya, namun di sisi lainnya kita harus bekerja keras untuk belajar setiap harinya buat menjaga dan mengembangkan hubungan cinta yang sudah baik ini.
Berapa jumlah persentasenya kita sudah melakukan hal tersebut, apakah kita sudah melakukan proses kerja sama dan kesabaran, bisa menghargai perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan oleh sang kekasih untuk membahagiakan diri kita, persentase tersebut untuk mengukur seberapa jauh tingkat keberhasilan hubungan cinta yang kita miliki.
Bahwa tingkat keberhasilan hubungan cinta tergantung kita sendiri bagaimana menjalaninya, kita bisa bersenang-senang dengan bersikap egois dan mau menang sendiri atau kita bisa tidak main-main dengan berpikiran terbuka dan mengedepankan proses kerja sama secara nyata. Semua itu tergantung dari sikap kita sendiri, apakah hubungannya sukses dalam arti egois atau sukses dalam arti sehat.
Janganlah iri hati atau menjelek-jelekkan apabila kita melihat seseorang yang memiliki kekasih yang perhatian, penyayang, romantis dan bertanggung jawab, namun kita bisa belajar dari hubungannya kenapa kekasihnya bisa menjadi sosok seperti itu. Apa resepnya bisa kita tanyakan kepada orang tersebut adalah salah satu cara terbaik untuk membangun hubungan cinta yang romantis dan mesra di dalamnya.
Dari resep tersebut kita bisa belajar tips-tipsnya dan menerapkan sesuai dengan karakternya kita maupun karakternya kekasih kita, akhirnya kita memiliki peluang lebih besar untuk menerima ilmu-ilmu baru yang segar dalam membangun, mengembangkan dan merawat hubungan cintanya, jadi kesempatan untuk memperoleh keromantisan dan kemesraan hubungannya bisa terbuka lebar.
Kalau kita hanya bisa iri hati atau menjelek-jelekkannya karena orang tersebut memiliki hubungan cinta yang baik dan memiliki kekasih yang perhatian, penyayang, romantis dan bertanggung jawab maka kita bisa rentan mengalami perasaan gampang menyalahkan sesuatu dan mengatasi masalah dengan membuat masalah baru.
Akhirnya perilaku kita dalam menjalani hubungan cinta seringkali dijumpai penuh dengan keegoisan, amarah, kurang bisa menghargai, kurang bersyukur dan lepas dari tanggung jawab atau kata lainnya ingin bebas dari komitmen hubungannya yang telah dibuat bersama-sama di awal hubungan cinta.
Istilahnya orangnya tidak mau proaktif dalam membangun, mengembangkan dan merawat hubungan cintanya agar tercipta keromantisan dan kemesraan di dalamnya tetapi dirinya hanya bisa menuntut kekasihnya agar hubungan cintanya jadi romantis dan mesra, baca juga basic skill untuk membangun pondasi cinta.
Kesimpulan keberhasilan hubungan cinta tergantung kita sendiri:
Tergantung bagaimana sikap kita dalam menghadapi dan melewati segala macam rintangan yang datang silih berganti, sikap tersebut bisa menentukan jalan cerita cinta ke depannya seperti apa bentuknya. Cara terbaik dalam menjalaninya dengan menekankan kesabaran, kerja sama dan doa di dalam hubungan cintanya, namun semua itu tidak menjadi sia-sia apabila masing-masing pasangan tidak memiliki niat dan tujuan yang sama untuk apa dirinya menjalani hubungan cinta.
Terima kasih sahabat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca keberhasilan hubungan cinta tergantung kita sendiri, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Ada komentar lain sahabat?
