Melek Cinta - Logika Hubungan - Berani berpacaran berarti siap belajar komitmen

Berani berpacaran berarti siap belajar komitmen

Perkaya wawasan kamu semua hal tentang keintiman dalam hubungan romantis, termasuk isu bercinta. Follow Google News Melek Cinta

Berani berpacaran berarti siap belajar komitmen adalah dasar utama bagi seseorang ketika menjalani hubungan cinta dengan orang lain dari segala macam latar belakang budaya, kebiasaan dan pendidikan yang patut dijaga dan diyakini sebagai jalan hidup menuju kebahagiaan.

Komitmen dalam cinta merupakan dasar persatuan dan keselarasan dari perbedaan yang dimiliki oleh dua orang yang menjalin hubungan cinta mampu membimbing menjadi pribadi yang bersahaja siap untuk bertanggung jawab dan menjaga kenyamanan maupun keamanan perasaan kekasihnya.

Tercermin dari sikapnya yang mau belajar menerima kekurangan dan kelebihan kekasihnya juga belajar untuk menekan keegoisan di dalam dirinya sendiri, bahasa kerennya lebih mengutamakan dan memikirkan kepentingan bersama dibandingkan kepentingannya sendiri seperti tidak egois atau tidak mau menang sendiri.

Nilai-nilai komitmen cinta akan tertanam kuat di dalam diri apabila kita memiliki niat dan tujuan yang jelas di awal hubungan cinta dengan seseorang, untuk menghindari penyesatan mengatasnamakan cinta sebagai alat untuk mencapai tujuannya kerapkali mendemostrasikan aksi-aksi kekerasan dengan menyakiti perasaan kekasihnya.

Demostrasi aksi-aksi kekerasan mengatasnamakan cinta dengan manipulasi kata-kata untuk menyakinkan kekasihnya, misalnya meminta sejumlah uang tertentu tiap bulannya kepada kekasihnya tetapi untuk keperluannya sendiri dan alasannya belajar mengelola keuangan sebelum menikah agar tidak kaget setelah menikah.

contoh lainnya selalu menekankan dan menyakinkan kekasihnya akan menikahinya tetapi sebelumnya mengajak melakukan hubungan badan di luar nikah dan alasannya tidak hanya sebagai bukti cinta tetapi juga menyesatkan kekasihnya dengan mengatakan agar hubungannya makin tambah mesra dan tidak berpaling kepadanya.

Demostrasi aksi-aksi kekerasan tersebut selalu digunakan oleh orang-orang yang mengatasnamakan cinta untuk memuaskan hasrat kepentingannya sesaat atau keegoisannya sendiri bisa memicu berkembangnya gerakan ekstrem yang lebih besar daripada sebelumnya seperti menyakiti orang lain untuk balas dendam.

Misalnya dulu orangnya setia ternyata kekasihnya bolak balik berselingkuh di belakangnya dan diputusi sepihak oleh kekasihnya, rasa sakit hati yang teramat dalam bisa membuatnya ingin membalas dendam dengan melakukan perbuatan yang sama dan menganggap semua orang adalah sama kelakuannya dengan mantannya dulu.

Kalau kita berani berpacaran berarti siap belajar komitmen karena ini menyangkut sebuah perasaaan yang dimiliki oleh seseorang yang sedang dekat dengan kita

Menjalin hubungan cinta akan terjadi di dalamnya kesepakatan sebagai dasar perjanjian utamanya sekaligus titik temu sebagai jalan keluarnya untuk menghadapi atau menemukan bagaimana caranya apabila terjadi suatu permasalahan di dalam hubungannya apalagi komitmen yang kuat bisa mengatasi segala problem apapun yang datang silih berganti.

Menjalin hubungan cinta diperlukan semangat dalam membangun hubungan yang bahagia dan sehat dengan menjadikan komitmen yang kuat sebagai asas pengetahuan dan pemahamannya seperti bersedia untuk melihat kondisi kekasihnya (pengertian), pola untuk merasakan kenyamanan maupun keamanan perasaan kekasihnya (dukungan nyata), belajar untuk saling mengenal dan memahami kekurangan maupun kelebihan kekasihnya (penyesuaian).

Hal tersebut untuk menekankan dan mencegah seseorang yang memiliki niat dan tujuan yang tidak jelas atau belum ingin serius termasuk kehadiran orang ketiga yang ingin menghancurkan hubungan kita bersama sang kekasih, setidaknya komitmen yang kuat sebagai filternya untuk melawan faktor X yang bisa merusak tatanan kehidupan cinta kita bersama sang kekasih.

Hubungan yang memiliki komitmen yang kuat bisa menjadikan upaya untuk membangun cinta yang baik dan sehat di dalamnya penuh dengan kebahagiaan, kemesraan, keromantisan dan ketenteraman sebagai titik tolaknya maupun titik leburnya di kehidupan nyata secara komprehensif.

Bahwa berpacaran bukan hanya sebagai kegiatan yang menyenangkan dan memperlihatkan yang indah-indah atau manis-manis saja seperti nonton, makan, jalan-jalan, foto mesra berduaan, dan chat mesra dengan melemparkan kalimat-kalimat yang romantis tetapi di dalam juga ada proses belajar untuk saling mengenal, memahami, mengerti, menekan keegoisannya dan bertanggung jawab atas komitmen yang telah dibuat bersama.

Kalau berpacaran memiliki komitmen yang kuat tidak hanya sekedar berpacaran saja maka hubungan yang kita inginkan bisa tercapai seperti pacar yang romantis, pacar yang pengertian, pacar yang bertanggung jawab, pacar yang setia, pacar yang baik dan lain-lain.

Syaratnya untuk memilikinya maka kita wajib belajar untuk memiliki mind, attitude dan action:
Mind adalah penguatan gagasan dan ide untuk merevitalisasi hubungan cintanya sebagai semangat untuk menjalaninya tidak hanya disadari sebagai perjalanan cinta semata tetapi juga penuh dengan makna tujuan di dalamnya, yaitu pernikahan sebagai tujuan finalnya.

Attitude adalah bersikap dan berperilaku yang baik kepada hubungan cintanya dengan menyandarkan penghormatan dan penghargaan sebagai komitmen sosialnya dalam berinteraksi dengan kekasihnya seperti musyawarah dan mufakat dalam mengatasi permasalahan juga adanya komunikasi dua arah yang efektif.

Action adalah tindakan nyata yang bisa dipertanggungjawabkan dalam membangun hubungan cintanya kedepannya seperti apa, apakah penuh dengan keegoisan atau ketulusan. Hal tersebut akan menentukan jalan ceritanya saling berkaitan erat ikatan batinnya satu sama lainnya atau sebaliknya, baca juga kekasih yang siap untuk menikah atau cocok jadi pacar.

Kesimpulan berani berpacaran berarti siap belajar komitmen:

Komitmen yang kuat adalah dasar utama ketika menjalani hubungan cinta tidak hanya sekedar berpacaran saja melainkan ada tujuannya, keduanya wajib harus memiliki mind, attitude dan action agar hubungan yang kita inginkan bisa tercapai seperti pacar yang romantis, pacar yang pengertian, pacar yang bertanggung jawab, pacar yang setia, dan pacar yang baik.

Terima kasih sobat sudah berkunjung dan memberikan waktu luangmu untuk sejenak membaca berani berpacaran berarti siap belajar komitmen, semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua. Sobat ada tanggapan lain?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.